Sepotong Roti Sisa

Foto by google


Alkisah di kota Sana'a' di negara Yaman di sebuah sekolah SMA putri dilakukan razia atau pemeriksaan di tas- tas mereka. Dari satu kelas ke kelas yang lain dilakukan pemeriksaan. Mereka tidak menemukan apa pun yang mencurigakan. Lantas para tim pemeriksa berganti tempat. Di salah satu sudut kelas ada seorang siswi yang dikenal sebagai siswi yang sangat pemalu dan tidak mau bergaul dengan siapa pun padahal siswi tersebut termasuk siswi yang sangat pandai. 

Saat akan diperiksa siswi tersebut tidak mau menyerahkan tasnya untuk diperiksa. Hingga terjadi saling tarik menarik dan siswi tersebut menangis dan berteriak.

Akhirnya siswi tersebut di bawa ke kantor. Dan masih dengan tangisnya yang sangat keras. Kepala sekolah dengan penuh santun meminta para guru untuk meninggalkan ruangan dan hanya tersisa para tim pemeriksa.

"Apa yang engkau sembunyikan wahai, putriku?" Tanya kepala sekolah. 

Dengan memperhatikan sekitar, siswi tersebut membuka tasnya. Ternyata isinya adalah sisa-sisa roti.

Kepala sekolah dan tim pemeriksa pun terkejut. 

"Kenapa kamu mengumpulkan sisa-sisa roti, wahai putriku?" Tanya kepala sekolah.

"Sisa roti ini aku kumpulkan dari roti teman-teman yang mereka tidak habis. Kemudian aku gunakan untuk sarapan. Tidak hanya untuk diriku tapi juga untuk keluargaku. Kami orang fakir. Untuk makan kami sangat kesusahan. Jika aku tidak mengumpulkan sisa roti ini kami tidak bisa makan. Kenapa aku tidak ingin dibuka tasnya karna aku takut dipermalukan dihadapan teman-teman, dan aku takut aku tidak bisa lagi melanjutkan sekolah karna malu. Maafkan sikapku yang tidak sopan." Tutup siswi tersebut.

Para kepala sekolah dan tim pemeriksa menangis setelah mendengar kisah siswi tersebut. 

Ternyata siswi tersebut tidak mau dibuka tasnya karna di dalam tasnya ada sisa-sisa roti yang ia kumpulkan untuk makan dirinya dan keluarganya. 

Dari kisah di atas dapat kita ambil pelajaran bahwa janganlah kita suka membuang makanan. Jika ada makanan yang tidak kita suka maka jangan mencela dan jangan mengambil terlalu banyak yang nanti berujung dibuang. Jangan bersikap mubadzir. Karna orang yang mubadzir adalah teman setan.

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ، فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فاَعِلِهِ.” أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ

“Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka bagi dia pahala yang orang yang mengerjakan kebajikan tersebut.”

(HR Muslim)


Disampaikan oleh Ustadzah Hikmah saat shalat duha berjamaah di masjid Markazul Islam

Powered by Blogger.
close