> Formulir Online dan Informasi Biaya Masuk >> KLIK DI SINI
Informasi Murid Baru SDIT Hidayatullah Tahun Ajaran 2021/2022
> Formulir Online dan Informasi Biaya Masuk >> KLIK DI SINI
Tugas Kita Sebelum Anak Mumayyiz
Oleh: Mohammad Fauzil Adhim, S.Psi.
APA pentingnya masa mumayyiz? Ia sangat menentukan arah perkembangan anak-anak kita saat memasuki ‘aqil baligh, apa mereka akan menjadi pemuda yang memiliki arah hidup nan jelas dan kokoh serta berkomitmen terhadapnya, ataukah menjadi remaja yang mudah terombang-ambing sehingga banyak menyita waktu, tenaga, pikiran dan perhatian orangtua disebabkan kerentanannya terhadap masalah.
Info Murid Baru SDIT Hidayatullah Tahun 2021/2022 >> KLIK DI SINI
Begitu ‘aqil baligh, anak seharusnya menjadi seorang fatan yakni remaja atau pemuda dengan arah hidup yang jelas, berani bersikap, tidak ragu menyuarakan kebenaran serta mempunyai pendirian yang kokoh. Ia memiliki komitmen yang kuat, tak takut menunjukkan sikapnya meskipun tak ada yang berpihak kepada apa yang diyakininya. Ini merupakan sebaik-baik masa sehingga mereka tampil sebagai sosok asyudda dimana berbagai kebaikan berada pada puncaknya. Tetapi jika mereka tidak kita siapkan dengan baik, masa-masa ini justru menjadi cabang kegilaan ketika tindakan ngawur, melanggar hukum, akhlak yang rusak dan berbagai hal menyimpang lainnya justru tampil menonjol dalam diri mereka.
Fatan juga memiliki kandungan makna mudah menerima kebenaran, cenderung kepada apa yang benar. Ini dekat sekali dengan taqwa. Mudah menerima kebenaran berarti anak memiliki kesiapan untuk menyambutnya. Bukan mudah ikut-ikutan dimana anak mudah terpengaruh oleh kebaikan maupun keburukan.
Lalu apa yang perlu kita lakukan agar masa muda anak-anak kita tidak menjadi masa penuh gejolak, terombang-ambing, berontak, lari dari orangtua dan hal-hal buruk yang semisal itu? Menyiapkannya agar mereka memiliki arah yang jelas, komitmen yang kuat serta identitas diri yang matang. Kapan kita melakukannya? Yang paling penting adalah masa-masa sebelum mumayyiz untuk mempersiapkan mereka agar benar-benar memiliki tamyiz yang kuat dan baik tepat pada waktunya. Agama kita, Islam, menuntut kita agar anak-anak mencapai tamyiz (selambatnya) di usia 7 tahun. Di usia inilah kita mulai dapat memerintahkan anak mengerjakan shalat.
Rasulullah ﷺ bersabda:
مُرُوا الصَّبِيَّ بِالصَلاَةِ إذَا بَلَغَ سَبْعَ سِنِيْنَ وَ إذا بَلَغَ عَشْرَ سِنِيْنَ فَاضْرِبُوْهُ عَلَيْهَا
“Perintahkanlah anakmu shalat apabila mereka telah berumur tujuh tahun. Dan jika mereka telah berusia sepuluh tahun, pukullah mereka (jika tidak shalat).” (Riwayat Abu Dawud, Tirmidzi, Ad-Darimi, dll).
Apa konsekuensi perintah ini? Pertama, menyiapkan anak agar sebelum usia 7 tahun telah memiliki kecintaan terhadap apa yang akan diperintahkan, yakni shalat. Cinta itu berbeda dengan kebiasaan. Anak yang terbiasa melakukan setiap hari boleh jadi tidak mencintai sama sekali. Kedua, perintah Rasulullah shallaLlahu ‘alaihi wa sallam kepada kita adalah perintah untuk memerintah. Ini menunjukkan bahwa pada kalimat perintah ada kebaikan. Karena itu kita perlu mengilmui. Ketiga, menyiapkan anak agar memiliki bekal yang cukup sehingga ketika usia 10 tahun tidak mengerjakan shalat, anak memang telah dapat dikenai hukuman. Apa yang menyebabkan seseorang dapat dikenai hukuman? Apabila ia telah memiliki ilmu yang terkait dengannya.
