Suasana Sabtu menjelang siang itu tampak tidak biasanya. Tampak guru-guru
SDIT Hidayatullah menahan tangis. Di depan terlihat Untung Purnomo tidak bisa
meneruskan kata-katanya karena berlinang air mata. Iya, hari itu, Sabtu, 17
November 2013, adalah hari terakhir beliau menjabat kepala sekolah di SDIT
Hidayatullah setelah pihak yayasan As-Sakinah Yogyakarta memperpanjang masa
beliau setahun empat bulan. Sebagai gantinya Subhan Birori, bapak dari tiga
anak ini diberi amanah menjadi yang dituakan di sekolah ini.
Ada yang menjadi catatan menarik di sini, di mana-mana jabatan nomor
satu menjadi rebutan, namun di SDIT Hidayatullah sebaliknya, mereka merasa
belum pantas untuk menjabat orang nomor satu di sekolah ini. Bahkan sebelum
acara pemilihan bibit kepala sekolah ini ada beberapa yang mengundurkan diri
karena merasa belum pantas untuk menjadi pemimpin.
Saatnya kita harus menjadi tim yang solid, mari kita bantu Bapak Subhan
Birori ini membawa SDIT Hidayatullah menjadi sekolah unggul sehingga bisa
membanggakan pihak orangtua, murid, yayasan, dan masyarakat serta agama ini.
Jangan ada kata-kata malas untuk berubah menjadi lebih baik, dengan
disiplin dan kerja keras. Saatnya beraksi. Time to act. *Thorif
Foto : Heni Diari