Rabu, 20 Agustus 2025 SD IT Hidayatullah menerapkan strategi membaca nyaring (read aloud) sebagai bagian dari upaya meningkatkan literasi dan minat baca anak, khususnya di kalangan murid kelas bawah. Metode ini terbukti efektif membangkitkan antusiasme siswa dalam kegiatan membaca buku.
Manfaat read aloud menurut Pembina Read Aloud Indonesia Roosie Setiawan yaitu mengasah kemampuan anak mendengar dan menyimak, menambah kosa kata, mendorong berbicara, akhirnya dapat membaca dan menulis.
Read Aloud memang cara mudah untuk mengasah kecakapan literasi anak sejak dini, ujar Roosie. Ketika membacakan buku, penting untuk memperhatikan tahapan membaca anak. 0-3 bulan termasuk tahapan pra membaca. Oleh karena itu, bacakan buku yang memang buku bayi berupa picture book biasanya menampilkan kehidupan anak umur 0-3 bulan.
Untuk anak usia 3-6 tahun adalah tahapan mempersiapkan anak membaca. Buku biasanya berisi teks yang lebih panjang daripada buku bayi. Dalam hal konten, harus berisi tentang kehidupan anak dan menggunakan kata-kata yang diketahui anak.
Kemudian pada tahapan membaca awal, biasanya kelas 1 dan 2, biasanya bukunya berisi gambar, konten lebih luas, interaksi dengan teman. Roosie menganjurkan untuk memilih buku yang tidak menggurui.
Manfaat membaca secara umum antara lain mengoptimalkan perkembangan otak, merangsang kecerdasan, melatih pendengaran dan kemampuan bicara, menambah kosakata, dan mendorong anak untuk membaca serta menulis.
SD IT Hidayatullah mengadakan program Read Aloud dengan peserta murid kelas 1. Sekolah mengundang tim dari Read Aloud Jogja yang diwakili oleh Kak Wina dan Kak Jay. Acara dibuka dengan ice breaking yang menjadikan suasana menjadi hangat. Kak Jay mulai membacakan buku dengan tenang perlahan namun ekspresif. Membacakan buku dengan intonasi yang jelas membuat para murid fokus memperhatikan alur ceritanya. Sebanyak 86 murid mengikuti kegiatan dengan penuh antusias. Ketika satu buku sudah selesai dibacakan, mereka ketagihan untuk dibacakan buku lagi. Ma syaa Allah.
Kegiatan terakhir adalah bookish play. Bookish play adalah kegiatan bermain berbasis buku di mana buku berfungsi sebagai inspirasi utama untuk mengembangkan berbagai aktivitas bermain, seperti membuat kerajinan tangan, bermain peran, atau menggunakan properti mainan yang berkaitan dengan cerita buku. Tujuan dari bookish play adalah untuk memvisualisasikan dan mempermudah pemahaman isi buku, meningkatkan literasi anak, serta mengembangkan kreativitas, imajinasi, kognitif, dan keterampilan lainnya.
Selesai cerita dibacakan, pertanyaan dilontarkan oleh tim Read Aloud Jogja tentang isi cerita. Hal ini menguji pemahaman cerita yang dibacakan. Terakhir para murid diminta mewarnai gambar motif batik dari berbagai daerah. Hal ini menambah wawasan anak dan mengasah kreatifitas anak.
Sekolah berharap program ini dapat terus berjalan dan menjangkau lebih banyak anak, menciptakan generasi literat yang cinta buku dan gemar belajar. Kak Wina menuturkan, buku bacaan dapat diakses secara gratis melalui aplikasi atau website Let's Read (https://www.letsreadasia.org/). Kak Wina berharap kegiatan membacakan buku secara nyaring dapat dilakukan oleh orang tua di rumah secara konsisten setiap hari. Agar hasil yang diharapkan lebih maksimal.
GALERI KEGIATAN
Rep: Anik
Foto: Anik, Saufa, Afnan