Juara 1 Lomba Menulis Cerpen Inspiratif SD IT Hidayatullah 2022


PERJALANAN RAMADANKU

Oleh: Zahi Naufa 4D

SD IT Hidayatullah Yogyakarta 


Usiaku sudah menginjak 10 tahun saat ini. Aku mulai serius menjalankan puasa di Bulan Ramadan sejak usia 7 tahun, kira-kira ketika duduk di kelas 1. Berarti tahun ini adalah tahun ke 4 aku menjalani puasa penuh dari subuh hingga adzan maghrib. Rasanya aku merindukan momen - momen di bulan Ramadan. Aku teringat bahwa dulu para sahabat , sekitar 6 bulan sebelum datangnya Ramadan, mereka berdoa kepada Allah untuk dipertemukan  dengan bulan Ramadan. Kemudian 6 bulan sesudahnya, mereka berdoa lagi agar Allah menerima amal mereka selama bulan Ramadan.

Menjelang Ramadan, aku membuat target tilawah, puasa, shalat 5 waktu dan shalat tarawih yang akan aku lakukan selama bulan Ramadan. Aku membuatnya agar aku rutin mengerjakan tilawah, puasa, shalat berjama’ah 5 waktu dan shalat tarawih. Cara mengisinya, aku memberikan bintang jika aku melakukan kegiatan yang aku targetkan. Aku mengajak adikku untuk membuat target juga, namanya “pu-mu-sho”. “Pu” adalah puasa, “mu” adalah muraja’ah dan “sho” adalah sholat. Adikku menbintanginya jika melakukan aktivitas yang ditulis dalam target.

        Allah memerintahkan setiap muslim untuk berpuasa sesuai dalam Al-Qur’an surat Al Baqarah Ayat 183 yang artinya :

“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” 

        Adanya perintah Allah mewajibkan manusia untuk berpuasa, pasti ada kebaikan di dalamnya. Seperti yang pernah aku baca, yaitu ada manfaat puasa untuk kesehatan, di antaranya mencegah kanker, meningkatkan kesehatan jantung dan meningkatkan fungsi otak. Walaupun terasa berat bagiku, tetapi banyak manfaat yang diperoleh dari kita berpuasa. Jika kita merasa lapar, kita bisa langsung makan, tetapi ketika sedang berpuasa, kita tidak boleh makan, jadi kita harus menahannya. Bagaimana caranya? Kita bisa melakukan aktivitas yang lebih menyenangkan tetapi masih bermanfaat, misalnya bermain lego, memasak, membaca buku dan tidak lupa juga untuk tidur siang. Sebelum berbuka, aku biasanya membuat cemilan atau minuman yang aku tiru dari youtube. Hal ini membuatku jadi lebih bersemangat untuk berpuasa. 

        Aku pernah praktik masak kue coklat sebanyak 2 kali dengan wajan tetapi sayangnya bawahnya gosong. Aku juga pernah bikin cilok tetapi air panasnya kebanyakan. Sehingga cilok yang ku buat menjadi alot karena kutambahkan lagi tepung tapiokanya. Meskipun gagal, tetapi aku terus berusaha.

        Aku ingin seperti Imam syafi’I dan pasti semua orang islam ingin seperti beliau. 

Imam syafi’i memiliki kecintaan terhadap Al-Qur’an yang tak perlu diragukakan lagi. Setiap Ramadan, Imam syafi’i mengkhatamkan Al-Qur’an sebanyak 60 kali. Begitulah kecintaannya terhadap Kalamullah dan cara beliau memuliakan Ramadan. Ternyata mengkhatam Al-Quran memiliki manfaat.

        Dari Abdah ia berkata :”Apabila seseorang mengkhatamkan Al-Qur’an pada siang hari maka para malaikat bershalawat untuknya hingga waktu sore dan jika ia menyelesaikan bacaan Al-Qur’an pada malam hari maka para malaikat bershalawat untuknya hingga waktu pagi.”

        Khatam artinya selesai atau telah menyelesaikan bacaan seluruh Juz dalam Al-Qur’an. Bulan Ramadan Tahun ini, aku menkhatamkan Al-Qur’an sebanyak 1 kali. Usahaku adalah tiap hari 1 juz dan cara menyelesaikan 1 juz, adalah belajar membiasakan untuk membaca 1 halaman setelah shalat 5 fardhu. Selain itu, motivasi lain yang kudapatkan adalah dari whatsapp group “Kelompok Tahsin Ustadzah Nida” yang berisi checklist harian capaian tilawah. Aku melihat teman-teman sangat rajin tilawah, sehingga aku pun jadi semangat mencapai target. 

Tidak lupa, di waktu setelah selesai sholat subuh Ibuku membacakan sebuah kitab dari Ustadz Umar Baradja yang berjudul Bimbingan Akhlaq bagi Putra-Putra Anda. Buku itu berisi tentang contoh-contoh kebaikan yang dilakukan oleh anak Muslim. Aku mendengar cerita itu bisa mencotoh perilaku-perilaku yang diceritakan dalam buku tersebut. Misalnya berperilaku jujur, hormat kepada guru dan orang tua. Buku itu ada 5 jilid lho! Tetapi, aku baru menyelesaikan 1,5 jilid. In shaa Allah aku akan dilanjukan sampai selesai.

        Sebelumnya, aku belum pernah i’tikaf dan tahun ini adalah pertama kali aku melakukan i’tikaf. Aku diajak ayahku untuk i’tikaf di masjid Nurul Huda yang tepat berada di belakang rumahku. Aku bersyukur bisa tinggal di dekat masjid. Ayahku membangunkanku pukul 02.45. Setibanya di masjid, aku sholat hajat, sholat tahajud,  sholat taubat, dan tidak lupa berdzikir.

Begitulah pengalamanku tahun ini. Banyak hal yang dapat aku lakukan selama Ramadan , tentu saja aku ingin lebih baik di tahun depan. Bagaimana dengan cerita Ramadanmu? Semoga kamu bisa lebih baik di tahun depan. In shaa Allah…


Baca juga: Juara 2 Lomba Menulis Cerpen Inspiratif SD IT Hidayatullah 2022

Baca juga: Juara 3 Lomba Menulis Cerpen Inspiratif SD IT Hidayatullah 2022

Powered by Blogger.
close