Indahnya Hidup Berjamaah: Raker Hari Kedua



www.sdithidayatullah.net | (Selasa, 27 Rabiul Akhir 1441 H/24 Desember 2019). "Kamar yang lebarnya 2 x 2 m² yang di dalamnya ada nilai Islam jauh lebih baik." Begitu Ustadz Syafi'i Ma'arif mengawali tausiyahnya. 

Dalam tausiyahnya beliau menyampaikan kita butuh berjamaah, jangan tidak berjamaah. Peradaban adalah terwujudnya iman dalam setiap kehidupan. Dan tidak semua mampu menegakkan peradaban itu. 

"Contoh saja, tidak memungut sampah yang bercecer di jalan itu termasuk tidak menegakkan peradaban." Beliau menambahkan.



Beliau menerangkan bahwa setiap kekurangan orang lain yang dicintai sesungguhnya itu untuk menutupi kekurangan diri kita sendiri. Jangan mencela kekurangan orang lain karna itu kesempatan yang Allah berikan untuk menyempurnakan kekurangan kita. Sebuah jamaah akan menjadi lebih indah kalau masing-masing memiliki peran. 

Beliau juga mengutip perkataan sahabat Umar bin Khattab:
"Tidak ada islam kecuali dengan jamaah, tidak ada jamaah kecuali dengan kepemimpinan, tidak ada kepimpinan kecuali dengan ketaatan"

Beliau juga menceritakan kisah hijrah kaum Muhajirin. Bagaimana kaum Muhajirin bersemangat hijrah meninggalkan rumahnya bahkan keluarganya demi mengikuti Rasulullah dan memeluk Islam. Pun kaum Anshar yang bagitu senang hati dan tangan terbuka menyambut mereka. Bahkan seperti yang sudah kita tahu kisahnya. Kisah sahabat Abdurrahmn bin 'Auf dan Sa'ad bin Ar-Rabi' yang luar biasa. Sa'ad yang begitu dermawan bersedia membagi separuh hartanya bahkan istrinya juga kepada Abdurrahman bin 'Auf. Dalam berjamaah itsar untuk urusan dunia sangat diperbolehkan. Mendahulukan sahabat atau saudara kita untuk urusan dunia. 

"Kita akan merasakan indahnya berjamaah kalau kita praktekkan dan bukan teori belaka ." beliau mengakhiri tausiyahnya.

Foto: Muhammad Haris & Roidatun Nahdhah
Rep: YuliasFita
Powered by Blogger.
close