Begini Ya Rasanya Jadi Kakak

Hari Selasa 16 Juli 2024 aku harus lebih pagi berangkat ke sekolah. Ya, hari itu aku diberi tugas oleh ustadzah untuk mendampingi murid kelas satu yang baru pertama kali berangkat ke sekolah. Aku dan teman-temanku diminta untuk mengantar adik-adik ke kelas mereka.

Sama seperti saat pertama kali aku berangkat sekolah di kelas satu dulu, aku digandeng oleh kakak-kakak kelas enam. Sekarang giliranku untuk menggandeng adik-adik kelas satu. Satu per satu kami dipasangkan dengan murid kelas satu. Kami diminta menyapa adik-adik dan mengajak berkenalan.

Begini ya rasanya jadi kakak. Aku jadi merasa harus selalu berusaha bersikap baik karena apapun yang kulakukan bisa saja dilihat dan ditiru oleh adik-adik. Aku pun jadi merasa harus lebih hati-hati berbicara karena ada adik kecil imut yang hatinya masih lembut.

Setelah diberi aba-aba oleh ustadzah, kami berjalan ke arah halaman SD IT Hidayatullah. Aku menggendongkan tas adik kelas satuku. Kuajak ia bersalaman dengan teman-temanku yang bertugas memberikan bingkisan selamat datang di tepi halaman.

Di halaman sudah menunggu ustadz-ustadzah dan murid lain dari kelas dua sampai kelas lima. Mereka bersiap menyambut dan menyalami kami. Mereka sudah berbaris rapi membentuk jalur untuk kami lalui hingga ruang kelas.

Udara pagi yang dingin menjadi hangat karena matahari mengintip dari balik gedung tiga-lantai sekolah kami. Suasana semakin hangat karena terbayang susana saat para sahabat anshar merangkul sahabat muhajirin setiba di Madinah dalam peristiwa Hijrah. Mungkin ini yang dinamakan ukhuwah.

Kudampingi adik kelas satuku bersalaman dengan para guru. Mereka masih malu-malu, sama seperti aku dulu waktu kelas satu. Kami terus mengular bersalaman dengan teman-teman sesama penuntut ilmu.

"Ini guru-guru kita. Ini teman-teman kita. Nanti kita belajar bersama-sama ya."

Selesai bersalam-salaman aku mengantarkan adik kelas satuku ke kelasnya. Kelas itu sudah dirapikan dan disiapkan untuk menyambut murid baru jauh hari sebelumnya. Setelah bertemu dengan ustadzah wali kelas, selesailah tugasku.

Ah, aku jadi merasa tua. Ternyata tinggal satu tahun sisa kesempatanku belajar di sekolah ini. Adik-adiku kelas satu itu akan menjalani apa yang sudah aku jalani sejak lima tahun lalu. Semoga mereka menjadi murid yang lebih baik daripada kami. Begitu juga kami, masih ada waktu untuk memperbaiki diri, insyaallah.

(Akh)

Previous Post
Next Post