@sdhidayatullah (@) https://4.bp.blogspot.com/-ie52Oh_wT-s/WHHi75UACjI/AAAAAAAAEYE/PnOATooq-Y4v_HVhR_AakM0G2d699uWIwCLcB/s1600/ignielcom.png https://cards-dev.twitter.com/validator 144 x 144 px4096 x 4096 px5MB

Akhlak Islami dan Unggah-ungguh Kejawen: Sebuah Korelasi Kuat dalam Pembentukan Akhlak Siswa yang Baik di Indonesia

 


Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman budaya dan agama. Dalam konteks keberagaman ini, dua tradisi yang menonjol adalah Akhlak Islami dari agama Islam dan unggah-ungguh Kejawen yang berakar dalam budaya Jawa, termasuk di Yogyakarta. Meskipun berbeda dalam asal usul dan sumbernya, keduanya memiliki korelasi yang kuat dalam hal nilai-nilai moral yang baik dan etika perilaku yang dijunjung tinggi.


Ditinjau dari pengertiannya, akhlak islami adalah seperangkat nilai dan prinsip moral yang diajarkan dalam agama Islam yang mencakup konsep-konsep seperti kebaikan, kejujuran, kerendahan hati, kasih sayang, dan keadilan. Sementara itu, unggah-ungguh Kejawen adalah sistem nilai dan etika tradisional yang berasal dari budaya Jawa. Unggah-ungguh Kejawen menekankan nilai-nilai seperti kesopanan, rasa hormat kepada sesama, kerendahan hati, dan kebijaksanaan dalam berinteraksi dengan lingkungan dan orang lain. Tanpa kita sadari, banyak nilai-nilai Kejawen yang disesuaikan dengan ajaran Islam, begitu pula sebaliknya sehingga terciptanya sinergi antara dua tradisi ini dalam membentuk akhlak yang baik. 


Contoh konsep dari unggah-ungguh Kejawen yang mencerminkan nilai-nilai akhlak islami yang baik adalah dadio jalma kang utama sarta ngajeni. Frasa ini dalam bahasa Jawa memiliki arti bahwa seseorang seharusnya menjadi individu yang unggul dalam kebaikan dan selalu memberikan pelajaran atau memberi teladan kepada orang lain. Selain itu, konsep ini juga sejalan dengan ajaran Islam yang mengajarkan pentingnya berbuat baik kepada sesama dan menjadi panutan dalam kehidupan sehari-hari.


Contoh lainnya adalah "nderek langkung" dan "ngapurancang". Dengan menjalankan "nderek langkung" seseorang akan cenderung menghindari perilaku sombong atau egois, sementara "ngapurancang” mengajarkan siswa untuk rendah hati dan tidak sombong, serta mampu menghargai orang lain dan lingkungan sekitar. Dalam budaya Jawa, ngapurancang merupakan nilai yang sangat penting dan menjadi bagian dari unggah-ungguh kejawen. 


Konsep seperti "dadio jalma kang utama", "nderek langkung" dan "ngapurancang" memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan karakter siswa agar menjadi individu yang unggul dalam kebaikan, rendah hati, berpikir bijaksana sebelum bertindak, dan memberikan teladan kepada orang lain.


Korelasi antara konsep-konsep ini dalam budaya Jawa, nilai-nilai akhlak Islam, dan ajaran Islam menciptakan keselarasan yang kuat dalam upaya pembentukan karakter siswa. Dengan memadukan ajaran-ajaran ini, sekolah dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang berakhlak dan beradab yang tidak hanya membentuk karakter yang baik sesuai dengan nilai-nilai budaya lokal, tetapi juga sesuai dengan ajaran agama Islam. Hal ini membantu siswa untuk menjadi individu yang baik, berakhlak luhur, dan berkontribusi positif dalam masyarakat sekaligus menggabungkan nilai-nilai moral yang kuat yang diajarkan dalam Islam.


Oleh: Dewi Oktaviarini, Guru SD IT Hidayatullah Yogyakarta 

Murid SD IT Hidayatullah Melakukan Aktivitas Fisik yakni Hiking Ceria ke Bumi Perkemahan Lembah Merapi


SDITHIDAYATULLAH.NET, SLEMAN - Murid SD IT Hidayatullah melakukan aktivitas fisik yakni Hiking Ceria ke Bumi Perkemahan Lembah Merapi, Sidorejo, Nganggring, Girikerto, Kec. Turi, Kabupaten Sleman, Jum'at (24/11/2023).

Kegiatan tersebut merupakan kegiatan kemuridan yang bertujuan menanamkan semangat belajar dan meningkatkan kesehatan fisik serta mental anak. Kegiatan tersebut diikuti oleh 280 murid kelas 4, 5 dan 6 dan 33 guru pendamping.

Ustadz Bagas Wirawan, ketua panitia kegiatan, saat pengarahan di Lapangan Turi tempat start kegiatan menyampaikan SOP peserta diantaranya: pertama, berdoa sebelum berangkat perjalanan hiking; kedua, berjalan sesuai penunjuk arah atau jalur yang sudah ditentukan; ketiga, berjalan berdampingan dengan teman maksimal dua murid; keempat, menjaga lisan selama perjalanan dan sopan santun ketika berpapasan dengan warga sekitar; kelima, dilarang bermain yang membahayakan diri sendiri dan orang lain/ kendaraan yang lewat ketika perjalanan; keempat, makan dan minum sesuai tuntunan; kelima, sampah mandiri wajib di taruh dalam tas.


Ustadz Muhammad Haris selaku kepala SD IT Hidayatullah berpesan, "Maka, diantara hikmah yang bisa kita lakukan selama kegiatan Hiking ini adalah melatih, menguji dan mendidik diri kita untuk berikhtiar membiasakan akhlak terpuji selama perjalanan agar menjadi bagian manusia-manusia terbaik yang dimasukkan ke dalam surga."

Jarak kegiatan hiking ceria ini yakni 6,8 Km yang ditempuh sekitar 2-3 jam perjalanan.

Kegiatan ini mendapat dukungan armada ambulans dari Baitul Mal Hidayatullah dan Puskesmas Ngaglik 2 beserta tim medisnya.

Ustadz Untung Purnomo, Wakil Kepala Sekolah, berpesan "Jangan mempermudah menaikkan anak di mobil atau ambulans harapannya, InsyaAllah rutenya sudah diperhitungkan cukup buat anak-anak, takutnya pada iren (iri, -rep)."

Rangkaian kegiatan setelah sampai di Bumi Perkemahan Lembah Merapi adalah sholat Jum'at berjama'ah dan pemaparan materi Pengenalan Ular oleh Komunitas Reptil Jogja.

Murid-murid sangat antusias memperhatikan pemaparan pemateri yang langsung membawa beberapa ular sebagai media pendukung materi yang disampaikan. Diantara materi yang dijelaskan adalah anatomi ular, jenis-jenis ular serta apa yang dilakukan jika tiba-tiba bertemu ular.

Diakhir acara ada sesi foto untuk setiap kelas bersama ular yang tidak berbisa.

Perayaan Hari Guru, dan Solusi untuk Masa Depan yang Lebih Terang

Oleh : Siti Nuraini

Hari Guru Nasional adalah momen penting untuk menghargai peran besar para pendidik dalam membentuk masyarakat dan masa depan bangsa. Dirayakan setiap tahunnya, perayaan ini mencerminkan pengakuan terhadap kontribusi guru dalam memajukan pendidikan dan membentuk karakter generasi muda.