Secara ringkas, berikut ini yang perlu kita lakukan pada anak-anak sebelum mereka mumayyiz. Semoga Allah ‘Azza wa Jalla menolong kita.
Baca: Awas! Usianya Sudah 10 Tahun –
Menanamkan Kecintaan terhadap Kebaikan
Apakah cinta itu? Bertemunya tiga hal, yakni meyakini sebagai kebaikan, kemauan yang kuat terhadapnya serta komitmen yang besar. Meyakini sebagai kebaikan akan melahirkan kebanggaan terhadapnya, bukan membanggakan diri sendiri, sehingga orang bersemangat terhadapnya, baik membicarakan maupun melakukan segala sesuatu yang berhubungan dengannya.
Inilah yang perlu kita tanamkan pada anak-anak sebelum mumayyiz. Kita tanamkan cinta pada diri mereka terhadap kebaikan, khususnya berkait dengan ibadah. Kita kobarkan cinta mereka dengan membangun keyakinan bahwa syariat ini sempurna dan pasti baik. Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kalamuLlah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Rasulullah Muhammad ﷺ. Berbahagialah yang dapat memperoleh petunjuk dari keduanya.
Satu hal yang perlu kita ingat, keyakinan sangat berbeda dengan pengetahuan dan pemahaman, sebagaimana cinta tidak sama dengan terbiasa. Bahkan terbiasa melakukan tidak serta merta membentuk kebiasaan (habit). Betapa banyak anak-anak yang telah terbiasa melakukan praktek ibadah, bahkan sebelum waktunya. Tetapi ketika telah tiba masanya untuk bersemangat, gairah mengerjakannya seolah padam.
Apa yang menumbuhkan kecintaan? Bercermin pada riwayat shahih yang sampai kepada kita, di antara jalan untuk menumbuhkan kecintaan kepada ibadah itu ialah, memberi pengalaman berharga dan mengesankan pada diri anak-anak. Tengoklah, betapa senangnya cucu Rasulullah ﷺ menaiki leher kakeknya tatkala sedang shalat; betapa Umamah binti Zainab digendong oleh Rasulullah shallaLlahu ‘alaihi wa sallam sembari tetap melaksanakan shalat. Dan dua kisah ini hanyalah sekedar contoh di antara berbagai contoh lainnya.
Sebagian orang tergesa-gesa sehingga menyuruh anak shalat sebelum usia tujuh tahun. Bahkan ada yang melampaui batas, yakni mewajibkan anak shalat Dhuha yang bagi orang dewasa saja sunnah. Alasannya? Menumbuhkan kebiasaan. Padahal kebiasaan tanpa kecintaan akan kering dan mudah pudar.
Tak jarang, orangtua maupun pendidik memaksa anak mengerjakan shalat, termasuk shalat sunnah, sebelum mumayyiz. Padahal pemaksaan itu, baik secara halus maupun kasar, justru dapat menimbulkan karahah (kebencian) yang bentuk ringannya adalah malas, enggan.
Baca: Tiga Fase Usia dalam Hidup Kita
Menumbuhkan Tamyiz
Apakah yang dimaksud dengan tamyiz? Banyak penjelasan, tetapi pada pokoknya adalah kemampuan membedakan, dalam hal ini membedakan benar dan salah serta baik dan buruk dengan akalnya. Mampu membedakan sangat berbeda dengan mengetahui perbedaan. Mampu membedakan menunjukkan adanya pengerahan kemampuan berpikir untuk menentukan nilai atau kedudukan sesuatu.
Apa yang kita perlukan untuk berpikir? Sekurang-kurangnya ada dua hal, yakni menggunakan pengetahuan yang telah ada pada dirinya untuk menilai sesuatu serta mendayagunakan akal untuk menemukan prinsip-prinsip.
Rumit? Sebagaimana pengetahuan, kemampuan berpikir juga bertingkat-tingkat. Kemampuan tamyiz seseorang juga demikian. Tetapi jika tidak kita persiapkan maka anak tidak akan memilikinya, kecuali sangat terbatas, meskipun usia sudah 10 tahun dan bahkan lebih. Maka ada orang yang usianya sudah dewasa, tetapi ia termasuk ghair mumayyiz (orang yang tidak memiliki tamyiz).
