Figur Ayah Hebat


Ditulis oleh Ustadzah Ainul Laili Mufidah

Rasa-rasanya kita semua setuju, bahwa figur seorang ayah selalu lekat dengan pengorbanan. Ada sosok-sosok ayah yang rela berdarah-darah asal bisa melihat keluarganya bahagia. Dari seorang ayah, kita belajar soal ketulusan. Pengorbanan berat akan terbayar hanya dengan melihat orang-orang tercinta tetap tertawa bahagia, bahkan tak peduli seberapa berat rasa sakit yang pernah ia rasakan.

Saat seorang pria masih berstatus lajang, ia bisa saja hanya menjalani hidupnya hanya untuk hari ini. Apa yang akan terjadi esok, dipikir belakangan. Namun, sesaat setelah status berubah menjadi suami sekaligus ayah, pemikiran tersebut seharusnya sudah hilang.

Tapi siapa sangka ketika seorang pria sudah menjadi ayah, prioritas harus berubah. Tak cuma ibu, poros kehidupan seorang pria saat sudah menjadi ayah juga menjadi ke anaknya. Banyak hal yang rela dilakukan ayah demi membahagiakan anaknya. Termasuk mengorbankan mimpi-mimpinya demi mengubah prioritas untuk anak.

Sosok ayah membuat kita sadar bahwa roda kehidupan terus berputar, hal itu pun harus diimbangi dengan prioritas hidup yang juga ikut berubah. Karena seseorang sudah bisa dikatakan dewasa ketika ia mampu menentukan prioritas penting dalam hidupnya dan menunda hal yang tidak terlalu penting. Dan ayah yang bertanggung jawab pandai melakukan hal ini.

Seorang ayah yang bertanggung jawab selalu tahu tujuan hidup apa yang harus ia tuju demi keluarganya. Ayah tak akan hidup hanya dengan mengandalkan apa yang akan terjadi hari ini. Ia akan memiliki rencana matang untuk masa depan demi keluarganya bisa hidup nyaman.

Satu hal yang pasti, seorang ayah akan terus memutar otak agar hari ini dan esok hari, ia dan keluarga bisa hidup tanpa kekhawatiran.

Powered by Blogger.
close