Sejarah Terbentuknya Hari Guru Nasional

Di Indonesia, Hari Guru Nasional dirayakan setiap tanggal 25 November. Peringatan ini pertama kali ditetapkan pada tahun 1994 oleh pemerintah Indonesia untuk menghormati tanggal lahir Ki Hajar Dewantara, seorang tokoh pendidikan terkemuka yang juga dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia.

Ki Hajar Dewantara, lahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat pada 2 Mei 1889, adalah pelopor pendidikan modern di Indonesia. Beliau mendirikan Taman Siswa, sebuah lembaga pendidikan yang menekankan pada kebebasan, kemandirian, dan keberagaman dalam pendidikan. Pendekatan ini menegaskan pentingnya pendidikan yang tidak hanya terfokus pada pengetahuan akademis, tetapi juga pada pembentukan karakter dan keterampilan hidup.

 Tujuan Hari Guru Nasional

1. Menghargai Peran Guru : Hari Guru Nasional bertujuan untuk menghargai peran guru sebagai agen perubahan dalam pembentukan moral, intelektual, dan sosial murid-muridnya.

2. Meningkatkan Kualitas Pendidikan : Melalui penghormatan terhadap para guru, perayaan ini juga berfungsi sebagai pengingat bagi semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan institusi pendidikan, untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

3. Menginspirasi Generasi Muda : Peringatan ini memberikan kesempatan bagi murid-murid dan masyarakat secara luas untuk merenungkan pentingnya pendidikan dalam menciptakan masa depan yang lebih baik.

4. Peningkatan Profesionalisme Guru : Hari Guru juga merupakan saat yang tepat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelatihan dan pengembangan profesional bagi para pendidik.

Hari Guru Nasional merupakan momen yang penting untuk memberikan apresiasi dan penghargaan kepada para guru yang telah dan terus berperan dalam membentuk dan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Perayaan ini adalah pengingat bagi semua pihak akan pentingnya peran guru dalam membangun bangsa melalui pendidikan yang berkualitas.

Di Indonesia saat ini, kondisi pendidikan dihadapkan pada sejumlah tantangan. Beberapa di antaranya termasuk akses terhadap pendidikan yang merata di seluruh wilayah Indonesia, kurangnya fasilitas pendidikan yang memadai terutama di daerah terpencil, serta perbedaan mutu pendidikan antara wilayah perkotaan dan pedesaan.

Untuk mengatasi tantangan ini, beberapa solusi yang dapat dipertimbangkan adalah:

1. Peningkatan Infrastruktur Pendidikan : Perlu adanya investasi yang lebih besar dalam pembangunan infrastruktur pendidikan di daerah-daerah terpencil. Ini termasuk pembangunan sekolah, perpustakaan, serta peningkatan akses terhadap teknologi pendidikan.

2. Pengembangan Pelatihan Guru : Diperlukan pendekatan yang berkelanjutan dalam memberikan pelatihan dan pengembangan profesional kepada para guru. Hal ini untuk meningkatkan kualitas pengajaran, menggunakan metode pembelajaran yang inovatif, dan membantu para guru menghadapi tantangan modern dalam pendidikan.

3. Penggunaan Teknologi dalam Pendidikan : Pemanfaatan teknologi harus lebih ditingkatkan untuk memperluas akses pendidikan, terutama di daerah yang sulit dijangkau. Pembelajaran online, penggunaan platform edukasi digital, dan sumber daya pembelajaran daring dapat membantu mengatasi kesenjangan akses pendidikan.

4. Mendorong Partisipasi Masyarakat : Dukungan dan partisipasi masyarakat dalam mendukung pendidikan sangat penting. Ini bisa melalui program sukarelawan untuk membantu kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, atau melalui partisipasi aktif dalam pengelolaan sekolah.

5. Pengembangan Kurikulum yang Relevan : Kurikulum harus diperbarui secara berkala agar relevan dengan perkembangan zaman, memasukkan pembelajaran yang mendorong kreativitas, keterampilan abad ke-21, dan adaptasi terhadap perubahan global.

6. Penguatan Kemitraan antara Pemerintah dan Sektor Swasta : Kerjasama antara pemerintah, perusahaan, dan lembaga swasta dapat memperluas kesempatan pendidikan dan menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh Indonesia.

Peningkatan pendidikan merupakan investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa. Diperlukan komitmen bersama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, pelaku industri, dan lembaga pendidikan, untuk mewujudkan perbaikan secara menyeluruh dalam sistem pendidikan Indonesia.

Yogyakarta, 25 November 2023

(Siti Nuraini, Guru Al-Qur'an SD IT Hidayatullah Yogyakarta)


GURU DAN GERAK PERUBAHAN (Edisi Hari Guru Nasional)

Oleh : Ustadz Hendra Nugroho

Sebagaimana kita ketahui, bahwa pemerintah Indonesia telah menyatakan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994, menetapkan bahwa hari lahir PGRI (Persatuan Guru Repubik Indonesia) pada tanggal 25 November yang ditandai sebagai Hari Guru Nasional.

Keputusan tersebut adalah sebagai penghormatan atas perjuangan guru yang telah melewati sejarah penjang mengiringi sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Peran guru sangat penting dan sangat berpengaruh pada terciptanya Kemerdekaan Indonesia pada saat itu. Para guru dan para ulama berperan aktif menciptakan generasi dan rakyat yang cerdas, tangguh, dan berilmu. Karena dengan modal dasar pendidikan dan pengetahuan ini, maka akan terciptanya persatuan dan kesatuan dalam melawan dan mengusir penjajah.

Lalu, siapa sebenarnya guru itu?

Undang-undang nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menegaskan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Dengan demikian, guru merupakan salah satu faktor yang strategis dalam menentukan keberhasilan pendidikan yang meletakkan dasar serta turut mempersiapkan pengembangan potensi peserta didik untuk masa depan bangsa. (kemendikbud.go.id)

Imam Ibnu Taimiyah rahimahullahu ta’ala berkata:

فَاالشَيْخُ وَالْمُعَلِمُ وَالْمُؤَدِبُ اَبُ الرُوْحِ وَالوَالِدُ اَبُ الجِسْمِ

Artinya: “Syaikh, Pengajar, dan Pendidik adalah bapak dari ruh. Sedang orang tua adalah bapak dari badan.”

Berdasarkan dua pejelasan di atas tentang makna guru, maka kita bisa menarik kesimpulan bahwa kedudukan guru adalah sangat mulia di hadapan manusia, terlebih mulia di hadapan Allah SWT. Guru adalah pewaris para Nabi yang dido’akan oleh para makluk ciptaanNya yang mulia. Yang mengajarkan ilmu, mengangakat kebodohan, dan manjadikan manusia mulia karena ilmu dan pengetahuannya.

Kemudian apa dan bagaimana gerak perubahannya?

Di antara gerak perubahan yang bisa dilakukan guru terhadap dirinya, terhadap ilmunya, dan terhadap muridnya adalah:

Pertama, Ketulusan dan Keikhlasan.

Guru sebagai profesi yang mulia tentunya harus didasari dengan hati yang tulus dalam mendidik dan mengajar muridnya. Point penting ini, tentu akan menjaga kemuliaan guru itu sendiri, juga yang tak kalah penting adalah menjaga kesucian ilmu. Sebagaimana kita ketahui, Imam Syafi’i rahimahhullah berkata dalam sya’irnya bahwa, “... Ilmu itu adalah cahaya, dan cahaya Allah tidak akan diberikan kepada orang yang suka bermaksiat.”

