www.sdithidayatullah.net | Oleh. Eka Ima Mirawati, S.Pd
Banyak pengalaman, pelajaran dan kemampuan berpikir disini terus ditempa selama kurang lebih 6 bulan lamanya. Dimulai dari kegiatan mulai diri dimana kita sebagai guru mulai belajar mandiri, selanjutnya ruang kolaborasi dimana guru bersama calon guru penggerak lainnya melakukan diskusi disetiap modulnya kemudian mempresentasikan hasil diskusi kepada fasilitator dan rekan CGP lainnya dengan virtual. Kemudian ada elaborasi pemahaman bersama instruktur hebat disetiap modulnya untuk menguatkan pemahaman dan selanjutnya dikemas dalam setiap modulnya berupa aksi nyata yang telah dilakukan calon guru penggerak di sekolahnya. Selain itu setiap bulan sekali dilaksanakan pendampingan individu oleh pengajar praktek (PP) kepada calon guru penggerak (CGP), disini guru benar-benar didampingi bagaimana mengimplementasikan setiap modul di sekolah kita. Selain pendampingan individu untuk menguatkan ada Lokakarya di setiap bulannya.
Bisa menjadi salah satu bagian dari peserta pendidikan guru penggerak adalah hal yang patut untuk disyukuri, mendapat ilmu dan pengalaman belajar bersama rekan rekan guru hebat dari sekolah lain serta mengetahui beberapa program yang mereka lakukan disekolah tempat mereka bekerja untuk menjadikan pembelajaran lebih bermakna. Serta bagaimana memanfaatkan aset yang ada untuk pengembangan dan pemanfaatan pembelajaran yang berdampak pada murid hingga bagaimana pengambilan kebijakan disekolah sebaiknya dilakukan. Tidak luput dari modul Pendidikan guru penggerak adalah bagaimana mewujudkan budaya positif dalam sekolah.
Pada kesempatan kali ini hampir dipenghujung modul 3.3 ini, saya diberikan kesempatan untuk mempraktekkan apa yang sudah saya dapatkan dimodul 2.3 yakni kegiatan pra observasi dengan menggunakan pendekatan coaching untuk supervisi akademik. Dimana kegiatan pra observasi ini bertujuan untuk mengetahui persiapan awal sebelum guru melakukan kegiatan pembelajaran agar lebih siap dan percaya diri serta memberikan yang terbaik bagi murid. Untuk kegiatan supervisi kelas sendiri bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi jalannya pembelajaran yang dilakukan dikelas. Selain itu dalam kegiatan pra observasi ini, saya berusaha menggali informasi sebanyak-banyaknya tentang kesiapan belajar guru dengan menggunakan coaching. Dimana Ketika saya belajar dimodul 2.3 bahwa kedudukan coach dan cochee adalah setara, tidak menggurui dan cochee bisa mencari solusi akan permasalahannya. Dari kegiatan pra observasi ini guru akan menceritakan semua hal-hal yang akan dilakukan ketika observasi kelas dilakukan. Dimulai dari supervisor mengetahui tujuan pembelajaran, area pengembangan yang akan dilakukan, hingga tahapan-tahapan pembelajaran dari strategi pembelajaran, model pembelajaran ataupun metode pembelajaran serta media pembelajaran yang digunakan. Dikegiatan pra observasi ini juga guru dan supervisor membuat janji untuk pelaksanaan kegiatan observasi kelas bisa dilaksanakan. Pada akhir kegiatan pra observasi guru berusaha mengambil pelajaran dari kegiatan wawancara tersebut. Dalam kegiatan pra observasi ini ada kesepakatan antara supervisor dan guru.
Selanjutnya, dari pendidikan guru penggerak ini saya belajar, ilmu itu harus dicari dan yang sudah didapat untuk bisa dipraktekkan serta disampaikan ke yang lain agar ada kebermanfaatan untuk semua. Dari pendidikan guru penggerak ini saya juga belajar untuk menerapkan budaya positif mulai dari membiasakan diri untuk selalu berpikir positif hingga melihat semua hal dari segi lebihnya bukan kurangnya, agar kita bisa menjadi pribadi yang pandai bersyukur dan mensyukuri apa yang telah diberikan oleh Allah. Semoga Allah mudahkan kita semua untuk terus belajar dan selalu memberikan yang terbaik untuk murid dengan pembelajaran yang berpihak pada murid serta program yang berdampak pada murid.