Jadi, apa yang perlu kita berikan kepada anak? Pertama, keyakinan berlandaskan ilmu tentang kebenaran dan kebaikan. Kedua, kemauan kepada agama, kebaikan dan ilmu. Ketiga, merangsang kemampuan anak untuk berpikir sehingga mampu membedakan benar dan salah serta baik dan buruk dengan akalnya. Ini secara bertahap kita arahkan untuk mulai belajar menilai mana yang penting dan mana yang tidak penting.
Satu hal lagi, disebut tamyiz apabila ia mengenal (‘arafah) kebenaran dan kebaikan. Kata ‘arafah menunjukkan bahwa unsurnya bukan hanya mengetahui, melainkan ada idrak (kesadaran yang menggerakkan kemauan) terhadapnya.
Nah. Inilah yang sangat penting. Inilah tugas kita, para orangtua maupun guru TK untuk menyiapkannya.*
Mohammad Fauzil Adhim, S.Psi., Penulis buku buku parenting
Sumber : www.hidayatullah.com
Entrepreneurship for Students di Tengah Pandemi
Informasi Penerimaan Murid Baru Tahun Ajaran 2021-2022
Bermacam kreasi anak-anak SDIT Hidayatullah Yogyakarta dihasilkan dari kegiatan ini. Mulai dari kreasi kuliner, seperti masakan dan olahan kue, sayur, minuman, lauk, dan juga kreasi membuat pot, membuat mainan, dan sebagainya.
Hasil karya anak-anak ini dilaporkan ke guru kelas masing-masing dan akan dinilai dari kreativitas ini di masing-masing kelas.
Semoga kalian memiliki jiwa-jiwa entrepreneur sejak dini, anak-anakku.
Lap. Thorif
Foto : Kiriman Orang Tua/Wali Murid
Selamat Jalan Kawan, Mari Kita Lanjutkan Perjuangan Mereka
SDIT Hidayatullah Gelar Penilaian Akhir Semester Gasal T.A 2020-2021
www.sdithidayatullah.net || (Senin, 15 Rabiul Akhir 1442 H/30 November 2020 M) Hari ini, ratusan murid SDIT Hidayatullah melaksanakan Penilaian Akhir Semester (PAS) Gasal Tahun Pelajaran 2020-2021. Ujian akan berlangsung selama kurang lebih 2 pekan ke depan, insya Allah.
![]() |
Orangtua mengambil lembar soal ke sekolah |
Gugus 1 Ngaglik, Adakan Pelatihan di SDIT Hidayatullah Yogyakarta
www.sdithidayatullah.net | Selasa (6 Rabiul Akhir 1442 H/24 November 2020 M) bertempat di SDIT Hidayatullah Yogyakarta, Gugus 1 Ngaglik, menyelenggarakan Pelatihan Google Form, Google Classroom, dan Google Meeting bagi seluruh guru kelas 1 s.d. kelas 6. Pelatihan ini berlangsung selama 3 hari, yaitu 24, 26, dan 27 November 2020.
INFORMASI MURID BARU SDIT HIDAYATULLAH TAHUN PELAJARAN 2021/2022 : KLIK DI SINI
Sekolah yang tergabung dalam Gugus 1 Ngaglik meliputi SD Negeri Brengosan 1, SD Negeri Brengosan 2, SD Negeri Donoharjo, SD Negeri Banteran 1, SD Negeri Rejodani, SDIT Ash-Shidiq, dan SDIT Hidayatullah.
Pelatihan ini terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok kelas bawah, yaitu kelas 1, 2, dan 3 dengan tim pametari dari SDIT Hidayatullah Yogyakarta dan kelompok kelas atas, kelas 4, 5, dan 6 dengan tim pemateri dari SD Negeri Rejodani.
Laporan : Thorif
Foto : Haris
SDIT Hidayatullah Yogyakarta Adakan Sosialisasi Ujian Akhir Semester
www.sdithidayatullah.net || Sabtu (28 Rabiul Awwal 1442 H/14 November 2020 M). Melalui media zoom cloud meeting, SDIT Hidayatullah Yogyakarta menyelenggarakan Sosialisasi Penilaian Akhir Semester Gasal Tahun Pelajaran 2020/2021.
