@sdhidayatullah (@) https://4.bp.blogspot.com/-ie52Oh_wT-s/WHHi75UACjI/AAAAAAAAEYE/PnOATooq-Y4v_HVhR_AakM0G2d699uWIwCLcB/s1600/ignielcom.png https://cards-dev.twitter.com/validator 144 x 144 px4096 x 4096 px5MB

Senyum Indonesia




Dulu, sekarang

Esok ataupun lusa

Indonesia

Senyummu Indonesia

Selalu ku nanti

Senyummu Indonesia

Selalu kucari

Hilang kemana

Aku tak tahu

Bintang, apa kau tahu?

Bulan, apakah kau tahu?

Matahari, apakah kau tahu?

Dimana senyum Indonesia ku?

Aku bertanya pada kalian

Mengapa kalian diam?

Aku harus bertanya kepada siapa

Para pejabat

Rakyat jelata

Tumbuhan

Hewan

Atau laut beserta dan bumi isinya

Merekapun sama seperti kalian, hanya

Diam

Alam menjawab pertanyaanku

Dengan musibah dan derai air mata

Para pejabat dengan sinisnya

Rakyat dengan diamnya

Hilangnya senyum Indonesiaku

Apakah aku juga termasuk penyebabnya?

Aku selalu

Dan selalu

Berusaha dan terus berusaha

Mencari senyummu Indonesiaku

Tapi

Kapan senyumanmu

Kan kutemukan

Aku tak tahu


Oleh : Ustadzah Siti Nuraini, Guru SD IT Hidayatullah Yogyakarta

Upgrade

  



        Banyaknya teguran dari Allah berupa ujian, musibah, kesempitan. Mungkin dosa dosa terlampau yang ingin Allah hapus. Semua orang mungkin pernah frustasi dengan keadaan kok bisa begini dan kenapa harus aku. Seakan-akan dunia runtuh kepala serasa mendidih. Banyak sekali orang-orang yang kurang menyadari sebabnya.

        Bagi orang-orang yang beriman, ia akan mengupgrade diri. Menyadari. Lantas sajadah adalah tempat peraduan paling nyaman untuk menyerahkan segala kesah.

        Lelah. Begitulah Sang Pencipta rindu akan rintihan HambaNya. Ia tahu bahwa HambaNya mampu melewati segala ujianNya. Ia tidak menunda apa yang kita inginkan hanya ingin memberikan apa yang kita pinta diwaktu yang tepat. Doa-doa yang melangit adalah celengan terbaik saat kita menyadari ternyata Allah mewujudkan apa yang kita harapkan.

Oleh: Ustadzah Ainul Laili Mufidah, Guru Al-Qur'an SD IT Hidayatullah Yogyakarta

Ketaatan Anak




Ketaatan anak kepada orang tua adalah salah satu prinsip yang sangat dihargai dalam Islam. Menurut agama ini, anak-anak harus selalu taat dan patuh kepada orang tua mereka, baik ayah maupun ibu. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur'an yang berbunyi: "Dan taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad) dan orang-orang yang berwenang di antaramu." (Surat Al-Imran: 32).


Dalam Islam, orang tua merupakan sosok yang sangat penting dan harus dihormati oleh anak-anak. Orang tua adalah orang yang telah memberikan kehidupan kepada anak-anak dan memberikan banyak nasehat dan bimbingan kepada mereka. Oleh karena itu, anak-anak harus selalu bersikap taat dan patuh kepada orang tua mereka.


Selain itu, ketaatan anak kepada orang tua juga merupakan salah satu cara untuk memperoleh ridha Allah. Allah sangat menghargai orang-orang yang taat kepada orang tua dan memberikan kebaikan kepada mereka. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW yang berbunyi: "Sesungguhnya Allah tidak akan meridhai seseorang yang tidak meridhai orang tuanya." (HR. Bukhari dan Muslim).


Oleh karena itu, anak-anak harus selalu bersikap taat dan patuh kepada orang tua mereka. Mereka juga harus selalu menghormati orang tua dan selalu memberikan kebaikan kepada mereka. Dengan demikian, anak-anak akan terhindar dari dosa dan mendapatkan keberkahan dari Allah.


Ketaatan anak kepada orang tua juga merupakan cara untuk membangun keluarga yang harmonis dan bahagia. Dengan bersikap taat dan patuh kepada orang tua, anak-anak akan memperoleh rasa hormat dan kepercayaan dari orang tua mereka. Selain itu, anak-anak juga akan belajar banyak hal positif dari orang tua mereka, seperti kebijaksanaan, kejujuran, dan kebaikan.


