Mempersiapkan UASDA 2014
Oleh :
Subliyanto*
Tray out atau Latihan Ujian Nasional merupakan program pembelajaran
yang biasa dilakasanakan menjelang Ujian Akhir Nasional. Sementara Ujian Akhir
Nasional atau dengan istilah lain disebut dengan Ujian Nasional, dan bahkan
yang terkini disebut dengan Ujian Akhir Sekolah Daerah ( UASDA ), merupakan
program evaluasi pendidikan yang biasa dilaksanakan menjelang kelulusan sekolah
dari masing-masing jenjang pendidikan, mulai tingkat SD, SMP, dan SMA.
Menjelang Ujian Nasional setiap sekolah berlomba-lomba menyelenggarakan
kegiatan percepatan pembelajaran, guna mempersiapkan peserta didiknya dalam
mengikuti ujian tersebut. Persiapan-persiapan yang dilakukan diantaranya adalah
pendalaman materi dan persiapan mental.
Pendalaman materi dibingkai sedemikian rupa sesuai dengan
kreativitas dari masing-masing sekolah, sebut saja sebagai contoh lahirnya
program jam ke nol ( Pukul 06.00-07.30 ). Sementara persiapan mental seringkali
dibingkai dengan rangkaian kegiatan motivasi, dan sangat beragam sub
kegiatannya. Sebagai contoh adalah program Malam Bina Iman dan Takwa ( MABIT ),
dengan mendatangkan motivator khusus anak.
Kegiatan-kegiatan ini tentunya merupakan langkah percepatan yang dilakukan
oleh sekolah untuk mengantarkan kesuksesan peserta didiknya. Walaupun memang
ditemukan berbagai dampak dari kegiatan-kegiatan tersebut, baik dampak positif
maupun dampak negatif.
Dampak positif mungkin tidak terlalu mengusik, karena memang hal
itu yang diharapakan. Sementara dampak negatif sangat penting untuk dicatat dan
dievaluasi oleh orang tua dan sekolah sebagai institusi pendidikan.
Salah satu dampak negatif yang banyak dialami siswa adalah stres,
sehingga berdampak pula pada sikap dan mental, serta motivasi belajar siswa. Oleh
karena itu hal-hal yang demikian perlu diperhatikan oleh orang tua dan guru
sebagai pendidik, karena masa depan anak didik kita tidak hanya berhenti di
pintu kelulusan SD, SMP, dan SMA.
Lahirnya kebijakan pendidikan tentang perubahan sistem Ujian
Nasional menjadi Ujian Akhir Sekolah Daerah ( UASDA ), dan bahkan tentang
kelulusan semua siswa, mungkin sedikit menjadi obat bagi siswa yang selama ini stres
karena takut tidak lulus, dan mungkin juga bagi guru itu sendiri. Namun, hal
itu bukan berarti membuat turunnya semangat belajar dan semangat mengajar, akan
tetapi sejatinya semakin membuka kesadaran belajar pada diri siswa.
Kalau kita cermati ternyata bahwa dibalik adanya program percepatan
pembelajaran terdapat nilai-nilai yang sangat bermanfaat bagi siswa, yaitu pertama
menambah motivasi belajar siswa, sehingga tidak ada lagi siswa yang
bermalas-malasan. Kedua dapat menanamkan sikap yang baik kepada siswa,
dalam hal ini salah satunya adalah sikap ketaatan dan kedisiplinan.
Dua nilai ini merupakan hikmah yang tersirat dari program percepatan
kegiatan pembelajaran, dan tentunya semua itu terlepas dari dampak negatif yang
juga terdapat pada program ini. Sehingga diharapkan semua siswa akan menjadi
lebih baik.[]
*Penulis adalah Guru SDIT Hidayatullah Sleman Yogyakarta
Post a Comment