Dua Jenis Manusia

 

foto diambil sebelum pandemi


Oleh: Ulfah Hasanah, guru Bahasa Arab di SDIT Hidayatullah Yogyakarta 


Pada suatu hari, Nabi SAW. duduk-duduk dengan para sahabat r.hum. Kemudian lewatlah seseorang di hadapan mereka, lalu Nabi SAW. bertanya kepada kami, “Bagaimanakah pendapat kalian tentang orang itu?”. Kami menjawab “ Ya Rasulullah, ia keturunan bangsawan. Demi Allah, jika ia melamar seorang wanita, tentu lamarannya tidak akan ditolak. Jika ia mengusulkan sesuatu tentu akan disetujui oleh yang lain.” Nabi SAW. berdiam diri tidak berkata apapun.

Tidak lama kemudian, seseorang lainnya lewat di hadapan mereka. Nabi SAW. bertanya tentang orang itu kepada kami. Kami menjawab, “Ya Rasulullah, ia seorang muslim yang miskin. Jika ia meminang seorang wanita, tentu akan sulit untuk diterima. Jika ia mngusulkan sesuatu, maka akan ditolak. Jika ia berbicara, tidak ada orang yang akan mendengarnya.” Sabda Nabi SAW., “Orang Habsyi kedua itu lebih baik daripada orang pertama. Walaupun dunia dipenuhi orang pertama tadi, maka satu orang ini lebih baik dari mereka semua.”

Allah SWT. tidak memandang seseorang dari segi keduniaannya. Terkadang, seorang muslim miskin dipandang rendah oleh orang lain, tidak memiliki keduniaan sedikitpun, dan jika ia berkata-kata maka tidak akan diperhatikan. Namun dalam pandangan Allah SWT ia lebih dekat kepadaNya daripada ratusan bangsawan terhormat yang dimuliakan orang banyak, memiliki keduniaan yang lebih dari cukup, tetapi dalam panddangan Allah SWT ia tidak memiliki kelebihan apapun.

 

Powered by Blogger.
close