Dengan demikian, ketaatan anak kepada orang tua adalah sesuatu yang sangat penting dalam Islam. Anak-anak harus selalu taat dan patuh kepada orang tua mereka, menghormati mereka, dan memberikan kebaikan kepada mereka. Dengan demikian, anak-anak akan terhindar dari dosa


Oleh: Ustadzah Siti Nuraini, Guru Al Qur'an SD IT Hidayatullah Yogyakarta 

Figur Ayah Hebat


Ditulis oleh Ustadzah Ainul Laili Mufidah

Rasa-rasanya kita semua setuju, bahwa figur seorang ayah selalu lekat dengan pengorbanan. Ada sosok-sosok ayah yang rela berdarah-darah asal bisa melihat keluarganya bahagia. Dari seorang ayah, kita belajar soal ketulusan. Pengorbanan berat akan terbayar hanya dengan melihat orang-orang tercinta tetap tertawa bahagia, bahkan tak peduli seberapa berat rasa sakit yang pernah ia rasakan.

Saat seorang pria masih berstatus lajang, ia bisa saja hanya menjalani hidupnya hanya untuk hari ini. Apa yang akan terjadi esok, dipikir belakangan. Namun, sesaat setelah status berubah menjadi suami sekaligus ayah, pemikiran tersebut seharusnya sudah hilang.

Tapi siapa sangka ketika seorang pria sudah menjadi ayah, prioritas harus berubah. Tak cuma ibu, poros kehidupan seorang pria saat sudah menjadi ayah juga menjadi ke anaknya. Banyak hal yang rela dilakukan ayah demi membahagiakan anaknya. Termasuk mengorbankan mimpi-mimpinya demi mengubah prioritas untuk anak.

Sosok ayah membuat kita sadar bahwa roda kehidupan terus berputar, hal itu pun harus diimbangi dengan prioritas hidup yang juga ikut berubah. Karena seseorang sudah bisa dikatakan dewasa ketika ia mampu menentukan prioritas penting dalam hidupnya dan menunda hal yang tidak terlalu penting. Dan ayah yang bertanggung jawab pandai melakukan hal ini.

Seorang ayah yang bertanggung jawab selalu tahu tujuan hidup apa yang harus ia tuju demi keluarganya. Ayah tak akan hidup hanya dengan mengandalkan apa yang akan terjadi hari ini. Ia akan memiliki rencana matang untuk masa depan demi keluarganya bisa hidup nyaman.

Satu hal yang pasti, seorang ayah akan terus memutar otak agar hari ini dan esok hari, ia dan keluarga bisa hidup tanpa kekhawatiran.

Penyerahan Penghargaan 5 Murid Berprestasi Tingkat Nasional

(Senin, 24 Syawal 1444 H/15 Mei 2023 M) Alhamdulillaahirobbil 'aalamiin, 5 murid SD IT Hidayatullah Yogyakarta baru-baru ini telah berprestasi di berbagai cabang lomba tingkat Nasional, di antaranya cabang Olimpiade Bahasa Inggris, PAI, Tartil Qur'an dan Tahfizh Qur'an. Beragam kompetisi ini diikuti oleh murid per Desember 2022 hingga April 2023. Berikut rincian nama murid dan juga cabang prestasi yang telah diraih:

1. Mujaahidah Kelas Kelas 3C, meraih Juara Harapan 2 dalam Lomba Tartil Qur'an, yang diselenggarakan oleh Pondok Pesantren Al-Ishlah Tahfidzhul Qur'an, Lampung, dalam event Lomba Semarak Bulan Suci Ramadhan 1444 H, Kompetisi Online Nasional Tingkat SD-SMP usia 8-14 tahun, pada tanggal 15 April 2023.

2. Abidzar Athaya Putra Kelas 1D, meraih Juara 1 dalam Lomba Tahfizh Tingkat Nasional Kategori usia 5-8 tahun, yang diselenggarakan oleh ZAC dari Jember, Jawa Timur, pada tanggal 14 Jan 2023.

3. Said Fakhri Suryamanta Kelas 6A, meraih Medali EMAS, dalam lomba Olimpiade Bahasa Inggris, yang diselenggarakan oleh PT Bimbel Akademi Medan, Sumatra Utara, pada tanggal 28 Des 2022.

4. Anaku Indana Nibras kelas 6C, meraih Medali PERAK dalam Lomba Olimpiade PAI, yang diselenggarakan oleh Prisma Islamic Olympiad, Jawa Barat, pada tanggal 17 Des 2022. 

5. Asyrof Mujahid Ats Tsaqiif Kelas 6D, meraih Medali PERUNGGU dalam Lomba Olimpade PAI, yang diselenggarakan oleh Prisma Islamic Olympiad, Jawa Barat, pada tanggal 17 Des 2022. 

