Adab Menuntut Ilmu



www.sdithidayatullah.net | (Senin, 14 Januari 2019). bertempat di halaman sekolah SDIT Hidayatullah, keluarga besar SDIT Hidayatullah kembali mengadakan Upacara Bendera hari Senin. Pagi hari yang cukup cerah ini, murid-murid beserta jajaran guru melaksanakan rangkaian upacara dengan khidmatnya.

Pada kesempatan kali ini, yang bertindak sebagai Pembina Upacara adalah Ustadz Arif. Beliau memberikan amanat dan pesan tentang Adab-adab dalam menuntut ilmu.

Disampaikan beliau, bahwa kita sebagai penuntut ilmu haruslah mempunyai Adab dalam menuntut ilmu, diantaranya adalah:
1. Menuntut ilmu kita niatkan Ikhlas karena Allah
Jadi dalam menuntut ilmu, hanya untuk mengharapkan Ridha Allah saja. Sesuai dengan hadits arbain yang pertama bahwa amalan seseorang itu dinilai dari niatnya. Jika Ikhlas, maka kita tidak mengharapkan balasan dari orang lain. Tidak perduli dilihat atau tidak dilihat orang. Dipuji atau tidak dipuji oleh orang lain. Kita akan menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh ikhlas karena Allah saja.


2. Bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu
Barangsiapa yang menuntut ilmu ia akan dimudahkan jalannya menuju surga.

Ibarat sebuah batu yang keras, jika ia mendapat tetesan air setiap hari maka ia pun akan  menjadi cekung, bahkan berlubang. Bayangkan saja batu yang keras saja bisa berlubang karena terkena air. Apalagi manusia yang diberikan akal oleh Allah, maka jika bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu Allah akan memberikan kita kemudahan dalam mendapatkan ilmu.

3. Berdoa kepada Allah
Dikisahkan bahwa ada seorang yang bernama Idris dalam perjalanannya menuntut ilmu, ia  memakan buah delima yang bukan kepunyaannya karena lapar. Saat tersadar bahwa ia memakan buah yang bukan kepunyaannya, maka ia pun mencari sang pemilik pohon dari buah delima yang ia makan tersebut. Setelah ia temukan ia ingin minta maaf dan kerelaannya dari sang pemilik kebun, ternyata sang pemilik kebun mempunyai syarat bahwa Idris harus menjaga kebunnya selama beberapa waktu. Idris pun melaksanakannya yaitu menjaga kebun dengan baik juga penuh kejujuran. Hingga waktu itupun berakhir, Idris pun menemui pemilik kebun hendak berpamitan karena akan melanjutkan perjalanan menuntut ilmu, namun sang pemilik kebun menginginkan Idris menikahi Puteri perempuannya yang buta, tuli, bisu, dan lumpuh. Yang ternyata itu hanyalah kiasan bahwa putrinya itu adalah orang yang sangat menjaga diri dan kehormatannya. Akhirnya dari Idris dan istrinya ini lahirlah Imam Syafi'i yang sangat terkenal diantaranya menjadi rujukan oleh umat Islam di dunia pada umumnya dan Indonesia pada khususnya. Jadi dalam menuntut ilmu kita juga harus banyak berdoa kepada Allah, agar Allah mudahkan dan lancarkan segala urusan kita.

4. Menjaga diri dari dosa dan maksiat
Diantaranya kita harus memperhatikan beberapa hal yaitu:
a. Menjaga perut agar tidak kekenyangan.
b. Tidak terlalu banyak tidur.
c.  Tidak melakukan maksiat.
d.  Khusyuk dalam shalat
e.  Tidak Ghibah atau Menggunjing
Dll


5. Memuliakan ilmu dan ahlinya
Memuliakan ilmu dapat kita lakukan dengan memuliakan sumber ilmu, contohnya  Al Qur'an, maka kita harus menjaga adab kepada Al Quran.
Memuliakan ahlinya yaitu dengan menghormati guru kita. Diantaranya dengan cara: Menghormati guru, tidak memotong pembicaraan, dan tidak menyakiti perasaan guru kita.

Terakhir beliau menyampaikan pesan bahwa indikator bahwa  kita telah berhasil dalam menuntut ilmu jika ilmu yang kita dapatkan itu bermanfaat dan semakin mendekatkan jika diri kepada Allah.

Semoga kita dapat mengambil banyak hikmah dari pesan-pesan yang disampaikan oleh Ustadz Arif selaku Pembina Upacara.

Rep & Dok: Ayun Afifah
Powered by Blogger.
close