Apakah orang yang tidak ikhlas adalah maksiat?

Tentu saja, jika kita memahami bahwa ketidakikhlasan adalah riya dan atau pengharapan kepada selain Allah, tentu ini akan sangat berpengaruh pada proses dan tujuan pendidikan. Jika kita hanya berharap pada tunjangan yang dibayarkan tiap bulannya, tentu ini sangat kecil dan tidak sebanding dengan apa yang telah diberikan berupa ilmu kepada murid-murid kita. 

Maka lihatlah keberkahan dari sisi lain. Dengan memaknai bahwa keberkahan itu adalah bertambahnya kebaikan. Kita tidak memiliki uang, tetapi keluarga sehat. Kita tidak memiliki banyak uang, tetapi kita masih bisa melakukan ibadah dengan tenang, dan lain sebagainya.

Kedua, Menjaga Hubungan dengan Allah.

Seorang guru bukan pekerja yang membuat dan mencetak benda mati. Tetapi guru adalah orang menciptakan generasi hebat, menciptakan para pemimpin bangsa, dan menciptakan para ahli yang kemudian akan meyebar di seluruh penjuru dunia.

Oleh karena itu, seorang guru dalam mentransfer ilmu akan menjumpai hambatan atau tantangan yang jauh lebih berat. Karena guru mengajar para murid yang memiliki hati dan pikiran. Hati manusia akan selalu berubah, kadang condong pada ketaatan dan kadang pula condong pada kemaksiatan. Dan memiliki pikiran yang setiap detik dan setiap menit akan dimasuki informasi-informasi baik dari dalam diri maupun dari luar. Baik itu informasi yang baik maupun informasi yang buruk.

Maka dengan demikian, mengarahkan dan mendidik murid akan terasa sulit bila seorang guru tidak dekat dengan RabbNya. Sejatinya kita sebagai manusia memiliki tugas dan kewajiban kepada Rabbnya, yaitu menghamba dan beribadah kepada Allah SWT. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surat Az Zariyat ayat 56 yang artinya:

“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.”

Sebagai mana kita ketahui bersama juga bahwa, model mendidik yang paling efektif adalah dengan keteladanan. Hal ini jauh-jauh hari sudah Rasulallah SAW contohkan bagaimana keteladanan beliau dalam mendidik para sahabatnya. Beliau yang sudah dijamin masuk syurga saja, tidak meninggalkan qiyamul lail sampai kedua kaki beliau mengalami bengkak. Hal ini merupakan keteladanan beliau dalam mendidik para sahabatnya, bahwa beliau selalu menjaga hubungannya dengan Allah SWT.

Ketiga, Senantiasa Mengembangkan Diri.

Berbicara tentang guru tidak hanya seputar pada ruang kelas yang berukuran 7 kali 7 meter persegi. Tetapi berbicara guru adalah mengikat semuanya, karena guru terikat secara global. Oleh karena itu, jika kita melihat perkembangan dunia dari tahun ke tahun, masa ke masa, itu akan terus berjalan begitu cepat dan pesat. Maka apakah guru hanya mencukupkan diri dengan ilmu yang didapatnya pada saat kuliah S1 empat tahun, S2 dua tahun, dan S3 dua tahun?. Tentu jawabannya adalah tidak.

Guru harus senantiasa merasa haus dengan ilmu dan pengetahuan, mempelajari dunia digital dan teknologi agar guru mampu mengajarkan ilmu dengan menyusaikan dunia kekinian. Karena murid-murid kita saat ini adalah generasi yang sangat dekat dan lengket dengan dunia digital dan teknologi. Dan pengaruhnya akan sangat besar terhadap mereka. Maka di sini pentinya guru ketika garu sudah sama-sama  belajar bahkan lebih tahu dari murid-murid tentang digital dan teknologi. Guru hadir sebagai penyeimbang dan melakukan filiterisasi, memilah dan memilih yang baik untuk murid-murid kita semua.

Wallahu Ta’ala A’lam...

Selamat hari guru, 25 November 2023


(Ustadz Hendra Nugroho adalah guru Al-Qur'an SD IT Hidayatullah Yogyakarta)


Hari Anak Sedunia: Memperingati Perlindungan, Pendidikan, dan Penghormatan Terhadap Anak-anak

 


Hari Anak Sedunia dirayakan setiap tahun pada tanggal 20 November sebagai momen penting untuk mengingatkan dunia akan hak-hak anak, perlindungan, serta kebutuhan pendidikan mereka. Pada saat ini, kita merayakan prestasi anak-anak serta mengkampanyekan kesetaraan bagi mereka.


Sejarah Hari Anak Sedunia

Hari Anak Sedunia pertama kali dirayakan pada tahun 1954 oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sebagai bagian dari resolusi yang menekankan pentingnya kesejahteraan anak-anak di seluruh dunia. Resolusi tersebut memberikan dasar filosofis dan hukum yang kuat bagi perlindungan dan hak-hak anak-anak di tingkat global.


Filosofi di Balik Hari Anak Sedunia

Filosofi di balik Hari Anak Sedunia berpusat pada pemahaman bahwa anak-anak memiliki hak yang sama dengan orang dewasa. Mereka memiliki hak untuk perlindungan dari eksploitasi, diskriminasi, kekerasan, dan penelantaran. Filosofi ini juga menekankan pentingnya memberikan akses yang setara terhadap pendidikan, perawatan kesehatan, dan kesempatan yang memadai bagi setiap anak tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, atau etnis.


Peningkatan Kesadaran Global

Seiring berjalannya waktu, Hari Anak Sedunia telah menjadi platform penting untuk meningkatkan kesadaran global tentang masalah yang dihadapi anak-anak di berbagai belahan dunia. Kampanye-kampanye ini berfokus pada isu-isu seperti pemenuhan hak-hak dasar, perlindungan dari pekerjaan anak, pendidikan, kesehatan mental, dan hak-hak anak dengan disabilitas.


Upaya Kolaboratif dan Aksi Nyata

Banyak organisasi, pemerintah, dan individu yang aktif terlibat dalam memperingati Hari Anak Sedunia melalui kegiatan seperti seminar, konferensi, kampanye sosial media, dan program-program bantuan untuk anak-anak yang membutuhkan.

Namun, meskipun ada kemajuan yang telah dicapai, masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam mewujudkan visi hak-hak anak yang sepenuhnya terlindungi dan terpenuhi. Oleh karena itu, peringatan Hari Anak Sedunia bukan hanya tentang merayakan, tetapi juga tentang membangkitkan kesadaran dan memotivasi tindakan konkret untuk menjaga kehidupan anak-anak di seluruh dunia.

Sebagai komunitas global, kita memiliki tanggung jawab bersama untuk memastikan setiap anak dapat tumbuh dan berkembang dengan aman, bahagia, dan memiliki akses penuh terhadap hak-haknya. Perayaan Hari Anak Sedunia adalah panggilan bagi kita semua untuk berkomitmen dan bertindak demi masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Hari Anak Sedunia tidak bisa dilepaskan dari realitas tragis yang dialami anak-anak di Palestina. Konflik yang berlarut-larut antara Israel dan Palestina telah menyebabkan penderitaan yang tak terhitung jumlahnya bagi anak-anak di wilayah tersebut. Mereka menjadi sasaran langsung dari kekerasan, kehilangan orang tua, trauma, dan pembatasan hak-hak dasar seperti pendidikan dan perawatan kesehatan.

