Berbaktilah Kepada Orangtuamu, Nak!



www.sdithidayatullah.net | Senin (16/01/2017) Ustadz Untung Purnomo, S.Pd. dalam sebuah tausiyah pada kegiatan upacara hari Senin menyampaikan sebuah kisah yang inspiratif. 

Beliau bercerita bahwa disuatu kesempatan, ada seorang kakek yang sudah sangat renta diajak oleh anaknya makan di sebuah restoran sangat mewah. Di restoran itu tidak ada seorangpun yang membawa orang tua, hanya si pemuda tadi yang membawa kakek renta tersebut.

Orangtua itu makan dengan sangat lambat, kadang makanan yang hendak dimasukkan ke mulutnya tumpah mengotori lantai lestoran mewah tersebut. Terlihat orang-orang di sekelilingnya merasa jijik melihat pemandangan tersebut, ada juga yang merasa iba, dan adapula yang merasa terenyuh dengan pemandangan tersebut

Si kakek tersebut membutuhkan waktu yang begitu lama untuk menyelesaikan makanannya. Tapi pemuda yang membawanya selalu sabar menemami si kakek hingga ia selesai menyelesaikan makanan, bahkan mengantarnya ke kamar mandi untuk membersihkan kotoran yang menempel di tubuh si kakek tersebut.

Setelah selesai, barulah si pemuda mengajak kakek renta tadi hendak pulang. Tiba-tiba ia dicegah oleh pemilik restoran mewah tersebut. Si pemuda agak terkejut, ada apa gerangan sehingga saya dicegah oleh pemilik restoran? Begitu batinnya.

"Siapakah kakek ini, Bapak?" Begitu sapa pemilik restoran.
"Oh ini ayah saya, Pak. Adakah kesalahan kami?" Jawab dan tanya si pemuda tersebut.
"Tidak Bapak. Bapak dan Ayah Bapak tidak ada salah sama sekali," jawab pemilik restoran. "Justru kamu mau berterimakasih kepada, Bapak." Lanjutnya.

Si pemuda tadi menjadi keheranan, kok bisa si pemilik restoran mewah ini mau berterimakasih kepada saya? Saya kan tidak membantu apa-apa. 

"Kenapa, Bapak berterimakasih kepada kami? Padahal kami tidak berbuat apa-apa." Kata si pemuda tadi.

"Bapak telah mengajarkan kepada para pengunjung di restoran kami tentang arti berbakti kepada orang tua," Kata si pemilik restoran. "Tadi bapak bisa melihat sendiri, hanya Bapak yang bersedia membawa ayah, Bapak dengan segala kerepotannya. Jika Bapak dan ayah akan makan di restoran ini kembali, kami dengan sukerala akan menerimanya dan bahkan menggratiskannya." Lanjut si pemilik restoran.


"Kisah di atas menggambarkan kepada kita semua, bahwa hendaknya kita berbakti kepada orangtua kita." Begitu nasehat Ustad Untung Purnomo kepada ratusan murid SDIT Hidayatullah Yogyakarta. 

Karena Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam pernah bersabda “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku berbakti kepadanya?” Beliau menjawab: “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa?” Beliau menjawab: “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa lagi?” Beliau menjawab: “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa?” Beliau menjawab: “Kemudian ayahmu.”

Mari hormati orangtua kita di rumah dan menghormati guru kita, selaku orangtua di sekolah. Salah satu cara menghormati mereka adalah dengan bertutur dan berbahasa kepada keduanya. Jika anak-anak tidak bisa berbahasa Jawa halus dengan baik, maka berkata-katalah dengan Bahasa Indonesia kepada mereka.

Rep. EMTE
Foto Doc SDIT Hidayatullah
Powered by Blogger.
Link