Kisah Pemuda Shalih dan Seekor Merpati



www.sdithidayatullah.net || Alkisah, ada seorang guru yang sedang dalam majelis ilmu bersama para muridnya. Di akhir penyampaian materi, Sang Guru memberikan seekor Burung Merpati kepada setiap murid yang hadir.

"Sembelihlah Merpati itu untukku dan bawalah esok hari. Ingat, saat kalian menyembelihnya, jangan sampai ada yang melihat." Pesan Guru tersebut.

Keesokan harinya, semua murid berkumpul sembari membawa Merpati di tangan masing-masing. Merekapun mengembalikan Merpati kepada Sang Guru. Ada yang sudah mengolahnya menjadi masakan yang menggugah selera, ada pula yang hanya membawa seonggok bangkai Merpati yang sudah disembelih sesuai perintah Guru.

Di tengah hiruk pikuk penyerahan Bangkai Merpati, majulah seorang pemuda sederhana, sebut saja namanya Ahmad. Ia membawa kembali seekor Merpati, akan tetapi dalam keadaan masih hidup.
Murid yang lain merasa heran, bahkan menertawakannya dan tidak sedikit yang mencibirnya. Ia dianggap tidak patuh terhadap perintah Sang Guru. Sang Pemuda hanya tersenyum dan menyerahkan Merpati di tangannya kepada Sang Guru.

"Mengapa tidak kau lakukan perintahku ya Ahmad? Bukankah itu permintaan yang teramat mudah? Lihatlah sekelilingmu, semua telah melaksanakan tugas mereka dengan baik, bahkan ada yang sudah memasaknya." selidik Sang Guru.

Dengan tenang, Ahmad menjawab,
"Maafkan saya, Ustadz. Merpati ini belumlah saya sembelih karena saya tidak kunjung menemukan tempat dimanapun yang tidak ada sesiapa melihat.
Dari Timur ke Barat, dari Selatan ke Utara;  tidak jua saya temukan. Dan meski menyusuri setiap tempat di dunia ini, saya haqqul yakin, tidak akan menemukannya.

Mengapa seperti itu?
Karena saya merasa bahwa Allah 'azza wa jalla selalu melihat saya dimanapun saya berada. Allah selalu bersama saya di setiap aktifitas saya. 24 jam, tiap menitnya, tiap detiknya. Bahkan lebih dekat dari urat nadi saya sendiri..
Maka bagaimana saya bisa menyembelih Merpati ini, sedang Allah selalu bersama saya?"

Karena saya merasa Allah selalu mengawasi..

Sang Guru tersenyum, dan semua murid yang hadir terdiam. Sembari menepuk lembut pundak Pemuda tadi, Guru tersebut menuturkan,

"Kau benar, wahai Anakku. Pada kesempatan kali ini, Ustadz hanya ingin menyampaikan kepada kita semua bahwa dimanapun kita berada, Allah senantiasa mengawasi kita. Ingatlah, bahwasanya Allah 'Azza wa Jalla berfirman dalam Surat Al Hadid ayat 4;

هُوَ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ ٱسْتَوَىٰ عَلَى ٱلْعَرْشِ ۚ يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِى ٱلْأَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنزِلُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيهَا ۖ وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنتُمْ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

"Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan."

Allah bisa melihat semut hitam yang berjalan di atas batu hitam di langit yang kelam. Tak ada selembar daun pun yang jatuh ke bumi tanpa Allah melihatnya. Tidak pula daun kering atau basah kecuali Allah melihatnya.

Allah bisa melihat meski itu hanya sebesar dzarrah. Pandangan Allah meliputi bumi hingga langit ke 7.

Allah Maha Melihat, Anakku!
Allah bukan cuma bisa melihat yang zahir. Tapi juga bisa melihat yang ghaib. Melihat isi hati manusia. Allah Ta’ala berfirman:

“Katakanlah – wahai Muhammad, sekalipun engkau semua sembunyikan apa-apa yang ada di dalam hatimu ataupun engkau sekalian tampakkan, pasti diketahui juga oleh Allah.” (Ali-Imran ayat 29)

Karena itu jika kita ingin berbuat dosa seperti bermaksiat, mencuri, menyontek dan sebagainya, ingatlah: meski tidak ada orang yang tahu, tapi Allah melihat perbuatan kita. Allah melihat kita setiap saat. Allah melihat kita di setiap waktu!

Begitu pula malaikat Roqib dan ‘Atid yang ada di sisi kanan dan kiri kita mencatat perbuatan kita. Kelak perbuatan kita akan dibalas oleh Allah SWT. Inna Robbaka labil mirshod.. Sesungguhnya Tuhan mu benar-benar mengawasi.

"Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi" (Al Fajr 89: 14)

Allah Maha Melihat, Anakku!
Maka lakukanlah perbuatan yang dicintai Allah, perbuatan yang disenangi Allah, dan yang mendatangkan keridhoan-Nya kepada kita.

Sesungguhnya denyut hati yang tersirat atau bisikan di tengah kegelapan malam, semuanya selalu dalam pengawasan-Nya..

*Disadur dari Tausiyah oleh Ustadz Muhammad Haris, pada Apel Senin pagi.
Tausiyah Oleh Ustadz Muhammad Haris, S.P

Powered by Blogger.
close