INFORMASI MURID BARU SDIT HIDAYATULLAH TAHUN PELAJARAN 2021/2022 : KLIK DI SINI
Dalam kesempatan ini, Ustadz Muhammad Rifki Saputra, selaku kepala sekolah SDIT Hidayatullah Yogyakarta mengajak kepada seluruh Orang Tua/Wali Murid di sekolah ini mengajak kepada seluruh Orang Tua/Wali Murid untuk mendukung program-program sekolah.
"Salah satu hal yang perlu dikuatkan adalah program HIJRAH BELANJA dari yayasan As-Sakinah Yogyakarta, selaku pemilik sekolah ini." Kata Ustadz Rifki.
"Hijrah belanja nya bagaimana? Yaitu dengan Bapak/Ibu selaku Orang Tua/Wali Murid untuk berbelanja di Toko Sakinah Mart, milik yayasan. InsyaAllah dengan berbelanja di toko milik yayasan ini, akan menguatkan ekonomi yayasan, sehingga bisa bertahan di masa pandemi dalam menjalankan program-programnya." Lanjut Beliau.
"Untuk mengefektifkan pertemuan, maka sosialisasi ini dibagi menjadi 2 sesi, yaitu sesi kelas bawah (Kelas Amanah, 1, 2, dan 3) dan sesi kelas atas (kelas 4, 5, dan 6)." Begitu yang disampaikan oleh Ustadz Muhammad Haris, selaku Tim Teknis kegiatan sosialisasi.
Penilaian Akhir Semester Gasal Tahun Pelajaran 2020/2021 di SDIT Hidayatullah Yogyakarta akan dibagi menjadi 2 sesi. Yang pertama adalah sesi Ujian Tahfizh Al-Qur'an yang akan dilaksanakan pada 16 s.d. 27 November 2020 dan Ujian Reguler akan dilaksanakan pada 30 November s.d. 11 Desember 2020.
"Teknis ujian dimasa pandemi covid-19 ini, dilaksanakan melalui 2 metode yaitu metode home visit, ialah dalam 1 kelas, murid dibagi menjadi 2 atau 3 kelompok dalam tempat yang berbeda dengan didampingi oleh pengawas ujian." Begitulah yang disampaikan oleh Ustadzah Norhikmah, selaku Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum dan Pengajaran.
"Metode yang kedua adalah ujian dilaksanakan di rumah masing-masing. Jika orang tua/wali murid memilih metode ini, maka orang tua/wali murid mengambil soal ujian setiap hari di sekolah dan mengembalikan jawaban pada hari berikutnya." Lanjut Ustadzah Hikmah.
"Teknis ujian ini sepenuhnya akan dihandle oleh guru kelas masing-masing, sehingga jika ada hal teknis yang perlu dikomunikasikan bisa melalui guru masing-masing." Lanjut Ustadzah Hikmah.
Harapannya, semoga Penilaian Akhir Semester Gasal Tahun Ajaran 2020/2021 ini berjalan dengan lancar tanpa halangan suatu apapun.
Laporan : Thorif
Streaming Kak Bimo Berkisah di SDIT Hidayatullah Yogyakarta
www.sdithidayatullah.net || Jumat (13 Rabiul Awwal 1442 H/30 Oktober 2020 M) SDIT Hidayatullah Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan bagi murid-murid sekolah ini, yaitu "Kak Bimo Berkisah".
KLIK DI SINI >>> Info Murid Baru SDIT Hidayatullah Tahun 2021/2022
Kegiatan yang mengambil tema "Nabi Muhammad SAW Teladanku" ini diselenggarakan dalam rangka meramaikan Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada Kamis, 12 Rabiul Awwal 1442 H atau bertepatan dengan Kamis, 28 Oktober 2020.
Dikarenakan kegiatan ini diselenggarakan pada masa pandemi covid-19, maka panitia menyelenggarakan kegiatan ini secara virtual, yaitu live streaming melalui akun YouTube SDIT Hidayatullah Yogyakarta dan juga facebook SDIT Hidayatullah Yogyakarta. Berdasarkan pantauan penulis, video Kak Bimo Berkisah saat ini sudah ditonton 2,7 ribu pemirsa.