    Baarakallahu fiikum kepada Ananda semua yang telah berpartisipasi dan mengharumkan sekolah dalam Kompetisi Nasional ini, semoga menjadi penyemangat dan motivasi untuk terus berlomba-lomba dalam kebaikan, menjadi murid yang berpribadi bertauhid, unggul dan berkarakter. Allaahumma aamiin. 

    Tidak lupa terima kasih sedalamnya diberikan kepada pimpinan sekolah, guru pendamping, segenap guru, orang tua murid dan semua pihak yang telah memberikan dukungan yang luar biasa dan tanpa pamrih untuk kemajuan sekolah kita tercinta. Jazaakumullaahu khairan.

Lampiran Dokumentasi:


Said Fakhri Suryamanta Kelas 6A

Asyrof Mujahid Ats Tsaqiif Kelas 6D

Abidzar Athaya Putra Kelas 1D

Anaku Indana Nibras kelas 6C

Mujaahidah Kelas Kelas 3C






Keputrian



Keputrian adalah sebuah konsep yang menunjukkan keelokan dan kecantikan wanita. Menurut pandangan Islam, kecantikan adalah anugerah dari Allah SWT dan harus dijaga serta dihargai dengan baik. Oleh karena itu, Al-Quran juga memberikan banyak ayat yang mengajarkan tentang keputrian wanita dan bagaimana seharusnya wanita memperlakukan kecantikan dan keelokan mereka.


Salah satu ayat yang membahas tentang keputrian adalah Surah Al-Ahzab ayat 33. Ayat ini menjelaskan tentang keputrian wanita dalam Islam dan bagaimana seharusnya wanita menutup aurat mereka dengan baik. Allah SWT berfirman: "Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudungnya ke dada-dada mereka." Ayat ini menunjukkan bahwa wanita Muslim diwajibkan untuk menutup seluruh tubuhnya, kecuali wajah dan telapak tangan, dengan pakaian yang longgar dan tidak ketat.


Selain itu, ayat-ayat lain dalam Al-Quran juga menekankan pentingnya wanita memperhatikan kebersihan dan penampilan mereka. Sebagai contoh, surah Al-Maidah ayat 6 menyatakan: "Hai orang-orang yang beriman, apabila kalian hendak shalat, maka cucilah mukamu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan kakimu sampai ke dua mata kaki." Ayat ini mengajarkan bahwa menjaga kebersihan adalah bagian dari kewajiban dalam beribadah.


Namun, di dalam Al-Quran juga terdapat peringatan bagi wanita agar tidak berlebihan dalam mempercantik diri. Surah An-Nur ayat 31 menyatakan: "Dan katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya." Ayat ini menekankan bahwa wanita harus menjaga kecantikan mereka dengan baik, tetapi juga harus menghindari perilaku yang dapat memancing nafsu atau memberikan kesan tidak sopan.


Dari ayat-ayat tersebut, dapat disimpulkan bahwa keputrian adalah sesuatu yang penting bagi wanita Muslim dan harus dijaga dengan baik. Namun, juga harus diingat bahwa kecantikan hanya sebagian kecil dari kewajiban wanita sebagai hamba Allah SWT. Wanita Muslim juga diharapkan untuk berperilaku sopan, menghormati orang lain, dan menjalankan tugas-tugas mereka sebagai hamba Allah dengan baik. Dengan demikian, keputrian dan keelokan wanita Muslim akan selalu tampak alami dan selaras dengan ajaran Islam yang murni dan mulia.


Oleh: Ustadzah Siti Nuraini, Guru Al Quran SD IT Hidayatullah 

LOWONGAN GURU AL QUR'AN SD IT HIDAYATULLAH YOGYAKARTA

LOWONGAN GURU AL QUR'AN SD IT HIDAYATULLAH YOGYAKARTA 

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Bismillaahirrahmaanirrahiim

DIBUTUHKAN SEGERA: GURU AL QUR'AN

📝 Syarat Guru Al Qur’an sebagai berikut:

↘ Muslim/Muslimah
↘ Bisa membaca Al Qur'an dengan baik.
↘ Senang dengan dunia anak-anak.
↘ Diutamakan mempunyai sertifikat Metode Ummi (bagi yang sudah memiliki)

Alamat Sekolah :
SD IT Hidayatullah Yogyakarta
Jl. Palagan Tentara Pelajar KM 14,5 , Balong, Donoharjo, Ngaglik, Sleman, DIY, 55581.