Anak-anak di Palestina seringkali terjebak di tengah-tengah konflik yang tidak mereka pilih, dan kondisi ini berdampak serius pada kesejahteraan dan masa depan mereka. Mereka menghadapi risiko tinggi akan kekerasan fisik, psikologis, serta kehilangan akses terhadap layanan pendidikan yang layak. Selain itu, rumah mereka sering kali menjadi target serangan, yang menyebabkan kehilangan nyawa, trauma berkepanjangan, dan kerusakan mental yang dalam.

Peringatan Hari Anak Sedunia menjadi lebih bermakna ketika kita mempertimbangkan anak-anak di Palestina yang hidup dalam kondisi konflik yang terus-menerus. Perlu adanya upaya kolektif dari komunitas internasional untuk mendukung perlindungan, memberikan bantuan kemanusiaan, dan memastikan akses yang adil terhadap pendidikan dan layanan kesehatan bagi anak-anak di wilayah Palestina.

Selain itu, penting untuk memperjuangkan perdamaian yang berkelanjutan di wilayah tersebut sehingga anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang aman dan stabil. Masa depan Palestina yang damai dan sejahtera tidak hanya penting bagi generasi sekarang, tetapi juga untuk membuka jalan bagi generasi mendatang, memungkinkan mereka untuk memiliki harapan dan kesempatan yang lebih baik.


Renungan:

Langkah kecil apa yang kita lakukan saat ini untuk mereka? Sudahkah kita melakukan langkah nyata dalam menjadikan anak-anak sebagai generasi terbaik?.


Yogyakarta, Indonesia

Oleh: Siti Nuraini, Guru SD IT Hidayatullah 




Kabar Gembira Bagi Para Pejuang Al Qur'an


Ikhwah fillaah rahimakumullah..

Mungkin saat ini ada yang sedang berjuang dan bersusah payah belajar membaca al Qur'an, mengeja A-Ba-Ta-Tsa tidak mengenal jemu. Saban hari tahsin al Qur'an, selalu pula ada catatan penguatan dan perbaikan dari Murobbi/ah. 

Rasanya sudah lama sekali belajar mengaji, namun  belum mampu membaca kalam Allah dengan fasih, lancar dan baik, sesuai kaidah ilmu tajwid. 

Mungkin dari kita ada yang berulang kali menempuh ujian kelulusan bacaan al Qur'an, tetapi belum kunjung dinyatakan lulus.

Hari berganti hari, tahun demi tahun berlalu, mulai muncul rasa sedih, gelisah, lelah dan tidak sabar..

Ikhwah fillaah rahimakumullah..

Yakinilah bahwa tidak ada kesia-siaan pada setiap detik yang terlewati ketika sedang bersusah payah belajar membaca al Qur'an.

Yakinilah bahwa pada setiap hurufnya Allah menjamin pahala, benar-benar akan terbayar dengan lautan kebaikan.

Yakinilah bahwa semua usaha yang sedang ditempuh selama ini, kelak menjadikan kita layak disebut bagian dari ummat pilihan, ummat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang dinantikan syafaatnya di hari hisab.

Yakinilah bahwa dengan semua peluh dan air mata itu, Allah akan menempatkan kita bersama para Malaikat-Nya yang mulia lagi taat, di keabadian.

Maka adakah lagi yang membuatmu bersedih hati dan patah semangat, Wahai Saudaraku..?

Sang Suri Tauladan telah memberi kabar gembira,

عن عائشة رضي اللَّه عنها قالتْ : قال رسولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « الَّذِي يَقرَأُ القُرْآنَ وَهُو ماهِرٌ بِهِ معَ السَّفَرةِ الكرَامِ البررَةِ » متفقٌ عليه .

Dari Aisyah ra, berkata; bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Orang yang membaca Al-Qur’an dan ia mahir membacanya, maka kelak ia akan bersama para malaikat yang mulia lagi taat kepada Allah.” (Hadits Riwayat Imam Bukhari & Imam Muslim)

Orang yang mahir* bersama para malaikat, karena Allah Ta'ala memudahkan baginya sebagaimana dimudahkan kepada para malaikat yang mulia dan berbakti. Ia seperti para malaikat itu dalam bacaan Al Qur'an, dan bersama mereka dalam derajat di sisi Allah.

Untuk mereka yang belum lancar dalam membaca dan menghafalkan Al-Qur’an, tidak perlu bersedih hati, Allah tetap berikan dua pahala. Pertama, untuk pahala bacaan. Kedua, pahala disebabkan kepayahan dan kesulitan. Dalam lanjutan hadits disebutkan,

« وَاٌلَذِي يَقُراٌ القُرانَ وَيَتَتَعتَعُ فِيه وَهُوَ عَلَيهِ شَاقٌ لَه اَجَران » متفقٌ عليه

Rasulullah bersabda, “Dan orang yang membaca Al-Qur’an, sedang ia masih terbata-bata lagi berat dalam membacanya, maka ia akan mendapatkan dua pahala.”

(Hadits Riwayat Imam Bukhari & Imam Muslim)

📝 4 Keutamaan Belajar Al Qur'an

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قَالَ :

مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ تَعَالَى، يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ، إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمْ السَّكِينَةُ، وَغَشِيَتْهُمْ الرَّحْمَةُ، وَحَفَّتْهُمْ الْمَلاَئِكَةُ، وَذَكَرَهُمْ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ.

رواه مسلم وأبو داود

Dari Abu Harairah ra. ia berkata: Rasulullah SAW. bersabda: "Apabila suatu kaum berkumpul dalam rumah-rumah Allah (masjid/majelis) untuk membaca Al-Qur'an dan mempelajarinya, niscaya ketenangan pasti akan turun kepada mereka, rahmat Allah meliputi mereka, malaikat-malaikat mengelilingi mereka, dan Allah menyebut-nyebut mereka di antara para malaikat yang ada di dekat-Nya,"**

Hadits di atas menyebutkan 4 keutamaan bagi orang-orang yang beriman yang membaca dan mempelajari Al-Qur'an di dalam masjid atau pun di majelis-majelis al Qur'an.


1. Allah memberikan ketenangan kepada mereka

Membaca Al-Qur'an adalah salah satu bentuk mengingat dan dzikir kepada Allah swt. Sebagaimana firman Allah;

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Ra'd Ayat 28).

Kemudian di Al-Qur'an surat Al-Fath ayat 4:

 هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَانًا مَعَ إِيمَانِهِمْ

"Dialah (Allah) yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin untuk menambah keimanan atas keimanan mereka (yang telah ada)."

2. Allah memberikan rahmat kepada mereka

Allah berfirman dalam surat Al A'raf ayat 204:

وَاِذَا قُرِئَ الْقُرْاٰنُ فَاسْتَمِعُوْا لَهٗ وَاَنْصِتُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ

"Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat."

3. Allah mengutus malaikat-malaikat mengelilingi mereka

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قَالَ :

مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ تَعَالَى، يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ، إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمْ السَّكِينَةُ، وَغَشِيَتْهُمْ الرَّحْمَةُ، وَحَفَّتْهُمْ الْمَلاَئِكَةُ، وَذَكَرَهُمْ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ.

رواه مسلم وأبو داود

Dari Abu Harairah ra. ia berkata: Rasulullah SAW. bersabda: "Apabila suatu kaum berkumpul dalam rumah-rumah Allah (masjid/majelis) untuk membaca Al-Qur'an dan mempelajarinya, niscaya ketenangan pasti akan turun kepada mereka, rahmat Allah meliputi mereka, malaikat-malaikat mengelilingi mereka, dan Allah menyebut-nyebut mereka di antara para malaikat yang ada di dekat-Nya,"**

4. Allah membangga-banggakan mereka di hadapan para Malaikat

Dalam hadits riwayat Tirmidzi bawasannya dari Usman bin Affan ra, Rasulullah saw. bersabda,

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ

"Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari al-Qur'an dan mengajarkannya."