Harapannya, moment Maulid Nabi Muhammas SAW ini, seluruh murid, guru, dan wali murid bisa menteladani hidup dan kehidupan Sang Tauladan kita ini.
Simak edisi lengkap kegiatan "Kak Bimo Berkisah" dengan klik tautan di bawah ini :
>>> YouTube SDIT Hidayatullah Yogyakarta
>>> Facebook SDIT Hidayatullah Yogyakarta
Laporan Mahmud Thorif
Pelatihan Effective Teaching Guru SDIT Hidayatullah Yogyakarta
www.sdithidayatullah.net || Selasa (17 Rabiul Awwal 1442 H/03 November 2020 M) kerjasama dengan P.T. Riung Mitra Lestari, Umi Indonesia, Baitul Maal Hidayatullah, dan Griya parenting, guru-guru di SDIT Hidayatullah Yogyakarta mengikuti kegiatan Pelatihan Effective Teaching.
>> KLIK DI SINI : INFORMASI MURID BARU TAHUN 2021/2022
Kegiatan yang akan berlangsung selama 6 sesi ini dilaksanakan secara online melalui media Zoom Meeting dengan diisi oleh Drs. Miftahul Jinnan, M.Pd.I. dan Aries Setiawan, S.Pt.
Harapannya, dengan dilaksanakan kegiatan training ini, para guru di SDIT Hidayatullah Yogyakarta mempunyai pengalaman dan menyerap ilmu tentang bagaimana mengelola kelas secara efektif dan efisien.
Laporan Mahmud Thorif
Foto Muhammad Haris
Musyawarah Gugus Depan Sleman Pangkalan SDIT Hidayatullah Yogyakarta
www.sdithidayatullah.net || Selasa (12 Shafar 1442 H/29 September 2020 M). Bertempat di Embung Jetissuruh Donoharjo, kegiatan Musyarawah Gugus Depan (MUGUS) Sleman 12.067-12.068 Pangkalan SD IT Hidayatullah Yogyakarta telah diselenggarakan.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Kak Yitno, dari unsur Kwartir Kecamatan Ngaglik untuk mendampingi Kegiatan MUGUS Tahun 2020 ini.
Kak Yitno juga memberikan Nomor Gugus Depan Pangkalan SD IT Hidayatullah Yogyakarta, dengan nomor 12.067 untuk Gugus Depan Putra dan 12.068 untuk Gugus Depan Putri di sekolah ini.
Terpilih sebagai Pimpinan Sidang MUGUS Depan 12.067 0 12.068 Pangkalan SD IT Hidayatullah Yogyakarta, Kak Haris dengan nama lengkap Muhammad Haris, SP. dan sekretaris Kak Fita, dengan nama lengkap Yulias Fita Ari Antika, S.Pd.
Sidang yang diawali laporan pertanggungjawaban oleh Kak Bagas, dengan nama lengkap Arief Bagas Wirawan, S.Pd., selaku ketua Gugus Depan Pangkalan SD IT Hidayatullah Yogyakarta Masa Bakti 2018/2020 berlangsung menarik dan secara aklamasi memilih Kak Bagas dan Kak Astuti sebagai Ketua Gugus Depan 12.067 - 12.068 Pangkalan SD IT Hidayatullah Masa Bakti 2020/2022.
"Perihal legal formal kegiatan kepramukaan di sekolah ini menjadi sesuatu yang urgent, di mana, harapannya kegiatan kepramukaan di sekolah menjadi sesuatu yang legal dan formal." Begitu yang disampaikan oleh Kak Rifki, selaku Ketua Majelis Pembimbing Gugus di SD IT Hidayatullah Yogyakarta.
Dalam kesempatan tersebut, ketika dihubungi oleh Tim Media SD IT Hidayatullah Yogyakarta, Kak Yitno menyampaikan, "Bahwa legal formal ini memang wajib ada di setiap pangkalan sekolah. Karena kita belajar dari kasus yang menimpa sekolah negeri salah satu kecamatan di Kabupaten Sleman." Kata Kak Yitno ketika dihubungi di tengah-tengah kegiatan MUGUS ini. "Harapannya, setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh pangkalan sekolah bisa dipertanggungjawabkan dengan adanya legal formal ini." Kata Beliau.
