Sabar termasuk akhlaq mahmudah yang melekat pada diri orang
mukmin. Sabar merupakan sikap yang sangat penting dalam menghadapi emosi, dan
bisa ditumbuhkan seiring berjalannya waktu. Orang yang bersabar mencerminkan
nilai keimanan.
Sabar ada 3 macam.
1. Sabar dalam menghadapi hal yang tidak menyenangkan
2. Sabar dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah swt
3. Sabar dalam menahan diri dari hal-hal yang dilarang Allah swt.
Sementara itu, tawakkal merupakan pelengkap sejati sifat sabar.
Tawakkal merupakan kerja hati memasrahkan seluruh ujian dan cobaan kepada
kehendak-Nya. Kehadiran tawakkal dalam diri akan menghadirkan kemudahan dalam
mengatasi persoalan, karena kita benar-benar mengharap pertolongan dan
kemudahan hanya dari Allah SWT.
Allah SWT memberikan solusi kepada hamba-hambaNya dalam
menghadapi ujian dan cobaan.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَلَـنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ
الْخَـوْفِ وَا لْجُـوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَ مْوَا لِ وَا لْاَ نْفُسِ وَا
لثَّمَرٰتِ ۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ
"Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah
kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,"
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 155)
الَّذِيْنَ اِذَاۤ اَصَا بَتْهُمْ
مُّصِيْبَةٌ ۙ قَا لُوْۤا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِ نَّـاۤ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَ
"(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah,
mereka berkata "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un" (sesungguhnya
kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali)."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 156)
اُولٰٓئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوٰتٌ
مِّنْ رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۗ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُوْنَ
"Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari
Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 157)
Pernahkah kita membaca, mendengar tentang kisah Nabi Ayub?
Jika sudah pasti kita akan sangat malu jika kita tidak
bersabar dan tawakkal kepada Allah.
Jika belum coba kita searching di buku-buku,
guru-guru kita atau bahkan di genggaman tangan kita (hp dengan kecanggihannya via
laman pencarian 'google')
Banyak pelajaran
tentang sabar dalam kisah Nabi Ayub ini. Jika kita menelisik lebih jauh
pun orang-orang di sekitar
kita yang mungkin kita tidak
menyadarinya.
Jadikan sabar adalah sifat utama dalam diri kita.
Ada banyak keutamaan yang bisa kita peroleh dari sikap sabar
diantaranya:
1.Allah memberi ganjaran terbaik bagi hamba-hamba-Nya yang
sabar
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
قُلْ يٰعِبَا دِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوا
اتَّقُوْا رَبَّكُمْ ۗ لِلَّذِيْنَ اَحْسَنُوْا فِيْ هٰذِهِ الدُّنْيَا
حَسَنَةٌ ۗ وَاَ رْضُ اللّٰهِ وَا سِعَةٌ ۗ اِنَّمَا يُوَفَّى الصّٰبِرُوْنَ
اَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَا بٍ
"Katakanlah (Muhammad), "Wahai hamba-hamba-Ku yang
beriman! Bertakwalah kepada Tuhanmu." Bagi orang-orang yang berbuat baik
di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Dan Bumi Allah itu luas. Hanya
orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas."
(QS. Az-Zumar 39: Ayat 10)
2. Allah mencintai dan bersama orang-orang yang sabar
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
............ . ۗ وَا للّٰهُ يُحِبُّ الصّٰبِرِيْنَ
"........ Dan Allah mencintai orang-orang yang
sabar."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 146)
3. Allah mengampuni dosa dan menghapuskan
kesalahan-kesalahan orang yang sabar.
Dari 'Aisyah RA istri Nabi SAW, ia berkata : Rasulullah SAW
bersabda, "Tidaklah suatu mushibah menimpa kepada seorang muslim kecuali
dengan itu Allah menghapus dosa darinya, sekalipun hanya tercocok
duri". [HR. Bukhari juz 7, hal. 2]
4. Kesabaran adalah pemberian yang terbaik dari Allah SWT
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَمَا يُلَقّٰٮهَاۤ اِلَّا
الَّذِيْنَ صَبَرُوْا ۚ وَمَا يُلَقّٰٮهَاۤ اِلَّا ذُوْ حَظٍّ عَظِيْمٍ
"Dan (sifat-sifat yang baik itu) tidak akan
dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan
kecuali kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar."
(QS. Fussilat 41: Ayat 35)
5. Orang sabar akan diberi balasan martabat yang tinggi di
dalam surga.