Google Map:

📝 Catatan:
Jam kerja di SD IT Hidayatullah:
🗓 Senin s.d. Jumat: Pukul 07.00 s.d. 14.45 wib
🗓 Sabtu: Pukul 07.15 s.d. 12.00 wib

Lamaran Guru dapat disampaikan melalui link di bawah ini:

Batas akhir lamaran: 31 Mei 2023
Bagi yang lolos seleksi administrasi akan dihubungi lebih lanjut untuk mengikuti tes seleksi.

Info Lebih Lanjut Hubungi : 
📞 Ida +62821-2315-5233 / Nur Kholiq +62838-6208-0002


Sabar dan Tawakkal



Sabar termasuk akhlaq mahmudah yang melekat pada diri orang mukmin. Sabar merupakan sikap yang sangat penting dalam menghadapi emosi, dan bisa ditumbuhkan seiring berjalannya waktu. Orang yang bersabar mencerminkan nilai keimanan.

Sabar ada 3 macam.

1. Sabar dalam menghadapi hal yang tidak menyenangkan

2. Sabar dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah swt

3. Sabar dalam menahan diri dari hal-hal yang dilarang Allah swt.

Sementara itu, tawakkal merupakan pelengkap sejati sifat sabar. Tawakkal merupakan kerja hati memasrahkan seluruh ujian dan cobaan kepada kehendak-Nya. Kehadiran tawakkal dalam diri akan menghadirkan kemudahan dalam mengatasi persoalan, karena kita benar-benar mengharap pertolongan dan kemudahan hanya dari Allah SWT.

Allah SWT memberikan solusi kepada hamba-hambaNya dalam menghadapi ujian dan cobaan.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَلَـنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَـوْفِ وَا لْجُـوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَ مْوَا لِ وَا لْاَ نْفُسِ وَا لثَّمَرٰتِ ۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ

"Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,"

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 155)

الَّذِيْنَ اِذَاۤ اَصَا بَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۙ قَا لُوْۤا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِ نَّـاۤ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَ

"(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un" (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali)."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 156)

اُولٰٓئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوٰتٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۗ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُوْنَ

"Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 157)

Pernahkah kita membaca, mendengar tentang kisah Nabi Ayub?

Jika sudah pasti kita akan sangat malu jika kita tidak bersabar dan tawakkal kepada Allah.

Jika belum coba kita searching di buku-buku, guru-guru kita atau bahkan di genggaman tangan kita (hp dengan kecanggihannya via laman pencarian 'google')

Banyak pelajaran  tentang sabar dalam kisah Nabi Ayub ini. Jika kita menelisik lebih jauh pun orang-orang di sekitar kita yang mungkin kita tidak menyadarinya.

Jadikan sabar adalah sifat utama dalam diri kita.

Ada banyak keutamaan yang bisa kita peroleh dari sikap sabar diantaranya:

1.Allah memberi ganjaran terbaik bagi hamba-hamba-Nya yang sabar

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

قُلْ يٰعِبَا دِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوْا رَبَّكُمْ ۗ لِلَّذِيْنَ اَحْسَنُوْا فِيْ هٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۗ وَاَ رْضُ اللّٰهِ وَا سِعَةٌ ۗ اِنَّمَا يُوَفَّى الصّٰبِرُوْنَ اَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَا بٍ

"Katakanlah (Muhammad), "Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman! Bertakwalah kepada Tuhanmu." Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Dan Bumi Allah itu luas. Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas."

(QS. Az-Zumar 39: Ayat 10)

2. Allah mencintai dan bersama orang-orang yang sabar

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

............ .  ۗوَا للّٰهُ يُحِبُّ الصّٰبِرِيْنَ

"........ Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar."

(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 146)

3. Allah mengampuni dosa dan menghapuskan kesalahan-kesalahan orang yang sabar.

Dari 'Aisyah RA istri Nabi SAW, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah suatu mushibah menimpa kepada seorang muslim kecuali dengan itu Allah menghapus dosa darinya, sekalipun hanya tercocok

duri". [HR. Bukhari juz 7, hal. 2]

4. Kesabaran adalah pemberian yang terbaik dari Allah SWT

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَمَا يُلَقّٰٮهَاۤ اِلَّا الَّذِيْنَ صَبَرُوْا ۚ وَمَا يُلَقّٰٮهَاۤ اِلَّا ذُوْ حَظٍّ عَظِيْمٍ

"Dan (sifat-sifat yang baik itu) tidak akan dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar."