Terdapat banyak dalil yang menyebutkan tentang keutamaan membaca Al Qur’an, begitu juga hadits-hadits shahih. Tentu keberadaan kita semua di majelis-majelis Al Qur'an adalah dengan niat lillaahi Ta'ala dan agar bisa lancar membaca Al Qur'an.

📝 2 Pesan untuk yang sedang belajar Al Qur'an

1. Pantang menyerah, tidak mudah putus asa

Ketika bacaan masih banyak kesalahan, ketika ada rasa lelah dalam belajar Al Qur'an, ketika hasil Ujian belum dinyatakan lulus, tetaplah bersemangat dalam mempelajari al Qur'an dengan senantiasa memperbaharui niat lillaahi Ta'aala dan mengingat bahwa tidak ada hal yang sia-sia dalam membaca dan mempelajarinya.

2. Istiqomah dalam mempelajari al Qur'an

Dari ’Aisyah –radhiyallahu ’anha-, beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ

”Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” ’Aisyah pun ketika melakukan suatu amalan selalu berkeinginan keras untuk merutinkannya.***

Allaahumma nawwir quluubanaa bil Qur'aan waj'alnaa min ahlil Qur'aan, aamiin.🌹

Allaahu Ta'aala A'lam bish Shawaabi.

*) Orang yang mahir adalah orang yang membaca Al Qur'an dengan baik dan pandai. Yang dimaksud dengan mahir di sini adalah kualitas bacaan disertai bagusnya hafalan.

**) Hadis shahih, diriwayatkan oleh Muslim (hadis no. 4867) dan Abu Dawud (hadis no. 1243), al-Tirmizi (Hadis no. 2869), Ibn Majah (Hadis no. 221), Ahmad (Hadis no. 7118)

***) HR. Muslim no. 783, Kitab shalat para musafir dan qasharnya, Bab Keutamaan amalan shalat malam yang kontinu dan amalan lainnya.

(Ida Nahdhah)


Murid SD IT Hidayatullah Yogyakarta Maju MTQ Tingkat Provinsi


(Kamis, 14/09/2023) || Pada 14 Agustus 2023 lalu, diselenggarakan lomba Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) Kapanewon Ngaglik di mana SD IT Hidayatullah Yogyakarta diberi mandat sebagai tuan rumah. Di kesempatan tersebut SD IT Hidayatullah mengirimkan 12 siswa terbaik yang mengikuti cabang MTQ, antara lain: Lomba Pidato PAI/LPP (Putra-Putri), Lomba Adzan, Lomba Tilawatil Qur’an (Putra-Putri), Lomba MTtQ (Putra-Putri), Lomba MHQ (Putra-Putri) dan Lomba Cerdas Cermat PAI/LCP. 

Alhamdulillahi Rabbil 'Aalamiin, atas pertolongan Allah, kerja keras seluruh guru, dukungan dari orang tua dan kesungguhan dari seluruh peserta MTQ; SD IT Hidayatullah berhasil membawa pulang 5 piala yang masing-masing diwakili putra dan putri, yaitu:

Juara 1 MHQ Putri, Ananda Mujaahidah (Kelas 4C)
Juara 2 MTQ Putra, Ananda Ahmad Syafiq Mu'afa Khairul Azzam (Kelas 6D)
Juara 2 MTtQ Putra, Ananda Keano Andika Choirul Azam (Kelas 6A)
Juara 3 MHQ Putra, Ananda Abdullah Hasan Albarra (Kelas 6D)
Juara 3 MTtQ Putri, Ananda Khonsa Zakiyatu Nashifah (Kelas 6B)

MTQ Kapanewon Ngaglik

MTQ Kapanewon Ngaglik

Selain itu, Ananda yang telah berpartisipasi dan memberikan yang terbaik pada MTQ Kapanewon Ngaglik dan tentunya menjadi juara di hati seluruh warga sekolah yaitu:

1. MTQ Putri: Alfaina Rizqi Nurwirastari (Kelas 6C)
2. LCP/CCA: Nahda Aleysha (Kelas 6C), Fauziah Ameera Nurlaili (Kelas 4C), dan Nabila Aulia Ulinnuha (Kelas 5C)
3. LPP/Pildacil Putra: Ikhsan Fahrezi Ardi Wibawa (Kelas 4A)
4. LPP/Pildacil Putri: Nindyanaya (Kelas 6C)
5. Adzan: Muhammad Kaisan Fakhri Ajna (Kelas 6A)

Selanjutnya, juara 1 pada cabang Hifzhil Qur'an, Ananda Mujaahidah (Kelas 4 SD IT Hidayatullah), melenggang ke MTQ Kabupaten yang dilaksanakan pada Kamis, 14 September 2023 bertempat di Prima SR Hotel & Convention. Syukur kepada Allah, Ananda Mujaahidah kembali meraih juara 1 MHQ pada tingkat Kabupaten ini, dan insyaallah akan maju berjuang pada tingkat Provinsi tanggal 14 Oktober bulan depan.

Mujaahidah (Kelas 4 SD IT Hidayatullah), Juara 1 Hifzhil Qur'an (MTQ Kabupaten Sleman, 2023)

Ananda Mujaahidah didampingi Ustadzah Ida

Tidak sampai di situ saja, Kecamatan Ngaglik berhasil kembali menyabet juara umum Musabaqoh Tilawatil Qur'an Tahun 2023, mempertahankan gelar tahun lalu, alhamdulillah. Adapun perolehan Kafilah Ngaglik pada tahun ini adalah:

Juara 1 MHQ Putri: SD IT Hidayatullah Yogyakarta
Juara 1 CCA: SD IT Lukman Al Hakim
Juara 1 MTQ Putri: SD Muhammadiyah 1
Juara 2 MTtQ Putri: SD IT Salsabila Klaseman
Juara 3 MTQ Putra: SD IT Lukman Al Hakim

Kafilah Ngaglik kembali meraih juara umum (MTQ 2023)

Percapaian ini tentunya mengingatkan kita akan prestasi juara umum yang juga diperoleh oleh Kafilah Kapanewon Ngaglik pada tahun 2022 silam, yang berhasil membawa pulang piala sebagai berikut:

Juara 1 Adzan: SD IT Hidayatullah Yogyakarta
Juara 1 MTtQ Putra: SD IT Luqman Al Hakim
Juara 1 MHQ Putri: Taruna Al Qur'an
Juara 2 MTQ: SD Muhammadiyah 1
Juara 2 Pidato: SDN Karangmloko

Kafilah SD IT Hidayatullah pada MTQ 2022

Tentunya prestasi yang diraih buah kerja keras guru pembimbing, motivasi dari peserta didik, dan doa-doa yang senantiasa dipanjatkan kepada Allah. Official Kafilah,  KKG PAI, Kepala Sekolah dan seluruh pendamping se-Kapanewon Ngaglik merasa bangga dan terharu akan pencapaian ini.

"Kami sangat bangga atas keberhasilan yang didapat pada MTQ tahun ini. Harapannya, agar perhelatan MTQ di tahun selanjutnya kafilah Ngaglik bisa mempertahankannya," ujar Muhammad Nurul Huda, salah satu perwakilan anggota KKG PAI Ngaglik dalam sesi foto setelah penerimaan piala.

