Penuh Haru, Uji Publik SD IT Hidayatullah Yogyakarta
SD IT Hidayatullah Yogyakarta, mengadakan Khotmul Quran dan Imtihan Metode Ummi ke- VII tahun 2023, Sabtu (18/3). Kegiatan ini dilakukan di Hotel Prima SR dan Convention.
Dengan jumlah peserta 181 murid yang dihadiri tetamu undangan dari berbagai kalangan.
Kegiatan Khotmul Quran dan Imtihan ini adalah puncak dari rangkaian pembelajan kegiatan SD IT Hidayatullah dalam bidang Al Qur'an.
Kepala SD IT Hidayatullah Ustadz Muh. Rifki Saputra dalam sambutannya menuturkan, untuk sampai pada proses Khotmul Qur'an ini, terlebih dahulu telah melalui berbagai tahapan pengujian.
Mulai dari Pramunaqosyah yang di uji oleh tim internal sampai Munaqosyah yang di uji oleh Tim Ummi daerah Yogyakarta sebanyak 17 Penguji. 3 trainer diantaranya dari SD IT Hidayatullah.
“Alhamdulillah dalam proses seleksi ini terjaring sebanyak 181 murid dari 292 kategori. Dan kegiatan ini upaya SD IT Hidayatullah untuk menjaga kulitas bacaan Al-Qur'an dan hafalan metode Ummi ". Ujarnya
Ia menjelaskan, acara Khotmul Qur’an dan Imtihan kali ini mengalami jumlah peningkatan dari tahun lalu. Yakni diikuti oleh 181 murid mulai dari kelas III sampai kelas VI.
Dengan total 292 kategori/ materi ujian Tartil, Turjuman A, Tahfidz Juz 30, 29, 28, 1, 2, 3.
Dipandu langsung oleh Tim Trainer Ummi Foundation Surabaya Ahmad Mirzaq Miftakhul Huda dan Muhammad Rizki Kurniawan dari UMMI Daerah Yogyakarta.
Uji publik kali ini, murid akan langsung diuji oleh orang tua atau pun tamu undangan yang hadir.
Adapun Ustadz Syamsul Ma'arif Selaku Ketua Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Yogyakarta menuturkan," Kegiatan ini harus terus ditingkatkan. Untuk memperkuat karakter generasi Qur'ani. Sebagai ciri khas intelektual dan spiritual." Ujar Ustadz Ma'arif
Perwakilan dari wali murid juga menyampaikan rasa terima kasih. Karena telah mendidik anak-anaknya menjadi generasi yang berakhlak mulia.
Keharuan memuncak setelah uji publik selesai. Pemandu acara mempersilakan kepada seluruh peserta untuk menghampiri kedua orang tua masing-masing untuk menyampaikan salam ta’dhim.
“Saya hanya bisa nangis tak bisa berkata apa-apa. Selain rasa syukur kepada Allah atas karunia Nya.” Ucap Dwi Retnaningsih selaku wali murid.
Penulis : Ainul Laili Mufidah
Dokumentasi: Afnan
Post a Comment