SDIT Hidayatullah Yogyakarta Gelar Workshop Kurikulum 2013 Untuk PAUD-TK


sdithidayatullah.net | Bekerjasama dengan IGTKI Kec. Sleman-Turi-Pakem-Ngaglik, Sabtu (26/3) SDIT Hidayatullah Yogyakarta mengadakan kegiatan bertajuk "Workshop Kurikulum 2013 untuk PAUD-TK." Bertempat di ruang kelas utama SDIT Hidayatullah, kegiatan ini menghadirkan pembicara bersertifikasi nasional Ibu Sri Ningsih, M.Pdi, yang diikuti oleh 111 peserta guru-guru TK.

Dalam sambutannya, Kepala Sekolah SDIT Hidayatullah Yogyakarta, Subhan Birori, S.Ag, mengingatkan bahwa "Pendidikan adalah garda terdepan bagi kemajuan setiap bangsa." Hal tersebut merupakan tanggungjawab bersama yang harus kita emban baik keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Selanjutnya, Subhan menjelaskan tujuan Pelatihan Kurikulum 2013 ini tidak lain dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru, tegas Subhan.

Selanjutnya, Kepala UPT Kecamatan Ngaglik, Sarjimin dalam sambutannya mengatakan, "Perkembangan pendidikan harus kita ikuti bersama. Mau tidak mau, sebagai guru dituntut tidak gaptek" tegas beliau. Lebih lanjut Sarjimin menjelaskan dalam Kurikulum 2013 yang sekarang bernama Kurikulum Nasional, guru adalah sebagai fasilitator. Pembelajaran yang dilakukan harus lebih banyak mengeksplor kemampuan peserta didik kita, imbuh Sarjimin.

Dalam pembukaan sesi materi, Ibu Sri Ningsih, M.Pdi Selaku pembicara menjelaskan bahwa kegiatan ini hanya bersifat sosialisasi saja. Karena untuk kegiatan Workshop K-13 membutuhkan waktu lebih dari 1 hari.

Dalam paparan materi nya, Ibu Sri menjelaskan tentang PERMENDIKBUD RI No. 146 Tahun 2014 yang menjadi landasan Kurikulum 2013 yang sekarang bernama Kurikulum Nasional untuk lingkup PAUD dan TK. Beliau juga menjelaskan aspek-aspek apa saja yang mengalami perubahan dari kurikulum sebelumnya seperti dalam hal Aspek Nilai dalam Pembelajaran, Standar yang harus dimiliki lembaga PAUD, dan Sudut/ Sentra belajar dalam pembelajaran di TK.

Ibu Sri yang juga merupakan guru TK berprestasi tingkat nasional ini juga mengingatkan bahwa dalam pembelajaran PAUD, kita harus banyak memberikan stimulasi kepada anak didik. "Biarkan anak senang dan gemar dengan semua aspek" kata beliau. Termasuk dalam hal membaca, yang dibangun adalah kegemarannya, bukan kemampuannya untuk bisa membaca, karena itu akan mereka pelajari di jenjang selanjutnya yaitu Sekolah Dasar (SD).

Hal penting lainnya dalam pembelajaran PAUD adalah mengedepankan proses, bukan hasil. "Proses yang diiringi dengan karakter" itu adalah hal yang sangat berharga, kata beliau. Bagaimana cara anak berbicara, meminta tolong, bekerjasama dalam mengerjakan sebuah tugas adalah hal yang kemudian yang harus kita kawal sebagai guru TK. Karena hal-hal tersebut yang akan membentuk karakter kepribadiannya di masa yang akan datang.

Karakter yang perlu dibangun sejak dini antaranya adalah adanya kesadaran diri dan tanggung jawab. Sangat dikhawatirkan jika anak tidak bisa antri, misalnya antri ketika masuk kelas, antri mencuci tangan, dan lain sebagainya. Dalam hal ini diperlukan kesabaran oleh para guru dalam melatih tanggung jawab dan kemandirian anak didiknya."Seorang guru janganlah bersikap instan dengan membereskan mainan anak-anak didiknya karena tidak sabar dan ingin cepat menyelesaikan pekerjaan itu." kata Ibu Sri. Karena ketika anak belajar merapihkan kembali mainannya setelah ia bermain, sejatinya ia telah belajar sebuah tanggung jawab.

Ibu Sri juga mengingatkan dalam Kurikulum Nasional ini, yang dibangun dalam pembelajaran adalah Kaidah keterikatan dengan anak. Jadi anak mengenal secara mendalam sebuah tema dan dikaitkan dengan hidup anak. Lebih lanjut ibu Sri menjelaskan, Pembelajaran yang dikembangkan adalah "Pembelajaran Saintifik", di mana semua aspek panca indera harus dilibatkan. Maka dalam hal ini guru harus menguasai 4 keterampilan fasilitasi dalam pembelajaran, yaitu keterampilan bertanya, mendengar, menjawab, dan memotivasi anak.

Sebagai penutup Ibu Sri memberikan tips dan semangat untuk guru-guru TK, bahwa "kita harus bersabar, bisa mengendalikan diri, dan tersenyumlah dengan ikhlas untuk anak didik kita." Ukuran cantik bagi seorang anak adalah relatif, dan seorang anak yang polos dan jujur akan menilai kecantikan guru nya adalah yang cantik hatinya.

Kuswindiyah, salah satu peserta workshop dari TK Yaa Bunayya mengungkapkan merasa senang dapat mengikuti kegiatan ini. "Alhamdulillah dapat banyak ilmu" ucap beliau. Namun karena hanya sehari jadi belum bisa praktek membuat instrumen pembelajaran K-13. "Semoga kedepan bisa diadakan lagi" harap Kuswindiyah.

Diadakannya kegiatan workshop ini adalah juga dalam rangka promosi SDIT Hidayatullah Yogyakarta. Subhan Birori selaku kepala sekolah mengundang guru TK/ PAUD mengenal SDIT Hidayatullah, yang menurut istilah Subhan dari segi lokasi nya adalah "Mewah " (mepet Sawah), karena terletak dan berlingkungan sungai dan sawah. Harapannya, setelah mengenal sekolah SDIT Hidayatullah, selepas kegiatan ini, peserta yang merupakan guru-guru TK tersebut ikut mensosialisasikan dan menawarkan kepada murid-murid TK B yang akan meneruskan jenjang SD agar dapat masuk ke SDIT Hidayatullah.

Rep. Ayun Afifah/ Guru SDIT Hidayatullah Sleman Yogyakarta
Admin : Mahmud Thorif
Previous Post
Next Post