![]() |
Nida'un (kanan) di acara LMC 2014 |
Oleh Deny Herawati
Nida’un Taqwiyani
Ashshofiyyah adalah salah satu murid SDIT Hidayatullah Yogyakarta. Dia gemar
sekali membaca dan mempunyai cita-cita ingin menjadi penulis yang hebat. Dari
cita-cita inilah dia menunjukkan prestasinya dengan mengikuti lomba menulis
yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Pada beberapa bulan lalu Nida’un mengirimkan karya
tulisannya yang berjudul “My Forest My
Heaven” untuk diikutkan dalam Lomba
Menulis Cerita (LMC).
Untuk menjadi karya
yang terpillih, semua naskah yang diterima oleh panitia lomba harus melewati
dua tahapan seleksi, termasuk naskah cerita yang ditulis Nida’un. Naskah cerita
yang ditulis Nida’un menyisihkan lebih dari tiga ribu naskah karya
anak-anak dari seluruh Indonesia yang
telah diterima oleh panitia.
Pada akhirnya
Nida’un terpilih menjadi finalis ke-empat dari limabelas finalis. Tanggal 10-14
November 2014 Nida’un diundang untuk mengikuti workshop di Rizen Premiere Hotel
Cisarua, Bogor. Dalam lima hari ini dia mengikuti berbagai kegiatan, salah
satunya uji wawancara oleh dewan juri.
Pada uji wawancara
ini setiap anak menghadapi lima dewan juri. Salah satu dari dewan juri tersebut
adalah sastrawan tersohor, Dr. Taufik Ismail. Uji wawancara ini dilakukan untuk
membuktikan bahwa karya atau naskah yang
ditulis adalah benar-benar naskah atau tulisan asli para finalis, bukan dari
menjiplak atau plagiat.
Akhirnya pada hari
Kamis siang tanggal 13 November 2014 limabelas finalis pemenang LMC ini memperoleh penganugerahan dari
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
termasuk salah satunya adalah Nida’un Taqwiyani Ashshofiyyah dari SDIT
Hidayatullah Yogyakarta yang meraih juara ke-empat. Para finalis yang menang
memperoleh piala, sertifikat, uang pembinaan dan wisata edukasi ke Taman Safari
Indonesia.
Demikianlah prestasi
yang dicetak oleh Nida’un berawal dari mimpinya, cita-citanya, menjadi seorang
penulis yang hebat. Semoga jejak Nida’un dapat diikuti oleh seluruh anak-anak
Indonesia pada umumnya, dan siswa siswi SDIT Hidayatullah Yogyakarta pada
khususnya.
*) Deny Herawati, Guru SDIT Hidayatullah
Sleman Yogyakarta