***
Tepatnya 4 tahun yang lalu Aku mulai belajar di sekolah ini. Sekolah SD IT Hiadayatullah. Pada saat itu corona merajalela di Indonesia. Walaupun kondisi yang kurang mendukung aku dan teman-teman ku tetap semangat dalam mencari ilmu. Kami belajar secara online bahkan perkenalan kami pun dilakukan via zoom. Walaupun lewat layar HP atau Laptop kami merasa sangat bahagia bisa mengenal teman-teman yang baru, dan tentu dari sekolah yang berbeda-beda pula.
Dalam belajar kami selalu dibimbing oleh ustadz dan ustadzah yang selalu sabar. Tugas dikirim setiap malam hari dan kami pun mengerjakannya dibantu oleh orang tua. Orang tua telah membimbing kita dengan sabar. Sekali waktu kami belajar di rumah ustadzah. Dan itulah kami pertama kali bertemu tatap muka dengan teman dan ustadzah.
Aku merasa senang sekali bisa secara langsung bertemu dengan teman-teman dan ustadzah. Selain belajar kita juga bisa bercerita dan bermain bersama. Temanku bercerita tentang pentingnya belajar. Belajar adalah kewajiban bagi setiap muslim. Oleh karena itu, maka dalam keadaan apapun kita harus semangat untuk menuntut ilmu.
Banyak teman-teman kita di luaran sana yang tidak diberikan kesempatan untuk menuntut ilmu. Hal itu dikarenakan ada dari mereka yang harus membantu orang tuanya bekerja walaupun belum waktu mereka untuk mencari uang. Jadi, kita harus banyak bersyukur dan tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan yang sudah Allah berikan pada kita untuk menuntut ilmu di sekolah ini.
Aku senang sekali bisa sekolah di sini. Banyak ilmu yang bisa Aku dapatkan. Tidak terasa sekarang aku sudah duduk di kelas 4. Pembelajaran di sekolah sekarang sudah seperti biasa. Aku selalu berangkat pagi untuk ke sekolah, walaupun jarak yang aku tempuh dari rumah ke sekolah lumayan jauh.
Aku ingat pesan ibuku. Beliau berpesan agar aku selalu semangat berangkat ke sekolah walaupun jarak yang kita tempuh lumayan jauh. Beliau berkata, “Semoga dengan jauhnya jarak yang kita tempuh ada banyak pahala yang akan kita dapat dari Allah”. Ada hadits yang menyebutkan bahwa “Barang siapa menempuh jalan dalam rangka menuntut ilmu, maka dengan ini Allah akan musdahkan baginya jalan masuk surga” (HR. Muslim).
Maka ketika rasa malasku muncul, aku teringat pesan ibuku sehingga rasa malas itu aku buang jauh-jauh supaya surga itu dapat dengan mudah aku raih. Ustadzah pun selalu memotivasi ku dan teman-teman supaya selalu semangat dan rajin dalam belajar. Tidak hanya sebatas itu, ustadzah berpesan agar kami selalu kompak (tidak memilih teman) dan selalu menjaga sholat 5 waktu.
Karena aku dan teman-teman selau ingat pesan ustadzah suasana kelas kami pun terasa nyaman dan tenang. Kegiatan belajar di kelas, biasanya kami mulai dengan do’a dan muraja’ah. Ketika belajar, kami pun mendengarkan penjelasan dari ustadzah dengan sungguh-sungguh. Hal itu kami lakukan supaya apa yang kami dapatkan memperoleh hasil yang maksimal.
Hal itu juga kami lakukan agar cita-cita kami tercapai. Kami mempunyai mimpi yang berbeda-beda. Setiap anak mempunyai hak untuk bermimpi setinggi mungkin. Untuk mencapai mimpi itu salah satunya adalah dengan belajar yang rajin, usaha yang maksimal, serta jangan lupa disertai doa. Segala sesuatu yang dilakukan tanpa do’a apalah artinya. Dan jangan lupa, keikhlasan juga diperlukan. Karena kalau kita melakukannya dengan asal-asalan maka hasilnya pun kurang maksimal.
Aku mempunyai mimpi menjadi guru yang hafidz Qur’an. Usaha yang aku lakukan adalah berusaha secara maksimal dalam belajar, menghafal Al-Qur’an, serta memohon ridha dari ustadz ustadzah dan ayah ibuku. Karena dengan ridha dari guru dan orang tua kita juga akan mendapatkan ridha dari Allah Sang Maha Penyayang.
Aku belajar di sekolah dan tidak lupa kuulangi di rumah. Biasanya, Aku belajar dirumah pada malam hari dengan didampingi ayah ibuku. Mereka mengajariku dengan penuh kasih sayang. Sedangkan untuk muraja’ah biasanya kulakukan pagi hari setelah shalat subuh.
Ketika akan ada ulangan yang kulakukan adalah belajar pada malam hari dan pagi hari setelah muraja’ah atau menunggu waktu berangkat ke sekolah. Kadang saat berangkat ke sekolah di atas motor aku gunakan sambil membaca buku. Walaupun ketika di atas motor rasanya agak takut-takut ketika ibuku mengendarainya agak cepat. Itu semua kulakukan dengan senang hati tanpa paksaan dari siapapun.
Yang kulakukan itu adalah salah satu cara atau usahaku dalam menggapai mimpiku menjadi guru. Mengapa Aku ingin menjadi guru? Menurutku menjadi guru itu adalah suatu yang sangat menyenangkan. Guru adalah pahlawan yang tidak dapat diukur dengan apapun. Guru adalah orang tua kedua bagi murid-muridnya. Gurulah yang mencerdaskan anak bangsa. Tanpa guru kita tidak bisa apa-apa. Ingatkah kalian teman-teman? Siapa yang mengajari kita dari tidak tahu menjadi tahu? Ya, itu semua salah satunya adalah ilmu yang diberikan oleh guru-guru kita.
Mereka bekerja tidak hanya pagi hari di sekolah. Bahkan ketika di rumah pun banyak dari mereka yang masih melayani kepentingan murid-muridnya. Contohnya saja kita, kalau belum paham dengan tugas yang diberikan pasti kita akan WA guru kita. Benar tidak? Dan Mereka akan membalasnya dengan segera agar kita dapat mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik.
Ketika hari libur guru kita menyapa dengan lembut dan santunnya. Mereka menganggap kita seperti anak mereka sendiri. Ketika kita di kelas mereka pasti akan memberikan nasehat-nasehat seperti orang tua yang menasehati anaknya.
Ma syaa Allah banyak sekali kebaikan-kebaikan yang akan kita dapatkan ketika kita menjadi guru. Hayoo siapa lagi teman-teman yang mempunyai mimpi menjadi guru. Ladang pahala bisa banyak kita dapatkan lho dari kita menjadi guru. Akan tetapi cita-cita teman-teman apapun itu baik asal kalian semua mengerjakan tugas itu dengan sebaik-baiknya dan dilandasi rasa ikhlas.
Semoga Allah memudahkan kita semua menggapai mimpi yang kita impikan. Ayo mulai dari sekarang kita tambah semangat dalam belajar di SD IT Hidayatullah. Di sinilah salah satu tempat terbaik kita dalam menggapai mimpi-mimpi kita di masa yang akan datang.
Buat bangga guru-guru kita dan orang tua kita dengan prestasi-prestasi dan kita buktikan bahwa kita sebagai murid SD IT Hidayatullah tidak kalah dengan murid di SD yang lain. Terima kasih ustadz-ustadzahku…Aku sayang kalian…