(QS. Fussilat 41: Ayat 35)

5. Orang sabar akan diberi balasan martabat yang tinggi di dalam surga.

Dari Anas bin Maalik RA, ia berkata : Saya mendengar Nabi SAW bersabda,

“Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman : Apabila Aku menguji hamba-Ku dengan kedua kecintaannya, lalu ia bersabar, maka Aku akan menggantinya dengan surga”. Yang dimaksud kedua kecintaannya adalah kedua matanya. [HR. Bukhari juz 7, hal. 4]

6. Allah memuji dan menyanjung kepada orang yang sabar

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

لَيْسَ الْبِرَّ اَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَ الْمَغْرِبِ وَلٰـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَا لْمَلٰٓئِکَةِ وَا لْكِتٰبِ وَا لنَّبِيّٖنَ ۚ وَاٰ تَى الْمَا لَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَا لْيَتٰمٰى وَا لْمَسٰكِيْنَ وَا بْنَ السَّبِيْلِ ۙ وَا لسَّآئِلِيْنَ وَفِى الرِّقَا بِ ۚ وَاَ قَا مَ الصَّلٰوةَ وَاٰ تَى الزَّکٰوةَ ۚ وَا لْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عٰهَدُوْا ۚ وَا لصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَآءِ وَا لضَّرَّآءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِ ۗ اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ

"Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 177)

7. Allah melipatgandakan pahala bagi orang yang sabar.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

مَا عِنْدَكُمْ يَنْفَدُ وَمَا عِنْدَ اللّٰهِ بَا قٍ ۗ وَلَـنَجْزِيَنَّ الَّذِيْنَ صَبَرُوْۤا اَجْرَهُمْ بِاَ حْسَنِ مَا كَا نُوْا يَعْمَلُوْنَ

"Apa yang ada di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan Kami pasti akan memberi balasan kepada orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan."

(QS. An-Nahl 16: Ayat 96)

Dalam menghadapi berbagai ujian tersebut, ada beberapa sikap yang harus dilakukan seorang mukmin. Pertama, tetap merasa yakin atau optimistis bahwa akan datang pertolongan Allah kepada kita. Kedua, segera mengucapkan “innaa lillaahi wainnaa ilaihi raaji’uun” (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali). Kalimat ini dinamakan kalimat istirjaa’ (pernyataan kembali kepada Allah). Disunnahkan menyebutnya waktu ditimpa marabahaya/mushibah, baik besar maupun kecil. Sikap selanjutnya adalah bertawakkal kepada Allah. Tawakkal menjadi salah satu syarat bagi seseorang mendapat pertolongan Allah.

Ada hal-hal yang harus kita perhatikan saat bertawakkal.

Pertama, jangan menyandarkan hati kepada selain Allah. Jika kita menyandarkan hati kepada selain Allah saat menghadapi satu masalah atau mushibah, pertolongan Allah akan semakin jauh dari kita.

Kedua, dalam bertawakkal, jangan melakukan ikhtiar yang mudharatnya lebih besar daripada manfaatnya. Seperti menyelesaikan segala urusan dengan cara-cara yang tidak syar’i, atau melakukan dengan cara yang haram. Misalnya, ketika seseorang ditimpa sakit yang berkepanjangan tidak kunjung sembuh, lantas karena bingungnya datang kepada dukun dan sejenisnya untuk menyembuhkan penyakitnya.

Ketiga, dalam bertawakkal, kita harus berserah diri sepenuhnya kepada Allah dari awal hingga berakhirnya urusan. Dengan berserah diri kepada Allah, kita akan menjadi tenang sehingga dapat menerima apa pun hasil ikhtiar dengan lapang dada. Karena itu, jangan setengah-setengah dalam memasrahkan diri kepada Allah.

Sebagai orang yang beriman hendaklah kita bershabar dengan menahan diri dan berlapang dada, jauhkan rasa cemas serta was-was yang berlebihan. Kembalikan semua yang kita alami kepada Allah Yang Maha Agung dan Maha Mengetahui, karena kesabaran akan selalu berujung kebahagiaan, sabar bukanlah suatu sikap yang mudah kita lakukan, tapi juga tidak sulit kita usahakan. Seringkali bila kita dihadapkan dengan suatu situasi yang sulit, kita mengatakan “Sudah habis kesabaranku”.  Padahal kesabaran itu tidak akan habis dan tak ada batasnya.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اصْبِرُوْا وَصَا بِرُوْا وَرَا بِطُوْا ۗ وَا تَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung."

(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 200)

Semoga kita semua termasuk orang-orang yang sabar dan tawakkal.