Alumni SD IT Hidayatullah, Ananda Azzam Kamil Baihaqi juga meraih juara 1 cabang MTtQ mewakili SMP Negeri 2.

Rombongan SD IT Hidayatullah di MTQ Kabupaten

Semoga apa yang telah diraih pada perhelatan MTQ tahun ini bisa menjadi pemantik semangat bagi seluruh warga sekolah, dan tahun depan berusaha untuk memberikan yang lebih baik lagi, Allaahumm aamiin.

Kami ucapkan baarakallahu fiikum kepada seluruh murid yang telah mewakili sekolah juga kepasa seluruh Guru yang telah meluangkan waktunya untuk melatih, dan segenap jajaran pimpinan, guru, pegawai, wali murid dan semua pihak yang telah memberikan doa dan dukungan luar biasa demi kepesertaan ini. Jazaakumullaahu khairan.

Sampai ketemu lagi pada MTQ 2024, insyaallah! 

Rep: Nahdhah
Foto: Nahdhah & Afnan







Sekolah Ramah Anak dalam Perspektif Islam

 


Artikel ini mendiskusikan konsep sekolah yang ramah anak dalam Islam dan mendukungnya dengan rujukan pada Al-Quran dan hadis. Sekolah ramah anak adalah pendekatan pendidikan yang mengutamakan kebutuhan fisik, emosional, sosial, dan spiritual anak-anak. Melalui pandangan agama Islam, artikel ini mengeksplorasi bagaimana pendidikan dapat menjadi sarana yang mendukung perkembangan optimal anak-anak.

Sekolah adalah tempat yang memiliki peran sentral dalam perkembangan anak-anak. Konsep "ramah anak" dalam konteks pendidikan mencakup lingkungan yang aman, mendukung, dan sesuai dengan perkembangan anak-anak.

Al-Quran memiliki banyak ayat yang menekankan pentingnya perlindungan, pendidikan, dan pembinaan anak-anak. Satu diantara ayat yang relevan adalah dalam surat Al-Isra (17:31). 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


وَلَا  تَقْتُلُوْۤا  اَوْلَا دَكُمْ  خَشْيَةَ  اِمْلَا قٍ  ۗ نَحْنُ  نَرْزُقُهُمْ  وَاِ يَّا كُمْ  ۗ اِنَّ  قَتْلَهُمْ  كَا نَ  خِطْاً  كَبِيْرًا

"Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu. Membunuh mereka itu sungguh suatu dosa yang besar."

(QS. Al-Isra': 31)

Surat ini yang mengingatkan orang tua untuk tidak membunuh anak-anak mereka karena takut kemiskinan. Ayat ini menggarisbawahi hak-hak anak dalam menerima perlindungan dan pemenuhan kebutuhan dasar mereka.

Hadis Nabi Muhammad SAW juga memberikan pedoman penting tentang pendidikan anak-anak. Beliau bersabda, 

"Setiap orang dari kalian adalah pemimpin dan setiap orang dari kalian bertanggung jawab atas yang dipimpinnya."(HR. Bukhari).  

Hadis ini menunjukkan bahwa pendidikan anak adalah tanggung jawab bersama seluruh masyarakat.

Lantas bagaimana kita tahu sekolah atau lingkungan kita apakah sudah ramah anak atau masih jauh dari itu?

Berikut saya paparkan sedikit terkait karakteristik tersebut.

Karakteristik Sekolah Ramah Anak dalam Islam

Keselamatan Anak: Sekolah ramah anak harus menyediakan lingkungan yang aman dan bebas dari kekerasan fisik atau verbal terhadap anak-anak.

Rujukan: Surat Al-Isra: 31

Pendidikan Moral: Sekolah seharusnya mempromosikan nilai-nilai moral yang sesuai dengan ajaran Islam, seperti kejujuran, keadilan, dan kasih sayang.

Rujukan: Surat Al-Hujurat :11

"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mencela kaum yang lain, boleh jadi bahwa mereka (yang dicela) lebih baik dari mereka (yang mencela)."

Pendekatan Perkembangan Anak: Sekolah ramah anak memahami dan mendukung perkembangan fisik, mental, emosional, dan spiritual anak-anak sesuai dengan tahap perkembangan mereka.

Rujukan:

"Setiap orang dari kalian adalah pemimpin dan setiap orang dari kalian bertanggung jawab atas yang dipimpinnya." (HR. Bukhori)

Penghargaan terhadap Anak: Penghargaan terhadap anak sebagai anugerah Tuhan adalah karakteristik penting dalam sekolah ramah anak.

Rujukan: Surat Ar-Rum: 21

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu pasangan hidup dari jenismu sendiri supaya kamu mendapat ketenangan hati dan dijadikan-Nya kasih sayang di antara kamu. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berfikir."

Keterlibatan Orang Tua: Sekolah yang ramah anak mendorong keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak-anak dan menjalin kerjasama yang erat antara rumah dan sekolah.

Rujukan: Surah Al-Ankabut :8

"Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua orang tuanya."

Dengan mengintegrasikan karakteristik-karakteristik ini, sekolah dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan, perkembangan, dan kesejahteraan anak-anak sesuai dengan ajaran Islam.

Serta sekolah dan masyarakat perlu bekerja sama. Ini termasuk pelatihan guru dalam pendekatan pendidikan yang sesuai dengan perkembangan anak dan memastikan bahwa lingkungan sekolah mendukung pertumbuhan mereka.

Kita membangun masa depan yang lebih cerah ketika setiap sekolah menjadi 'rumah' bagi anak-anak, tempat di mana mereka merasa aman, diberi kasih sayang, dan didukung sepenuh hati. Semangat menjadi sekolah ramah anak adalah kunci untuk membentuk generasi yang tangguh dan penuh potensi.


Oleh : Siti Nuraini, Guru Al Qur'an SD IT Hidayatullah 


Entrepreneurship for Students di SD IT Hidayatullah 2023; Belajar Menjadi Pedagang dan Pembeli yang Jujur dan Amanah untuk Meraih Berkah

 


www.sdithidayatullah.net  |  Kamis, 21 Shafar 1445 H / 7 September 2023 M.

Suara riuh murid- murid dan peralatan 'perang' dapur terdengar bergantian di halaman SD IT Hidayatullah Yogyakarta. Alhamdulillah hari ini akan diselenggarakan kegiatan Entrepreneurship for Students atau dodolan. 

Asyiknya menyiapkan menu dodolan

Dengan mengusung tema "Belajar Menjadi Pedagang dan Pembeli yang Jujur dan Amanah untuk Meraih Berkah" dodolan diikuti oleh 45 kelompok dodolan. Dengan kelas 3-6 sebagai pedagang, dan kelas 1-2 fokus sebagai pembeli.

Melayani pembeli dengan ramah


Kegiatan tahunan ini diadakan dengan harapan kelak Ananda ketika menjadi pedagang atau pun pembeli menjadi pedagang dan pembeli yang jujur dan amanah.

Para wali yang ikut meramaikan dodolan


Para murid tidak hanya menjual saja. Tapi juga belajar proses membuat dagangannya. Belajar bagaimana melayani pembeli. Belajar berhitung uang. 

Ada mas - mas pondok juga yang ikut menjadi pembeli




 



Semoga kelak Ananda menjadi saudagar muslim yang sukses dunia akhirat. Aamiin. 