Musyawarah Gugus Depan Sleman 12.067-12.068 Pangkalan SD IT Hidayatullah Yogyakarta ini menghasilkan bermacam program kepramukaan yang akan dilaksanakan di periode 2020-2022.
"Harapan saya, semoga Kakak-kakak semua bisa membantu mensukseskan program kerja yang telah kita susun bersama ini." Begitu yang disampaikan oleh Kak Bagas, selaku Ketua Gugus Depan Sleman 12.067-12.068 Pangkalan SD IT Hidayatullah Yogyakarta.
Kegiatan ini juga disiarkan langsung melalui media sosial Fanspage Facebook SDIT Hidayatullah Yogyakarta.
Video siaran langsung bisa ikuti tautan ini : MUGUS SDIT Hidayatullah Yogyakarta
Laporan : Thorif
Foto : Ulfah
Membludak, Peserta Webinar Parenting bersama Fauzil Adhim
Review Kurikulum SD IT Hidayatullah Tahun Pelajaran 2020/2021
www.sdithidayatullah.net ~ Kamis, 15 Muharram 1442 H/3 September 2020 M. Bertempat di Gedung Sekolah Menengah Integral (SMI) Hidayatullah Yogyakarta, acara "Review Dokumen 1 Kurikulum SD IT Hidayatullah Sleman Yogyakarta Tahun Pelajaran 2020/2021" diselenggarakan.
Hadir pada kegiatan tersebut, Kepala Seksi (Kasi) Kurikulum Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Ibu Ummul Chusnah, S.S., M.T. yang menyampaikan beberapa masukan terkait dengan dokumen kurikulum yang telah dipresentasikan oleh Kepala Sekolah SD IT Hidayatullah Sleman Yogyakarta, Ustadz Muhammad Rifki Saputra.
Hadir pula, Ibu Suwarni, S.Pd., selaku Pengawas SD UPT Pelayanan Pendidikan Kecamatan Ngaglik dan Ibu Wahyu Iken dalam kegiatan Review Kurikulum yang kegiatan ini diadakan rutin setiap tahun.
Ibu Suwarni menyampaikan bahwa, "Saya yakin SD IT Hidayatullah beda dari sekolah yang lain, sehingga perbedaan ini harus tertuang dalam dokumen kurikulum ini." Kata Bunda Warni di hadapan seluruh peserta. "Maka, perbedaan itu tidak hanya tersirat, tetapi harus tersurat dalam dokumen kurikulum ini." Lanjut Beliau memberi masukkan tentang dokumen kurikulum ini.
Hadir pula dalam kegiatan ini ketua-ketua Forum Silaturahim Orang Tua/Wali (FORSITU) dari kelas Amanah, Kelas 1 s.d. Kelas 6 sebagai wakil dari Orang Tua/Wali Murid, Pengurus Komite Sekolah, Pengurus Yayasan, Guru, dan Tenaga Kependidikan.
Dalam kesempatan ini, ada juga Orang Tua/Wali Murid yang menanyakan tentang Belajar Dari Rumah dan Home Visit yang diselenggarakan oleh sekolah kepada Dinas Pendidikan.
"Home visit itu bisa dilakukan, syarat guru kunjung di masa pandemi ini adalah ada ijin dari orang tua/wali murid." Begitu jawab Bunda Ummul Chusnah, panggilan akrab Beliau.
Beberapa Orang Tua/Wali Murid juga memberi apresiasi kepada sekolah yang telah berusaha memberikan layanan terbaik selama Belajar Dari Rumah (BDR).
"Kami sangat menghargai upaya dari sekolah (Bapak Ibu Guru) yang telah memberikan pelayanan terbaik pada putra putri kami." Demikian yang disampaikan oleh Ibu Lasmi, mewakili Orang Tua/Wali Murid dari Forsitu dari Kelas 2B.
"Saya memberi apresiasi kepada guru yang telah datang ke rumah untuk kelas 4." Lanjut Wakil Forsitu dari Kelas 4.
Acara yang berlangsung lebih kurang 2 jam ini diakhiri dengan diskusi, tanya jawab, dan foto bersama.Laporan : Thorif
Foto : Ulfah