Menulis untuk Menginspirasi
Nulis dulu, Nulis lagi, selamanya menulis ! Yuk Nulis
SD IT Hidayatullah Yogyakarta mengadakan Workshop kepenulisan bersama Ustadz. Abdullah Munir, S.Ag. yang bertemakan Menulis untuk Menginspirasi. Bertempat di gedung lantai 3 SD IT Hidayatullah Sleman. Yayasan As sakinah Pondok Pesantren Hidayatullah Yogyakarta. Sabtu, (23/08/25).
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh civitas akademisi SD IT Hidayatullah Sleman. Acara dimulai pada pukul 10.30 dibuka dengan pembacaan kalam-kalam Allah. Harapannya dengan dibacakan kalam-kalam Allah. Allah menurunkan keberkahannya kepada siapa saja yang menuntut ilmu.
Acara berlangsung khitmad. Seluruh guru SD IT Hidayatullah mengikuti dengan antusias.
Pemateri Ustadz. Abdullah Munir, S.Ag. selain menjadi pembina Yayasan di Pondok Pesantren Hidayatullah Yogyakarta. Beliau merupakan penulis yang luar biasa. Tidak hanya menulis, Ustadz. Abdullah Munir, S.Ag juga telah menerbitkan karya terbaiknya salah satunya yang berjudul Spriritual Teaching.
Dalam materinya Ustadz. Abdullah Munir, S.Ag menyampaikan banyak tips dan trik dalam menentukan ide, judul, bahkan keuntungan dalam menulis.
Perintah membaca dan menulis dalam Al-Qur'an disebutkan dalam Surah Al-'Alaq ayat 1-5. Ayat-ayat pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW ini memerintahkan untuk "membaca" (iqra'), dan juga menyebutkan kata "pena" (qalam), yang merupakan simbol teknologi komunikasi untuk menulis dan menyebarkan pengetahuan.
Untuk apa, mengapa, dan bagaimana menulis?
Menulis adalah kegiatan untuk merangkai. Ide, pikiran, perasaan yang dapat teroganisir dan sistematis yang bisa dituangkan dalam bentuk tulisan. Sebagai seorang guru wajib bisa menulis. Minimal perhari 1 tulisan.
Referensinya darimana? Tentu perpustakaan bukan hanya menjadi jendela ilmu. Jadikan perpustakaan referensi, baca dulu buku. Dengan membaca maka akan memudahkah untuk mendapatkan ide menulis.
Baca! Cintailah buku. jadilah pembaca dan menulislah. Maka, ide-ide brilian akan muncul begitu saja setelah menjadi pembaca.
Jadikan membaca, menulis sebagai candu. Maka ia akan terus meronta-meronta untuk dapat dikembangkan. Menulis, tidak hanya sekedar menuangkan ide. Bisa saja dengan menulis bisa jadi pahala jariyah.
Dakwah Bil nulis contohnya. Atau bisa saja dengan menulis bisa membuka pintu rezeki yang luar biasa. 1 buku bisa jadi royalti yang bernilai jutaan. Menarik bukan?
Nulis dulu, terus nulis, selamanya menulis. Yuk nulis !
Reporter : Ainul Laili Mufidah.
Foto : Ihsan