Rep: Yuliasfita

Poto: Afnan


Dokumentasi dodolan KLIK

Guru Adalah Gudang Solusi

 


"Guru pahlawan tanpa tanda jasa"

Kalimat ini sudah tak asing di telinga kita. Dalam bahasa Jawa pun juga ada, guru, digugu lan ditiru, artinya, didengarkan dan dicontoh. Sosok guru menjadi begitu luar biasa di mata anak-anak terutama mereka yang masih berusia 7-9 tahun, bahkan terkadang ucapan guru jauh lebih didengarkan daripada orangtuanya.

Seorang guru juga seharusnya bisa memberikan teladan yang baik untuk para muridnya. Karena setiap gerak gerik mereka akan selalu dilihat dan diperhatikan oleh para murid.

Satu contoh, ada seorang guru yang ketika upacara bendera di depan para murid guru tersebut berbicara dengan guru lainnya. Kemudian ketika di kelas, saat guru tersebut memberikan nasehat untuk selalu tenang dan memperhatikan ketika upacara lantas ada seorang anak yang mengatakan: "Tadi bu guru juga mengobrol, kan kita harus mencontoh bu guru, jadi besok kita boleh ngobrol". 
Contoh lain, saat seorang guru masuk kelas dan mengisi pelajaran, di tengah-tengah pelajaran seorang murid tiba-tiba bertanya, "Bu, kita ga boleh ngomongin orang kan?", "Iya, nak, tidak boleh". Jawab bu guru.
"Tapi tadi bu guru A ngomongin kelas kita".
Deggg, si ibu guru diam sesaat, memikirkan jawaban apa yang tepat untuk anak muridnya itu.

Itu beberapa contoh saja, yang lain tentu masih banyak. Dari sini bisa dilihat bahwa anak benar-benar memperhatikan gurunya dengan seksama.

Selain sebagai teladan para murid, guru juga bisa berubah menjadi gudang solusi. Bagaimana bisa? Iya, terutama wali kelas yang hampir  setiap jam pelajaran berada di kelas. Anak-anak yang percaya atau mulai memiliki kepercayaan dengan gurunya pasti akan bercerita tentang masalah mereka. Atau menceritakan hal-hal yang terjadi di kelas dan meminta pendapat atau solusi dari gurunya.

Tidak hanya itu, meski pun anak tidak meminta solusi sekali pun guru harus bisa menjadi problem solver untuk mereka. Tak selamanya dengan teman sekelas mereka akan akur, di sini tugas guru harus bisa mencari solusi untuk mendamaikan mereka, tidak hanya hubungan dengan antar teman, tentang pelajaran pun juga. Daya tangkap anak tak semua sama, ada yang bagus dan ada yang kurang bagus. Guru lagi-lagi harus bisa menemukan cara untuk bisa membuat anak mengerti dan paham pelajaran tersebut.

Menjadi problem solver untuk para murid bisa menjadi salah satu langkah dari berbagai langkah yang ada untuk guru mendekati muridnya dan meraih simpatinya. Jika anak sudah percaya dan simpati dengan guru maka anak insyaAllah akan mudah diarahkan dan dikendalikan, karna ia sudah percaya dengan sang guru.

Memang tidak semua guru memiliki kemampuan menjadi problem solver yang baik, namun itu bukan alasan lantas seorang guru lepas tangan begitu saja terhadap muridnya atau bahkan tak peduli. Sebagai guru yang amanah dan baik, ini merupakan ladang pahala dan kebaikan,  maka harus memberikan yang terbaik untuk para muridnya ketika murid membutuhkan 'kita', para guru.


Oleh: Yulias Fita, Guru SD IT Hidayatullah 

Dekati Anak di Waktu Makan


Makan. Semua pasti butuh makan. Moment yang satu ini benar-benar moment yang sangat istimewa di antara moment yang lain. Buktinya. Sebuah acara yang megah,  bagus,  keren seperti apa pun kalau dari konsumsinya mengecewakan pasti tetap akan memberikan kesan yang sangat buruk.  Berbeda jika panitianya yang kurang sigap atau pelayanan lain yang kurang. Tetap memberikan kesan yang buruk tapi tak seburuk di bagian konsumsi.

Dari makan pun bisa terjalin ikatan yang kuat. Rasulullah mengatakan salah satu waktu yang efektif untuk berkomunikasi selain saat bepergian dan menjelang tidur adalah saat makan. Namun, bukan berarti kita berbicara sambil makan, saat makanan masih penuh di mulut, bukan. Tapi, kita berbicara saat makanan sudah tidak ada yang di mulut.

Untuk anak-anak yang membutuhkan perhatian khusus, atau anak-anak yang bisa dikatakan sulit diatur, waktu makan bisa dimanfaatkan oleh para orangtua untuk mendekati mereka. Orangtua bisa menanyakan saat makan malam apa saja yang sudah mereka lakukan hari ini. Adakah yang membuat mereka sedih atau bahagia. Atau adakah keinginan mereka akan sesuatu.

Orangtua bisa menggali sebanyak-banyaknya tentang anak dan perlahan mendekati mereka. Dan ini semua membutuhkan komitmen juga konsekuensi. Komitmen apa? Konsekuensi apa?

Komitmen. Para orangtua harus berkomitmen untuk setiap makan, paling tidak ada satu moment makan yang orangtua dan anak makan bersama. Entah makan pagi, siang atau malam. Namun yang paling efektif adalah saat makan malam, karna biasanya para orangtua sudah di rumah, anak-anak pun juga. Dan kedekatan jauh lebih terasa.

Konsekuensi. Para orangtua harus berani mengambil resiko agar makan bersama ini tetap terwujud. Jika ada satu hari moment ini terlewat maka orangtua harus 'membayar'. Entah dengan mengajak makan bersama di luar atau makan bersama lebih dari sekali dalam sehari.

Anak-anak yang biasa tumbuh dengan penuh kasih sayang dan perhatian kedua orangtua akan berbeda dengan mereka yang orangtua masih ada namun kasih sayang dan perhatiannya kurang atau bahkan tidak terasa sama sekali.

Orangtua menemani anak makan bukan berarti memanjakan anak, atau jangan sampai berpikir merepotkan saja. Itu semua jika dilakukan akan semakin mengeratkan hubungan orangtua dan anak. Juga bisa menimbulkan kenyamanan pada diri anak.

Jika saatnya orangtua melihat anak mulai berubah ke arah negatif orangtua mudah berinteraksi dan menggali apa yang sebenarnya terjadi dengan mereka karna sudah terbiasa dekat dan timbul rasa nyaman. Anak tidak akan mencari pelarian kasih sayang, pelarian tempat mencurahkan isi hati, pelarian apa yang sedang mereka rasakan, terutama saat masa-masa transisi, masa-masa mereka mulai tumbuh remaja dan dewasa.

Maka, jangan sepelekan moment makan ini. Jangan sepelekan setiap kebersamaan bersama anak.



Oleh: Yulias Fita, Guru SD IT Hidayatullah 




Ummahat Hebat Lahirkan Generasi Mantap



Ibu disebut madrasah ulla bagi anaknya, artinya ibu sebagai sekolah utama dan pertama bagi seorang anak, dengan mengajarkan budi pekerti dari sejak lahir bahkan sejak dalam kandungan. Penyair ternama Hafiz Ibrahim mengungkapkan: 

“Al-Ummu madrasatul ula, iza a'dadtaha a'dadta sya'ban thayyibal a'raq.” 

Artinya: Ibu adalah madrasah (Sekolah) pertama bagi anaknya. Ibu juga di sebut sebagai penerang ilmu dan penerapan adab serta karakter. 

