Pesan Syaikh Mahmoud Abdul Kareem kepada Santri Hidayatullah Yogyakarta


foto @emthorif
 Syaikh Mahmoud Abdul Kareem dalam lawatannya di Indonesia bersama Sahabat Al-Aqsha, menyempatkan berdialog dengan santri Pondok Pesantren Hidayatullah Yogyakarta.

Beliau memberikan tips tentang bagaimana menghafal Al-Qur’an dengan baik. Inilah beberapa pesan yang disampaikan beliau dalam dialog dengan santri yang dilakukan di Pondok Pesantren Hidayatullah Yogyakarta.

Salah satu tips bagaimana menghafal Al-Qur’an dengan baik adalah, “Ikhlas dan menjauhi pencuri waktu,” kata Syaikh di hadapan puluhan Santri Pondok Pesantren Hidayatullah. “Karena pencuri waktu adalah salah satu teman yang buruk.” Lanjut beliau.

Tentang ‘Pencuri Waktu’ ini beliau mengisahkan kisah sahabat Ibnu ‘Abbas Ra, “Bahwa pada umur 11 tahun, beliau sudah digelari orang yang paling paham tentang Al-Qur’an. Sehingga sudah menjadi referensi tentang Al-Qu’ran.” Apa yang dilakukan Ibnu ‘Abbas ketika teman-temannya mengajak untuk bermain? Ibnu ‘Abbas menjawab, “Saya tidak punya waktu untuk bermain-main.” Kata Syaikh Mahmoud Abdul Kareem

Beliau juga menyampaikan pesan lain kepada santri Pondok Pesantren Hidayatullah, “Hendaklah kalian memilih teman. Siapa yang bisa diajak menjadi teman. Karena agama seseorang itu bergantung agama temannya.” Begitu pesan beliau menyampaikan inti dari sebuah Hadis Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam. “Jika teman teman kita baik , maka baik pula diri kita. Begitupun sebaliknya, jika teman kita buruk, maka kita bisa berubah menjadi buruk.” Kata beliau. “Laiknya berteman dengan penjual minyak wangi, maka kita akan terkena wanginya. Pun saat berteman dengan seorang pandai besi, kita bisa terpercik apinya.” Begitu kata beliau.

Saat salah seorang audien bertanya tentang kabar Palestina, beliau menyampaikan, “Seharusnya kalian semua bersyukur, karena kalian tidak seperti anak-anak Palestina. Anak-anak seusia kalian di Palestina tidak bisa mengecam pendidikan seperti ini.” Kata Sang Syaikh.

Syaikh Mahmoud Abdul Kareem ini akan berada di Yogyakarta selama 9 hari. “InsyaAllah beliau akan menjadi imam shalat taraweh di masjid Jogokariyan selama di Yogyakarta ini.” Kata Mas Fanni Rahman.

Terimakasih nasehatnya Syaikh, semoga kami bisa menjadi orang-orang yang mencintai Al-Qur’an.


*) Mahmud Thorif, Pengurus Daerah Hidayatullah Kabupaten Sleman. Twitter @emthorif
Powered by Blogger.
close