1. Memperbanyak do'a kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Salah satu kebiasaan generasi shalih sebelum masuk bulan Ramadhan adalah dengan memperbanyak berdo'a kepada Allah. Bahkan dari beberapa riwayat diceritakan bahwa ada diantara Salafusshalih yang memohon kepada Allah agar dipertemukan kembali dengan bulan ramadhan sejak enam bulan sebelumnya.
2. Bersuci dan membersihkan diri.
Bersuci dan membersihkan diri memepunyai sifat maknawi seperti taubat, yakni membebaskan diri dari dosa dan maksiat. Rasulullah bersabda "Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan beramal dengannya, maka tidak ada bagi Allah kepentingan terhadap meninggalkan makan dan minumnya" (HR.Al-Bukhari)
3. Mempersiapkan jiwa.
Untuk mempersiapkan jiwa menyambut bulan suci Ramadhan dapat dilakukan dengan memperbanyak amalan-amalan baik pada bulan Sya'ban, karena pada bulan ini Allah mengangkat amalan-amalan. Dalam sebuah hadits diceritakan bahwa Umar Zaid berkata kepada Rasulullah : "Wahai Rasulullah, saya tidak pernah melihat engkau berpuasa pada bulan-bulan yang ada sebagaimana engkau berpuasa di bulan Sya'ban. Rasulullah menjawab, karena bulan itu (Sya'ban) adalah bulan yang manusia lalai. Terletak antara Rajab dan Ramadhan. Dan pada bulan itu (Sya'ban) adalah bulan diangkatnya amal-amal ke Rabbul 'alamin, maka aku suka jika ketika amalku diangkat, akau dalam kedaan berpuasa. (HR.An-Nasa'i)
4. Mempelajari hukum-hukum puasa dan mengenal petunjuk Rasullah.
Sebelum menjalankan ibadah puasa hendaknya kita mempelajari ilmu-ilmu yang berkaitan dengan puasa, yang meliputi syarat dan rukunnya serta adab dan sunnah-sunnahnya.
5. Merencanakan program diri
Menyambut bulan suci ramadhan hendaknya kita membuat perencanaan-perencanaan kegiatan amal shalaih yang akan kita lakukan di bulan ramadhan. Sehingga dengan amal shalih tersebut dapat mengantarkan diri kita menjadi insan yang sukses yang kesuksesan itu dapat dibuktikan dengan kualitas ketakwaan kita kepada Allah.