Dari Anas bin Maalik RA, ia berkata : Saya mendengar Nabi
SAW bersabda,
“Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman : Apabila Aku menguji
hamba-Ku dengan kedua kecintaannya, lalu ia bersabar, maka Aku akan
menggantinya dengan surga”. Yang dimaksud kedua kecintaannya adalah kedua
matanya. [HR. Bukhari juz 7, hal. 4]
6. Allah memuji dan menyanjung kepada orang yang sabar
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
لَيْسَ الْبِرَّ اَنْ تُوَلُّوْا
وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَ الْمَغْرِبِ وَلٰـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ
بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَا لْمَلٰٓئِکَةِ وَا لْكِتٰبِ وَا
لنَّبِيّٖنَ ۚ وَاٰ تَى الْمَا لَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَا لْيَتٰمٰى
وَا لْمَسٰكِيْنَ وَا بْنَ السَّبِيْلِ ۙ وَا لسَّآئِلِيْنَ وَفِى الرِّقَا
بِ ۚ وَاَ قَا مَ الصَّلٰوةَ وَاٰ تَى الزَّکٰوةَ ۚ وَا لْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ
اِذَا عٰهَدُوْا ۚ وَا لصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَآءِ وَا لضَّرَّآءِ وَحِيْنَ
الْبَأْسِ ۗ اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ
"Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah
timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman
kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, dan
memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang
miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk
memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan sholat dan menunaikan zakat,
orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam
kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang
yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Baqarah
2: Ayat 177)
7. Allah melipatgandakan pahala bagi orang yang sabar.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
مَا عِنْدَكُمْ يَنْفَدُ وَمَا
عِنْدَ اللّٰهِ بَا قٍ ۗ وَلَـنَجْزِيَنَّ الَّذِيْنَ صَبَرُوْۤا اَجْرَهُمْ بِاَ
حْسَنِ مَا كَا نُوْا يَعْمَلُوْنَ
"Apa yang ada di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada
di sisi Allah adalah kekal. Dan Kami pasti akan memberi balasan kepada orang
yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka
kerjakan."
(QS. An-Nahl 16: Ayat 96)
Dalam menghadapi berbagai ujian tersebut, ada beberapa sikap
yang harus dilakukan seorang mukmin. Pertama, tetap merasa yakin atau
optimistis bahwa akan datang pertolongan Allah kepada kita. Kedua, segera
mengucapkan “innaa lillaahi wainnaa ilaihi raaji’uun” (Sesungguhnya kami adalah
milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali). Kalimat ini dinamakan kalimat
istirjaa’ (pernyataan kembali kepada Allah). Disunnahkan menyebutnya waktu
ditimpa marabahaya/mushibah, baik besar maupun kecil. Sikap selanjutnya adalah
bertawakkal kepada Allah. Tawakkal menjadi salah satu syarat bagi seseorang
mendapat pertolongan Allah.
Ada hal-hal yang harus kita perhatikan saat bertawakkal.
Pertama, jangan menyandarkan hati kepada selain Allah. Jika
kita menyandarkan hati kepada selain Allah saat menghadapi satu masalah atau
mushibah, pertolongan Allah akan semakin jauh dari kita.
Kedua, dalam bertawakkal, jangan melakukan ikhtiar yang
mudharatnya lebih besar daripada manfaatnya. Seperti menyelesaikan segala
urusan dengan cara-cara yang tidak syar’i, atau melakukan dengan cara yang haram. Misalnya, ketika
seseorang ditimpa sakit yang berkepanjangan tidak kunjung sembuh, lantas karena
bingungnya datang kepada dukun dan sejenisnya untuk menyembuhkan penyakitnya.
Ketiga, dalam bertawakkal, kita harus berserah diri sepenuhnya
kepada Allah dari awal hingga berakhirnya urusan. Dengan berserah diri kepada
Allah, kita akan menjadi tenang sehingga dapat menerima apa pun hasil ikhtiar
dengan lapang dada. Karena itu, jangan setengah-setengah dalam memasrahkan diri
kepada Allah.
Sebagai orang yang beriman hendaklah kita bershabar dengan
menahan diri dan berlapang dada, jauhkan rasa cemas serta was-was yang berlebihan.
Kembalikan semua yang kita alami
kepada Allah Yang Maha Agung dan Maha Mengetahui, karena kesabaran akan selalu
berujung kebahagiaan, sabar bukanlah suatu sikap yang mudah kita lakukan, tapi
juga tidak sulit kita usahakan. Seringkali bila kita dihadapkan dengan suatu
situasi yang sulit, kita mengatakan “Sudah habis kesabaranku”. Padahal
kesabaran itu tidak akan habis dan tak ada batasnya.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا
اصْبِرُوْا وَصَا بِرُوْا وَرَا بِطُوْا ۗ وَا تَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ
تُفْلِحُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan
kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan
bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 200)
Semoga
kita semua termasuk orang-orang yang sabar dan tawakkal.
Oleh: Siti Nuraini (Guru SD IT Hidayaullah Yogyakarta)