Oleh:  Siti Nuraini (Guru SD IT Hidayaullah Yogyakarta)

 

 

Goresan Tinta “Guru Pembelajar” Indikasi Mercusuar Peradaban

sumber: pixabay.com

“Guru Pembelajar” istilah apik yang disematkan kepada Sang Guru yang tak lekang usia mendedikasikan jiwa raganya untuk senatiasa menyentuh dan mempengaruhi jiwa sang generasi ideologisnya. Relevan dengan kajian Adab sebelum Ilmu, bahwasanya warisan para intelektual ulama’ terdahulu, sungguh betapa mengagumkan khasanah maha karya mereka, abadi bahkan dijadikan rujukan berabad-abad lamanya.

“Guru pembelajar” seharusnya mampu memainkan peranan besar dan memberikan andil dalam pergolakan tongkat estafet kebangkitan Islam selanjutnya, dengan banyak menuliskan banyak pemikiran yang berbobot dalam rangka mengimbangi liberasisasi melampaui gunung es saat ini, yang bersebrangan dengan pendidikan ideoligis.

“Guru pembelajar” sudah saatnya bergerak terarah memenuhi perpustakaan-perpustakaan sekolah dengan rangkaian karya ilmiyah, hipotesis, fisolofis, juga data akurat yang sangat bermanfaat bagi para pembelajar, mendidik generasi ideologis, sekaligus memamerkan tsaqofah aneka ilmu bernuansa tauhid yang memiliki nilai keluhuran, sehingga ibarat “guru pembelajar” adalah kepingan puzle-puzle yang akan terangkai dalam bingkai  indah sebagai indikasi mercusuar cahaya ilmu Peradaban Islam tengah hadir di gelap pekatnya generasi liberal saat ini.

“Guru Pembelajar” sebagai penguat kejiwaan, teringat Al-Khatib al-Baghdadi menunjukkan resep mengasah kemahiran dalam ilmu hadist “Jarang sekali orang bisa mahir dalam Ilmu Hadist, menemukan pemecahan masalah yang rumit, dan membongkar informasi-informasi yang tersembunyi kecuali seseorang yang telah mengumpulkan (bagian-bagian) yang berserak, merangkai yang berhamburan, menggabungkan satu sama lain, serta menyibukkan diri untuk mengelompokkan dan mensistemalisir bab-babnya. Sungguh tindakan seperti itu termasuk hal yang akan menguatkan jiwa, mengokohkan hafalan, mencerdaskan hati, mengasah karakter, melancarkan lidah, mempertajam ungkapan, menyingkap yang samar, memperjelas yang bercampur aduk, serta memperoleh kenangan baik dan mengabdikan diri sampai akhir masa.”

Wallahu’alam Bhisowab.

 

Indriani (Guru SD IT Hidayatullah Yogyakarta)

Dosis Kebaikan

 

"Nambah satu halaman lagi ya Mas."

"Nggak Tadz, satu halaman aja. Nggak boleh sama ibuku."

"Nggak boleh kenapa Mas, takut stress ya?"

"Iya. Nanti ndak stress. Aku sehari cuma boleh satu halaman sama ibuku. Nanti ndak kaya temenku. Temenku di rumah itu dia stress kebanyakan tugas sekolah."

Anak itu bacaannya bagus, lancar, tartil. Jika ada kesalahan bacaan ia langsung "ngeh" saat dikoreksi. Anehnya, ia tidak pernah mau membaca lebih dari satu halaman dalam sehari. Dua kali pernah dipaksa gurunya, dua kali juga ia berhenti membaca di baris pertama.

Sebagaimana obat, membaca Al Quran juga ada dosisnya. Ada muslim yang menikmati khatam sebulan sekali. Ada juga di antara mereka yang mampu khatam sepekan sekali. Bahkan ada ahlul quran yang khatam setiap hari di bulan Ramadhan. Bagi pemula, sehari bisa membaca satu atau setengah halaman tentu sudah sangat membahagiakan.

Seorang anak balita diberi makan sesuap-sesuap. Suapan mereka dengan suapan orang dewasa tentu tidak sama. Lembut kerasnya makanan juga berbeda untuk tiap tahapan usia. Orang dewasa umumnya bisa makan sendiri. Porsi yang harus dihabiskan juga sudah ia kenali.

Kondisi orang sakit mengharuskan ia mendapatkan asupan diet khusus. Sama-sama orang sakit pun diet nya bisa berbeda. Tak hanya tentang makan, dalam minum seorang muslim juga dianjurkan meminum air seteguk demi seteguk. Seseorang yang tergesa makan atau minum bisa tersedak bahkan muntah.

Inilah yang diinginkan syetan: orang-orang yang beramal sholih memuntahkan kembali amalnya karena salah dosis. Untuk memalingkan seorang mukmin dari kebaikan, syetan tak melulu mengajak kepada keburukan atau memberi buaian kemalasan. Terkadang syetan justru membisikkan kepada manusia agar segera menambah takaran kebaikan yang ia kerjakan. Ketika dengan lugu ia mengikuti ajakan syetan itu, ia akan mengalami overdosis. Setelah itu kemungkinan yang terjadi padanya ialah keberpalingan secara total dari kebaikan yang sedang coba ia dawamkan.