Ananda hebat lahir dari rahim ummahat yang hebat pula. Mari kita bersama sama menyiapkan program edukasi terbaik, dengan memperkuat visi, kecakapan hidup serta kontribusi sosial mereka. Jangan biarkan mereka terlena dalam kelalaian dan kesia-siaan.  

Ummahat hebat lahirkan generasi mantap. Ini salah satu contoh program kegiatan halaqoh bersama muslimat Hidayatullah Sleman. Kegiatan para asatidzah dalam rangka menautkan hati astidzah antar unit dan kelompok halaqoh umahat di lingkungan ponpes (pondok pesantren) Hidayatullah.

Acara yang di awali dengan tilawah, sambutan di lanjutkan dengan kajian, tema yang di usung adalah "Aqidah" yang di sampaikan ustadzah Aini Shofia Kartika. Menghadiri dan bisa hadir lebih awal sungguh suatu kehebatan para ummahat dalam memenej waktu. Tak bisa di pungkiri repotnya para ibunya anak anak apalagi yang dengan aktifitas mengajar. Masyaallah sungguh luar biasa penghargaan yang patut kita acungi jempol.

Terlihat banyak para ustadzah hadir bersama anak biologisnya. Dengan antusias menyimak kajian sambil momong, bahkan dengan serius dan kesungguhan beliau tak lupa mencatat materi dan bertanya di akhir sesi pemaparan materi masyaallah. Yuk sesering mungkin Ananda diajak hadir dalam sebuah kajian di taman syurgaNya.

Barokallahufikum


Oleh: Ustadzah Saufa, Guru SD IT Hidayatullah 

 

Buku Adalah Jendela Dunia, Membaca Adalah Kuncinya

 



“Ada lho hewan yang tidak tidur dengan kedua matanya, melainkan hanya dengan satu mata.” Celetuk Mika tiba-tiba sesaat setelah memasuki ruang perpustakaan.

Kusambut dengan bertanya, “hewan apakah itu?”

“Lumba-lumba.” Jawabnya singkat.

“Oh ya? Kenapa begitu?" tanyaku penasaran.

“Karena dia menjaga predator.” Jawaban yang sedikit kacau struktur katanya, menurutku.

Segera ku koreksi, “Dia berjaga-jaga dari adanya predator yang akan memangsanya?”

“Iya.” Jawabnya singkat.

Dia melanjutkan dengan pertanyaan lain.

“Apa itu bunga Wijaya Kusuma?”

“Bunga yang mengeluarkan bau harum di malam hari.” Aku menjawab sependek pengetahuanku.

“Benar.” Jawabnya dengan wajah berbinar.

Begitulah, seringkali anak ini bertanya bukan untuk mendapatkan jawaban karena ketidaktahuannya. Tapi hanya mengetes pengetahuan orang yang ditemuinya di perpustakaan. Kemudian datanglah Latifa yang ikut nimbrung membaca buku yang barusan dibaca Mika, yang isinya tentang tumbuhan. Sambil membolak-balik buku bersama Latifa, ku berikan pesan, “Kalau mau banyak pengetahuan, sering-seringlah membaca buku."

“Iya Ustadzah,“ senyumnya malu-malu.

Mika adalah murid kelas Amanah SD IT Hidayatullah yang mempunyai hobi membaca yang patut diacungi jempol. Disela-sela waktu belajarnya, ketika sudah selesai mengerjakan tugas, sering sekali menghabiskan waktunya mencari berbagai buku kesukaan di perpustakaan. Sehabis makan siang sambil menunggu adzan dzuhur, dia biasanya sudah stand by di perpustakaan juga. 

Pernah suatu ketika setelah membaca buku, tiba-tiba ia menghampiriku dan bertanya kepadaku. 

“Bandara apa yang terkecil di dunia?” Aku ingin melihatnya, coba ketik di komputer.” Dia merengek kepadaku.

Aku turuti permintaannya, mulailah ku mengetik ‘Bandara terkecil di dunia’ di layar komputer, kemudian ku tekan enter.

Seketika muncul gambar sebuah bandara yang kecil sekali, hanya muat satu pesawat berukuran kecil, berada di sebuah tebing di tepi laut dengan pemandangan yang sangat indah. 

“Ya itu dia bandara terkecil di dunia.” Teriaknya penuh kegembiraan sambil tertawa riang bahagia.

Seperti tumbuhan mekar yang baru saja disiram air hujan melepas dahaga penasarannya.



Pelajaran yang dapat kita ambil adalah semakin banyak kita meluangkan waktu untuk membaca, maka semakin banyak pengetahuan yang kita miliki. 

“Buku adalah jendela dunia, maka membaca adalah kuncinya.”

Bagaimana caranya? Caranya adalah dengan membuat membaca menjadi kebiasaan. Kebiasaan yang akan menjadi hobi bermanfaat. Berikut beberapa tips yang dapat membangun kebiasaan membaca. 

Pertama, mulai dari yang kecil. Mulailah dengan lima menit per hari atau dua lembar per hari. Karena jika mematok target yang besar akan cenderung gagal. Jika sudah terbiasa maka otomatis akan menaikkan jumlahnya.

Mika, salah satu murid kelas Amanah


Kedua, temukan tempat habits. Kita harus menyisipkan habits baru pada habits yang sudah terbentuk. Misalnya “Saya akan membaca buku selepas shalat subuh, atau "Saya akan membaca buku sebelum tidur." Kuncinya adalah pada kata ‘setelah’. 

Ketiga, berlatihlah terus!. Awalnya seringkali lupa, maka buatlah pengingat dimana-mana tempat dimana kita biasa beraktifitas. Misal menempel pengingat habits di kamar tidur atau memasang reminder di handphone. Dan ingat untuk melakukan setiap hari.

Seringkali kita harus dipaksa melakukan sesuatu pada awalnya sebelum nanti akan menikmatinya. Kebiasaan akan terbentuk setelah kita melakukannya secara konsisten dan kontinyu minimal 30 hari tanpa ada satu haripun yang terlewat.

Agar melakukan sesuatu dengan penuh semangat, diperlukan pertanyaan yang akan memotivasi apa yang akan kita lakukan. “Why? What? How?”

Ibnu Syihab berkata, “Ilmu adalah gudang-gudang penyimpanan dan pertanyaan adalah kuncinya.”

‘Apa yang diinginkan’ menjadikan daya tarik, ‘kenapa dia harus berbuat’ merupakan daya dorong. Sebagai muslim kita tahu surat Al-Qur’an yang pertama kali turun adalah surat Al-‘Alaq  ayat 1-5. 

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia. Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya." (QS. Al-‘Alaq 1-5)

Dari terjemah surat Al-‘Alaq tersebut jelas bahwa perintah pertama adalah membaca. Membaca yang menjadikan kita mengenal Allah, sang pencipta seluruh alam semesta. Dengan mengenal Allah kita akan mengetahui apa yang harus kita lakukan sebagai makhluk ciptaannya. Dengan membaca kalamnya kita tahu perintah dan larangan-Nya. Dengan membaca ciptaan-Nya kita sadar akan kebesaran Allah Ta’ala. Dengan membaca pengetahuan, kita manjadi tahu apa yang tidak kita tahu sebelumnya. Dengan membaca akan menambah keimanan kita kepada Allah SWT, yang dengannya semoga mengantarkan kita menuju surga-Nya. 


Oleh: Anik Maindra, SIP., Tenaga Kependidikan Perpustakaan SD IT Hidayatullah 


BACA JUGA PENGHAFAL AL-QUR'AN