BERKAH RAMADHAN
Oleh: Fadlian Harits Ihsanudin 4D
SD IT Hidayatullah Yogyakarta
Saat libur awal Ramadhan, yaitu pada tanggal 1-3 April 2022, aku mengikuti Ramadhan Camp di Pondok Pesantren Hidayatullah, Secang, Magelang. Aku berangkat pada siang hari bersama teman-temanku, yaitu Qari, Adzka, dan Faiz. Aku menuju kesana dengan menaiki mobil kira-kira sekitar satu setengah jam perjalanan lamanya. Sesampainya disana, aku bertemu temanku yang bernama Mujahid, kemudian kami melaksanakan shalat ashar disana.
Setelah kami melaksanakan shalat ashar, aku bermain bola bersama teman-temanku. Selesai bermain bola, kami memindahkan barang-barang bawaan dari dalam mobil ke dalam kamar. Setelah itu, kami mengikuti pembukaan Ramadhan Camp bersama Ustadz Ustadzah dan kakak-kakak pendamping.
Adzan Maghrib pun berkumandang, kami melaksanakan shalat maghrib bersama. Setelah itu, aku makan malam dengan teman-teman yang lain. Alhamdulillah, aku mendapatkan teman-teman baru. Setelah makan malam, kami melaksanakan shalat Isya’, dilanjutkan mengaji dan setoran hafalan kepada Ustadz dan Ustadzah. Kami mengaji sampai jam 9 malam, setelah itu kami pun tidur.
***
Pada hari ke-3 aku mengikuti Ramadhan Camp, sekaligus aku melaksanakan puasa hari pertama di sana. Setelah sahur, aku shalat bersama teman-temanku. Selepas shalat subuh, kami mengaji dan setoran hafalan satu per satu kepada Ustadz Ainurrahman. Setelah selesai mengaji, kami pun melaksanakan olahraga pagi yaitu bermain bola dan senam Ar-Ruhul Jadid. Kemudian melanjutkan jalan-jalan pagi menyusuri pinggiran sungai. Namun, saat ditengah jalan kami putar balik karena waktu tidak cukup dan sudah beranjak siang. Kami kembali ke pondok dan melanjutkan kegiatan hingga waktu dzuhur. Setelah dzuhur kami menonton film tentang kisah anak di pondok sampai ashar, dan dilanjutkan persiapan untuk berbuka puasa. Alhamdulillah aku senang sekali mengikuti kegiatan Ramadhan Camp karena selain melatih kemandirian, belajar mondok, bisa bermain bersama, aku juga mendapatkan teman-teman baru.
***
Alhamdulillah saat 10 hari terakhir Ramadhan, aku mengikuti kegiatan i’tikaf di masjid Markazul Islam Pondok Pesantren Hidayatullah Balong, Sleman. Aku diantar kesana oleh Abi ku naik motor. Sesampainya di sana, aku bertemu dengan teman-temanku yang juga sedang ikut i’tikaf yaitu Faiz, Adzka, Ayyub, dan lain-lain. Kami kemudian mengaji hingga jam 10 malam, setelah itu kami pun tidur. Saat tidur, aku merasakan badanku tergoyang-goyang, ternyata aku dibangunkan temanku untuk sahur.
Setelah sahur, kami melaksanakan shalat subuh dan mengaji bersama-sama. Selesai mengaji, kami bermain sepak bola dan bola pingpong hingga jam 9 pagi, kemudian kami pun mandi dan shalat dzuhur, wah rasanya menyenangkan sekali. Setelah shalat dzuhur, kami pun mengaji dan oleh Ustadz kami disuruh menghafal surat Maryam.
Tak terasa sebentar lagi menunjukkan waktu shalat ashar, dan kami melaksanakan shalat ashar bersama-sama. Setelah melaksanakan shalat ashar, aku membeli jajanan di dekat Garmen bersama dengan teman-teman, lalu kami pun kembali ke masjid.
Allahu Akbar... Allahu Akbar... suara adzan Maghrib pun berkumandang. Kami pun berdoa dan berbuka puasa dengan makan kurma terlebih dahulu. Sebelum makan nasi, kami melaksanakan shalat maghrib terlebih dahulu. Alhamdulillah hari ini kami berbuka dengan lauk lele bakar. Aku mengambil piring dan sendok, dan tak lupa aku harus antri untuk mengambil makan. Setelah berbuka, kami pun shalat Isya’ dan shalat tarawih dilanjutkan dengan mengaji dan setelah itu kami pun tidur. Yaa pelajaran dari itikaf di masjid pondok ini mengajarkan kesabaran karena aku harus antri ketika akan makan ataupun mandi.
Sehari menjelang Idul Fitri, ketika saatnya sahur, aku terbangun, aku pun cuci muka dan membangunkan teman-temanku untuk makan sahur. Saat sahur, ternyata ada Ustadz Janto yang memberikan kami masing-masing anak uang sebesar Rp.100.000,-. Alhamdulillah, aku merasa senang sekali. Kemudian aku melaksanakan shalat subuh, dan sekitar jam 8 pagi ternyata aku dijemput oleh Abiku untuk pulang. Tak lupa sebelum pulang, akupun berpamitan kepada Ustadz-ustadz yang ada di masjid. Alhamdulillah aku mendapatkan pengalaman yang sangat menyenangkan dan berkesan karena ini pertama kali mengikuti i'tikaf di masjid. Jika pun ada Ustadz yang memberikan uang untukku, itu adalah bonus dari Allah kata Ummi ku. Karena niat kita beri’tikaf yaitu untuk mendapatkan pahala dari Allah SWT.
***
Allahu Akbar... Allahu Akbar...Allahu Akbar... Laa ilaa ha illahu wallahu Akbar... Allahu Akbar walillahi hilhamd... Malam itu suara orang bertakbiran bersahut-sahutan dimana-mana. Aku pun mengikuti temanku untuk mengikuti takbiran di kampung hingga malam dan mendapatkan banyak hadiah dan doorprize karena berhasil menjawab pertanyaan dari kakak-kakak pendamping TPA. Setelah itu, aku pun pulang kerumah dan tidur. Saat subuh, aku pun terbangun dan melaksanakan shalat subuh, mengaji sebentar lalu pergi mandi.
Setelah itu kami sekeluarga bersiap untuk mengikuti shalat Ied di lapangan Dadapan, Turi bersama warga sekitar. Sepulang shalat Ied, kami sekeluarga sarapan, dan bersilaturahmi ke tetangga dekat rumah. Sore hari aku dan keluarga mudik ke Magelang untuk bersilaturahim ke rumah kakek dan nenek di sana. Sepupu kami dari Sidoarjo pun sudah datang kesana, dan kami pun bersalam-salaman dan bermain bersama. Karena kata Ummi dan Abi salah satu cara berbakti kepada kedua orang tua adalah dengan menyambung silaturahmi kepada orang tua dan keluarga serta sanak saudara dari orang tua kita.
Baca juga: Juara 1 Lomba Menulis Cerpen Inspiratif SD IT Hidayatullah 2021/2022
Baca juga: Juara 3 Lomba Menulis Cerpen Inspiratif SD IT Hidayatullah 2022