Seorang muslim dipanas-panasi dengan ketidakpuasan terhadap amal yang sedikit. Dipoles oleh syetan seakan-akan amalnya kurang banyak, kurang hebat, kurang wah, di bawah standar, hanya standar, tidak menonjol, dan sebagainya. Ia lupa bahwa taufiq Allah yang dikaruniakan kepadanya sehingga bisa beramal sedikit itu jauh lebih layak disyukuri daripada mengejar jumlah amal yang fantastis.

Amal dahsyat yang tidak sesuai dosis bisa menjadi kesempatan bagi syetan untuk melakukan tackling. Dalam kecepatan tinggi, benturan kecil bisa membuat seseorang jatuh terpental lebih jauh dibanding saat ia berkecepatan normal. Maka, nikmatilah amal sesuap demi sesuap. Sabarlah dalam ketaatan selangkah demi selangkah. Biarkan syetan gigit jari melihat hamba Allah melaksanakan perintah Nabi, ”Wahai sekalian manusia, lakukanlah amalan sesuai dengan kemampuan kalian. Karena Allah tidaklah bosan sampai kalian merasa bosan. Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang ajeg walaupun sedikit.” 

Akhid Nur Setiawan, S.Kep.


Pelayanan Jemput Bola Percepatan Pelayanan KIA di SD IT Hidayatullah



Sleman, 4 April 2023. SD IT Hidayatullah Yogyakarta kedatangan tamu dari pemerintah Kabupaten Sleman dinas kependudukan dan pencatatan sipil, adapun maksud dari tujuan dinas datang ke SDIT Hidayatullah Yogyakarta yaitu untuk membuat kartu identitas anak atau biasa disebut dengan (KIA). KIA adalah bukti identitas resmi untuk anak dibawah 17 tahun yang berlaku selayaknya kartu tanda penduduk untuk orang dewasa pada umumnya. Program kepemilikan KIA ini sudah berlaku secara nasional sejak dikeluarkannya regulasi berupa Peraturan Menteri Dalam Negeri (PERMENDAGRI) nomor 2 tahun 2016 tentang kartu identitas anak,

Manfaat dari KIA itu sendiri yaitu: Sebagai tanda pengenal anak yang sah , pelengkap persyaratan pendaftaran sekolah, pelengkap persyaratan transaksi perbankan bagi anak, pendaftaran pelayanan kesehatan di Puskesmas Rumah Sakit maupun fasilitas kesehatan yang lainnya, pelengkap pendaftaran dokumen ke imigrasian, mengurus klaim santunan kematian bagi pemegang KIA yang berlaku diskon di fasilitas publik dan Wahana rekreasi yang bekerja sama dengan Pemda DIY. Kegiatan ini diikuti oleh ratusan siswa SD IT Hidayatullah yang terdiri dari 152 murid perempuan dan 179 murid laki-laki dari kelas Amanah dan kelas 1 sampai kelas 6.

Nasehat

 


Nasehat. Suatu kata yang bermakna kembali bersih, yang terkadang itu bisa sebagai penyemangat pengingat atau sebaliknya. Tergantung bagaimana kita menyikapi suatu nasehat itu. Semoga nasehat itu bisa membangun diri ini yang terpuruk dalam suatu masalah. Tak semudah seperti membalikkan telapak tangan memang. Nasehat itu bisa kita terima bila semua kita niatkan karena Allah, disampaikan dengan santun dan lemah lembut. 

Akan muncul suatu masalah baru bila nasehat itu tidak di sampaikan dengan cara yang ahsan (baik), yang ada malah muncul rasa baper dan bisa membuat air mata itu jadi meleleh, hal itu akan muncul jadi membesar atau mengecil bila semua tergantung bagaimana cara kita bisa menyikapinya. 

Yup betul sekali komunikasi yang baik inilah harapan setiap insan. Legowo dan mental yang siap saling ridho dan menerima baik itu membawa kabar baik atau sebaliknya. Sebaiknya cara menyampaikan suatu informasi atau hal permasalahan lebih ahsan (baik) bila disampaikan dengan cukup berdua bila itu antar pribadi, namun bila itu untuk khalayak ramai hendaklah mencari sumber yang valid.  

Harapannya, bisa saling nasehat menasehati dalam kebaikan, memberikan kabar dengan baik dengan ilmu dan bisa di pertanggungjawabkan atau bisa dijadikan tuntunan, jangan malah sebaliknya, maka hindari memberikan nasehat di depan khalayak.

