6 Syarat Menuntut Ilmu dalam Kitab Ta'lim al-Muta'allim


www.sdithidayatullah.net Sebagai seorang Muslim, mencari ilmu atau thalab al-’ilmi adalah suatu kewajiban. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abdil Barr :
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَمُسْلِمَةٍ
”Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim perempuan”.

Seorang Pencari Ilmu harus memiliki bekal-bekal yang cukup sehingga dia sukses dalam pencariannya. Hal pertama yang harus dimiliki dan dilakukan oleh Pencari Ilmu adalah niat, niat yang sungguh-sungguh. Tersebut dalam Kitab Ta’lim Al-Muta’allim oleh Syaikh Az-Zarnuji, niat mencari ilmu khususnya ilmu agama setidaknya mencakup hal-hal berikut: Niat mengharapkan Ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala, untuk menggapai kebahagiaan akhirat, membasmi kebodohan bagi dirinya dan kebodohan orang-orang disekitarnya, menghidupkan agama, dan untuk menjaga keberlangsungan (kekekalan) agama.

Selain niat, Pencari Ilmu juga harus memiliki 6 hal sebagai modal dalam mencari ilmu. Mengenai hal ini, Syaikh Az-Zarnuji di dalam kitabnya tersebut menuliskan sebuah syair dari Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu., dua bait syair itu berbunyi:

اَلا  لاَ  تَناَلُ  اْلعِلْمَ   إِلاَّ  بِسِتَّةٍ      سَأُنْبِيْكَ عَنْ مَجْمُوْعِهَا بِبَيَانٍ

ذَكاَءٍ وَحِرْصٍ وَاصْطِباَرٍ وَبُلْغَةٍ      وَإِرْشَادِ أُسْتَاذٍ وَطُوْلِ زَمَانٍ


"Ingatlah! Engkau tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan memenuhi 6 syarat. Saya akan beritahukan keseluruhannya secara rinci. Yaitu: Kecerdasan,  kemauan/semangat (rakus akan ilmu),  sabar,  biaya/bekal (pengorbanan materi/ waktu), petunjuk (bimbingan) guru dan dalam tempo waktu yang lama."

1. Kecerdasan
Ulama membagi kecerdasan menjadi dua yaitu: yang pertama, muhibatun minallah (kecerdasan yang diberikan oleh Allah). Contoh, Seseorang yang memiliki hafalan yang kuat. Yang kedua adalah kecerdasan yang didapat dengan usaha (muktasab) misalnya dengan cara mencatat, mengulang materi yang diajarkan, berdiskusi dll.
Ada beberapa kecerdasan yang harus kita kembangkan dalam diri kita diantaranya : kecerdasan logika, spacial, linguistik,  gerak,  musik, intrapersonal, interpersonal dan kecerdasan naturalis.

2. Bersungguh-sungguh
Barang siapa yang bersungguh-sungguh, maka ia akan mendapatkan kesuksesan. Begitu pula dalam menuntut ilmu, kesungguhan adalah salah satu modal untuk menguasai ilmu yang sedang kita pelajari.

3. Kesabaran
Yang Ketiga Sabar dalam menuntut ilmu dibutuhkan kesabaran, sabar dalam belajar, sabar dalam diuji, sabar dalam segala hal yang kita alami dalam proses menuntut ilmu, hidup ini adalah ujian pasti Allah akan uji kesungguhan kita dalam menuntut ilmu, jikalau kita lolos dalam menjalaninya maka kita akan dinaikan tingkat kita dari yang sebelumnya.
"Orang yang cerdas adalah orang yang tidak akan pernah berhenti belajar.

4. Biaya
Dalam menuntut ilmu tentu butuh biaya (bekal), tidak mungkin menuntut ilmu tanpa biaya (bekal). Contoh para imam, Imam Malik menjual salah satu kayu penopang atap rumahnya untuk menuntut ilmu. Imam Ahmad melakukan perjalanan jauh ke berbagai negara untuk mencari ilmu. Beliau janji kepada Imam Syafi’i untuk bertemu di Mesir akan tetapi beliau tidak bisa ke Mesir karena tidak ada bekal. Seseorang untuk mendapat ilmu harus berkorban waktu, harta bahkan terkadang nyawa.

5. Bimbingan Guru
Salah satu hal yang paling penting dalam menuntut ilmu adalah petunjuk dari seorang guru. Terlebih belajar ilmu agama, haruslah sesuai dengan petunjuk guru. Belajar agama janganlah secara otodidak, karena akan menjadi bahaya jika salah memahami suatu teks bacaan.
Dikarenakan begitu pentingnya petunjuk guru, maka kita haruslah menghormati dan memuliakan guru. Hal ini semata-mata untuk mendapatkan ridha guru yang pada akhirnya akan mengantarkan kita kepada Allah Swt.

6. Waktu Yang Lama
Dalam menuntut ilmu butuh waktu yang lama. Tidak mungkin didapatkan seorang da’i/ulama hanya karena daurah beberapa bulan saja.Al-Baihaqi berkata:”Ilmu tidak akan mungkin didapatkan kecuali dengan kita meluangkan waktu”. Al Qadhi iyadh ditanya: "Sampai kapan seseorang harus menuntut ilmu?" Beliau menjawab: ”Sampai ia meninggal dan ikut tertuang tempat tintanya ke liang kubur.”

Semoga kita mampu memahami dan mengaplikasikan syarat menuntut ilmu dari Khalifah Ali bin Abi Thalib radhiyallaahu ‘anhu tersebut. Jangan pernah patah semangat, masih banyak yang harus kita pelajari di dunia ini dengan waktu yang terbatas. 

*Tulisan ini terinspirasi dari tausiyah jum'at pagi oleh Ustadzah Arifatul Fuaida, S.Pd. di hadapan seluruh siswi SDIT Hidayatullah Yogyakarta, Jum'at 16/03/2018.

Laporan & Foto: Rida Nahdhah

-----
Informasi Murid Baru SDIT Hidayatullah :
>> Narahubung : Mahmud Thorif 087738219070 
>> Grup WhatsApp : https://chat.whatsapp.com/6SvcUfWIvRuJsIdiBsHbU0   
>> Formulir : UNDUH DI SINI 
>> Biaya Masuk : UNDUH DI SINI  
_________
SDIT Hidayatullah Yogyakarta
Weblog: www.sdithidayatullah.net
Twitter: @sdhidayatullah
Instagram: @sdhidayatullah
Email: sdithidayatullahsleman@hidayatullah.or.id

Previous Post
Next Post