Munaqosyah Tartil dan Tahfidz Al Qur'an 78 Murid SDIT Hidayatullah Yogyakarta


www.sdithidayatullah.net|(Sabtu/7/4/2018) SDIT Hidayatullah Yogyakarta kembali menyelenggarakan Munaqosyah Tartil dan Tahfidz Juz 29 & 30 Metode UMMI untuk kedua kalinya. Sejumlah 78 murid SDIT Hidayatullah yang terdiri dari 14 siswa dan 64 siswi diuji oleh 8 Penguji yang terdiri dari 5 Ustadz dan 3 Ustadzah utusan UMMI Daerah (UMDA) Yogyakarta. Adapun tahun lalu, peserta munaqosyah terdiri dari 28 murid. 

Dalam metode UMMI, munaqosyah adalah kontrol eksternal kualitas atau evaluasi akhir oleh UMMI Foundation dan merupakan program penilaian kemampuan siswa / santri pada akhir pembelajaran untuk menentukan kelulusan. Adapun bahan yang diujikan pada munaqosyah kali ini meliputi :
  1. Fashohah dan Tartil Al Qur’an; membaca Al Qur'an dengan tartil dan sesuai kaidah tajwid. 
  2. Membaca Ghoroib dan komentarnya.
  3. Teori Ilmu Tajwid dan menguraikan hukum-hukum bacaan.
  4. Hafalan Juz 30 & 29.
Uji Hafalan (Tahfidz II) oleh Ustadz Wawan
Dimulai sejak jam 07.30 pada Sabtu pagi, proses munaqosyah selesai dilaksanakan tepat pada jam 14.30 siang. Alhamdulillah kegiatan terlaksana dengan lancar dan tertib tanpa kendala berarti. Meski hampir keseluruhan peserta mengaku grogi dan khawatir dalam menghadapi munaqosyah, akan tetapi semua mampu menyelesaikan 4 tahap ujian dengan baik. Sebab sejatinya saat anak sudah duduk dihadapan penguji dan diminta membaca ayat-ayat al Qur'an, perasaan grogi dan khawatir tersebut pun hilang dengan sendirinya. Memang benarlah, bahwa kalam-Nya adalah mukjizat dan juga obat bagi fisik dan jiwa.

Seperti penuturan polos Ananda Fadhila Ainunnisa (Peserta Munaqosyah dari kelas 4B), ketika ditanyakan soal bagaimana perasaannya, sesaat setelah selesai diuji.

"Ndak ndhredeg (gemetar-red) kok, Ustadzah. Alhamdulillah pas disuruh baca langsung hilang groginya, cuma pas nunggu giliran maju aja. Apalagi pas udah selesai, wuaah..legaa.." 

Perasaan grogi dan khawatir dalam menghadapi ujian adalah hal yang wajar, tinggal bagaimana itu dikendalikan agar tidak memberi pengaruh terhadap proses dan hasil ujian. Yang paling penting, kita harus menanamkan pada anak yang akan menghadapi ujian apapun bahwa mereka mampu dan bisa melewatinya dengan baik. 

Uji Materi Ghorib oleh Ustadz Ali Afron
Pembelajaran al Qur'an metode UMMI adalah salah satu mata pelajaran yang masuk dalam struktur kurikulum unggulan di SDIT Hidayatullah yang wajib diikuti oleh seluruh siswa tanpa terkecuali. Munaqosyah menjadi salah satu tahap ujian dari sekian banyak pokok bahasan yang ada dalam kurikulum UMMI (ibarat mapel IPS, PKn, dan sebagainya ada UAS dan UKK-nya maka Munaqosyah kedudukannya sama). Sekolah terus berupaya agar semua siswa dapat mengikuti ujian tersebut.

Terhitung sejak tahun ajaran 2014/2015 SDIT Hidayatullah mulai menggunakan metode UMMI dalam proses pembelajaran Al Qur'an, dan pada tahun 2016 Nota Kesepahaman atau  Memorandum of Understanding (MOU) telah terjalin antara SDIT Hidayatullah dengan UMMI Foundation (UF) yang kantor pusatnya terletak di Kota Surabaya. 
Peserta Putra, Kepala Sekolah dan Tim Munaqisy berpose bersama sebelum Munaqosyah dimulai
Tentu bagi kita sebagai muslim yang mempunyai pandangan al Qur'an sebagai petunjuk hidupnya dan menjadikan keberhasilan pembelajaran al Qur'an sebagai salah satu parameter keberhasilan mendidik anak, maka munaqosyah akan menjadi suatu tahapan pembelajaran yang sangat penting dimana ia adalah salah satu tolak ukur keberhasilan siswa dan lembaga dalam pembelajaran al Qur'an metode UMMI. Besar harapan semoga kedepannya kualitas dalam proses dan output juga kuantitas peserta munaqosyah bisa semakin meningkat lagi, tahun ke tahun. Allaahumma aamiin. 

-----
Informasi Murid Baru SDIT Hidayatullah :
>> Narahubung : Mahmud Thorif 087738219070 
>> Grup WhatsApp : https://chat.whatsapp.com/6SvcUfWIvRuJsIdiBsHbU0   
>> Formulir : UNDUH DI SINI 
>> Biaya Masuk : UNDUH DI SINI   

Powered by Blogger.
close