Santun dan berlemah lembutlah dalam memberikan nasehat serta niatkan semua karna Allah. Inilah yang disebut dengan bersaudara bersahabat karna Allah dan bukti kita empati dan sayang, bukan hanya pada rekan juang, saudara, sahabat, dan teman melainkan juga kepada anak didik kita, baik anak biologis atau anak akademis.

Kadang saat emosi tak bisa terkendalikan tanpa sengaja nada bisa meninggi (ngegas) hingga akhirnya bisa berdampak pada psikologis. Betewe sampai ada yang meleleh dibuatnya. Ah sudahlah, yuk kita niatkan semuanya karna Laa tahzan innaallah ma ana. (Jangan bersedih sesungguhnya Allah bersama kita)

Boleh menangis untuk meluapkan semua rasa tapi jangan berlarut. Bangkit dan tetap semangat. Yakinlah ini semua yang terbaik menurut sekenarioNya

Semoga dengan menjaga ruhiyah, hati, dan semua bisa terjaga seperti harapan setiap muslim dan muslimah yang kuat . ini salah satu ikhtiar kita dalam menjaga komunikasi dan menjaga hati. Buang jauh jauh rasa baper, galau dan, kepo. Yuk bisa yuk ngaji, shalat lail, tadarus, berdzikir, berpuasa, dan menjahui ghibah.

Semoga Allah selalu menjaga hati kita..aamiin

Oleh: Lasaufa Kurnia|Saufa_UmiZ@, Guru SD IT Hidayatullah 

Penuh Haru, Uji Publik SD IT Hidayatullah Yogyakarta

 

SD IT Hidayatullah Yogyakarta, mengadakan Khotmul Quran dan Imtihan Metode Ummi ke- VII tahun 2023, Sabtu (18/3). Kegiatan ini dilakukan di Hotel Prima SR dan Convention. 

Dengan jumlah peserta 181 murid yang dihadiri tetamu undangan dari berbagai kalangan.

Kegiatan Khotmul Quran dan Imtihan ini adalah puncak dari rangkaian pembelajan kegiatan SD IT Hidayatullah dalam bidang Al Qur'an. 



Kepala SD IT Hidayatullah Ustadz Muh. Rifki Saputra dalam sambutannya  menuturkan, untuk sampai pada proses Khotmul Qur'an ini, terlebih dahulu telah melalui berbagai tahapan pengujian. 

Mulai dari Pramunaqosyah yang di uji oleh tim internal sampai Munaqosyah yang di uji oleh Tim Ummi daerah Yogyakarta sebanyak 17 Penguji. 3 trainer diantaranya dari SD IT Hidayatullah.

“Alhamdulillah dalam proses seleksi ini terjaring sebanyak 181 murid dari 292 kategori. Dan kegiatan ini upaya SD IT Hidayatullah untuk menjaga kulitas bacaan Al-Qur'an dan hafalan metode Ummi ". Ujarnya

Ia menjelaskan, acara Khotmul Qur’an dan Imtihan kali ini mengalami jumlah peningkatan dari tahun lalu. Yakni diikuti oleh 181 murid mulai dari kelas III sampai kelas VI.

Dengan total 292 kategori/ materi ujian Tartil, Turjuman A, Tahfidz Juz 30, 29, 28, 1, 2, 3.  

Dipandu langsung oleh Tim Trainer Ummi Foundation Surabaya Ahmad Mirzaq Miftakhul Huda dan Muhammad Rizki Kurniawan dari UMMI Daerah Yogyakarta. 

Uji publik kali ini, murid akan langsung diuji oleh orang tua atau pun tamu undangan yang hadir. 

Adapun Ustadz Syamsul Ma'arif Selaku Ketua Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Yogyakarta menuturkan," Kegiatan ini harus terus ditingkatkan. Untuk memperkuat karakter generasi Qur'ani. Sebagai ciri khas intelektual dan spiritual." Ujar Ustadz Ma'arif

Perwakilan dari wali murid juga menyampaikan rasa terima kasih. Karena telah mendidik anak-anaknya menjadi generasi yang berakhlak mulia. 

Keharuan memuncak setelah uji publik selesai. Pemandu acara mempersilakan kepada seluruh peserta untuk menghampiri kedua orang tua masing-masing untuk menyampaikan salam ta’dhim.

“Saya hanya bisa nangis tak bisa berkata apa-apa. Selain rasa syukur kepada Allah atas karunia Nya.” Ucap Dwi Retnaningsih selaku wali murid. 



Penulis : Ainul Laili Mufidah 

Dokumentasi: Afnan